29

1.4K 97 45
                                    

Hari-hari berganti tidak terasa satu minggu berlalu begitu saja dan selama itu nuk begitu menikmati kebersamaan dengan cucu-cucunya di sana karena nana dan ae selalu tenang jika sudah bersama nya membuat hari-hari nuk begitu bahagia.

Tapi perselisihan faham sore itu tidak bisa di elakkan saat nuk mengingat kan saint akan kodrat dan statusnya saat ini.

"Aku tidak mau.. Mae jangan memaksa ku.. Dan jangan pernah berharap aku akan meninggalkan anak-anak ku.. " Tolak saint saat nuk meminta nya memikirkan kebersamaan antara dirinya dan Perth.

karena selama satu minggu menikah saint selalu sibuk mengurus nana dan ae sementara Perth sendiri menyibukkan diri dengan pekerjaannya mau di rumah atau kekantor secara langsung.

Bahkan selama itu tidak ada yang namanya sex di antara mereka karena kesibukan yang selalu menyita waktu, saat Perth kekamar nana dan ae,saint telah tertidur karena kelelahan setelah mengurus anak-anaknya seharian membuat Perth har memahami keadaan itu dan tidak mau egois serta mengulang semua kesalahan seperti dulu.

"Tapi nak kau juga harus memikirkan seperti apa perasaan Perth.. Hanya satu malam nak..kalian setidaknya berlibur lah...keluar dari rumah dan kesibukan ini...." Saint mendelik Perth yang duduk di seberang nya, karena memang ia tidak ingin membahas masalah itu secara langsung mengingat saint bukan lah pete yang selalu menurut sebab itu ia hanya mendengar kan saat nuk menjelaskan tujuan dan keinginan ibu mertuanya.

"Tidak..! Jika kau hanya ingin aku melayani mu sekarang juga aku bisa.. Tapi jika kau meminta kita keluar dan meninggal anak-anak... Aku tidak mau...! " Tukas saint sangat tegas hingga nuk hanya mampu menghela nafas karena Ucapan saint sangat berlebihan.

"Ok.. Ok.. Aku tidak akan memaksa bunny.. Maaf na... " Nuk memijat pelipis nya saat mendengar jawaban sabar Perth pada anak keras kepala dan egois nya itu.

"Jadi jangan di fikirkan na.. " Perth tersenyum kecil lalu menatap nuk lembut. Nuk sadar tatapan itu sangat kecewa dengan jawaban saint.

"Aku keruang kerja dulu na mae.. Permisi... " Perth mengusap lembut pucuk kepala saint yang tengah menahan kesalnya karena pembahasan masalah bulan madu tesebut.

"Baiklah.. Semoga ini tidak menjadi penyesalan mu nak.. " Nuk ikut beranjak dari sana setelah mengingat saint dengan apa yang telah ia ucapkan pada Perth.

"Apa salahnya..? Aku tidak salah kan.. Aku hanya tidak ingin keluar dan meninggalkan anak-anak ku lama.. " Saint mencoba membela diri nya sendiri padahal ia melihat jelas dari iris mata Perth kekecewaan setelah jawabnya barusan.








Saat makan malam tidak ada yang berbeda setelah kejadian sore tadi,Perth tetap sama ia selalu ramah dan sopan pada nuk dan bertutur lembut pada nana dan saint meski saat itu saint tidak menjawab maupun menatap Perth setelah mengingat ucapannya sore tadi.

sampai saat makan malam selesai, Perth lebih dulu meninggalkan meja makan dengan alasan pekerjaan nya cukup banyak dan mengharuskan untuk kembali ke ruang kerjanya.

Selama nuk tinggal di sana sedikit banyak ia mengetahui sikap dan sifat manis yang selalu Perth lakukan pada saint, memang tidak lebih dari usapan lembut pelukan serta kecupan sayang bahkan ia selalu mendapati Perth membantu saint menidurkan anak-anak mereka, tapi malam ini keadaan berbeda setelah mereka selesai makan malam,Perth tidak ada di kamar mereka karena masih sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja sampai nana dan ae tertidur.

"Ini sudah larut.. Tidak kah Perth terlalu lama di ruang kerja nya nak.. Mae khawatir jika dia seperti ini terus bisa-bisa Perth sakit nak.. " Khawatir nuk menatap jam nakas yang telah menunjukkan pukul 11 malam karena malam itu nuk yang membantu saint menidurkan nana dan ae meski anak-anak tersebut tidak rewel seperti dulu, selama nuk tinggal bersama mereka anak-anak lucu itu sangat tenang dan selalu bersikap manis.

𝘖𝘯𝘦 𝘊𝘩𝘢𝘯𝘤𝘩 ( Pinson) Mpreg (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang