18

1.1K 106 21
                                    


Nana sempat mendengus karena ayah nya tidak mau kekedai icecream favoritnya dengan berjalan kaki,karena ayahnya memilih naik mobil mewah nya padahal jarak dari rumah mereka sangat dekat jika di tempuh berjalan kaki hanya memerlukan waktu 15,menit ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana sempat mendengus karena ayah nya tidak mau kekedai icecream favoritnya dengan berjalan kaki,karena ayahnya memilih naik mobil mewah nya padahal jarak dari rumah mereka sangat dekat jika di tempuh berjalan kaki hanya memerlukan waktu 15,menit tapi Perth menolak karena ia beralasan kakinya pegal membuat nana sedikit mengomel, tapi mendengar omelan nana tidak membuat Perth marah justru omelan nana seperti hiburan nya hingga mereka sampai di depan kedai icecream sederhana favorit nana.

"Ayo poppa...?!" Seru nana dengan girang masuk ke dalam kedai tersebut diiringi Perth di belakangnya.

"Hai manis mau pesan icecream rasa apa..? " Sapa seorang pelayan pria saat nana sedang memilih icecream yang ia suka.

"Emm... Nana kau ic_" Tiba-tiba nana kehilangan suara saat ia menatap pelayan icecream tersebut begitu juga dengan Perth bahkan Perth tidak bisa bergerak dari ambang pintu kedai saat ia melihat pelayan itu.

"Momma...hiks ..Momma.. Hiks.. " Raung nana dengan spontan memeluk pria itu hingga terkejut.

"Hey.. Kau kenapa nak... " Panik pria itu menatap nana dan Perth bergantian karena mereka memperhatikan dirinya seperti melihat hantu.

"OOIII...! SAINT...MASALAH APA LAGI YANG KAU BAWA HAH...?!JANGAN KATAKAN ITU TAMU MU.. KAU INGAT INI KEDAI ICECREAM BUKAN CLUP MALAM...! "Segah si pemilik kedai icecream itu saat melihat nana memeluk saint dalam raung tangisannya.

" Hiks momma hiks jangan tinggal kan nana lagi momma hiks.. Nana rindu momma hiks hiks... "Saint tidak mengerti kenapa anak kecil yang tidak ia kenal ini memeluk nya bahkan menceracau memanggilnya momma.

" Nak.. Aku bu_.. "Suara saint tiba-tiba hilang saat nana mendongak menatap nya dengan linangan air mata.

" Hiks momma hiks..jangan tinggalkan nana lagi momma hiks.. "Saint tidak bisa berucap apa lagi meneruskan kata-katanya tadi saat melihat iris mata kerinduan nana seakan-akan meluluhkan hatinya, bahkan ia tiba-tiba merasakan kasih sayang pada gadis Kecil itu.

Saint berjongkok agar ia bisa melihat wajah nana dengan jelas, ia benar-benar tidak mengerti rasanya saint mengenal nana sejak lama.

"Hiks momma... " Cicit nana memeluk Saint erat bahkan ia tidak bisa menolak selain menikmati pelukan gadis kecil itu.

Di sini Perth sadar yang nana panggil momma itu bukan pete istrinya, dia orang lain terlebih saat memilik kedai itu menyebutkan nama saint.

"Sayang.. Hentikan na.. Dia bukan momma.. " Perth mencoba meraih nana agar melepaskan pelukan nya dari saint.

"Hiks.. Ini momma nana hiks hiks.. Ini momma nana poppa.. Hiks hiks.. " Nana mempererat pelukanya pada saint saat Perth mencoba membujuk dan meraihnya dari saint hingga tangisan nana semakin meraung-raung, sampai-sampai beberapa pengujung kedai tersebut memandang heran pada mereka.

𝘖𝘯𝘦 𝘊𝘩𝘢𝘯𝘤𝘩 ( Pinson) Mpreg (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang