15🍑

1.3K 94 12
                                    


Nana sangat bahagia selama beberapa hari tinggal bersama sang ayah, karena ini yang nana ingin kan kasih sayang dan perhatian sang ayah padanya, meski sosok sang ayah tidak bisa menggantikan posisi sang ibu tapi nana cukup senang setidaknya ia bisa sedikit melupakan rasa dukanya setelah kepergian ibunya.

Seperti hari ini Perth menghabiskan waktu bersama nana, karena dengan seperti itu ia bisa menepis sedikit rasa rindunya pada sang istri dengan memandangi wajah nana.

"Poppa kenapa menatap nana seperti itu.. Nana malu.. " Cicit nana menutupi wajahnya saat Perth terus menerus memandangi nya.

"Kenapa emmp...? Poppa sangat suka melihat wajah nana.. Karena sangat mirip momma.. " Nana membuka tutupan tangannya yang sempat ia sembunyikan barusan setelah mendengar ucapan Sang ayah.

"Emmp.. Mommy can dan daddy tin juga selalu mengatakan itu.. Nana sangat mirip momma.. " Perth tersenyum sembari membelai pipi nana sayang karena setiap ia melihat nana yang terbayang adalah mending pete.

"Nana benar.. Kalian sangat sama... Kalian sama-sama manis.. " Nana melihat jutaan duka serta  penyesalan di iris mata sang ayah yang selalu ia pendam selama seminggu terakhir nana tinggal di sana.

"Poppa kenapa..? Kenapa selalu sedih.. Bukan kah nana mirip momma.. Poppa bisa memandangi nana sepuasnya jika poppa mau.. Nana tidak keberatan.. " Air mata yang Perth tahan dari tadi akhirnya menetes   begitu saja tanpa ia sadari.

Perth tidak menyangka jika akhir semuanya akan seperti ini, hal bahagia yang ia harapkan setelah meninggalkan pete dulu dengan melakukan penghianatan dengan Jean akan seperti ini akan berakhir dengan duka, dulu ia tidak peduli bagaimana perasaan pete setelah dusta yang ia lakukan, tapi kini semuanya seperti bumerang yang menghancurkan dirinya sendiri, sosok yang ia anggap tidak berguna lemah dan cengeng kini bak batu yang harus ia gali dan ia poles agar menjadi permata berharga, tapi sayang berlian yang selalu ia banggakan selama ini yang selalu ia Puja kini menjadi penohok perasaannya karena tidak seindah bentuk dan mahal harganya, semuanya tabu semuanya membuat Perth benar-benar hancur dan terpukul.

"Poppa...? " Nana tidak mengerti kenapa poppa nya begitu lemah setelah kepergian ibunya.

"Hiks.. Rasanya poppa tidak kuat sayang.. Poppa tidak kuat hiks...poppa ingin bersama momma..hiks..." Nana yang menahan air mata kini ikut menangis bersama dengan keluhan singkat sang ayah.

"Hiks poppa.. Hiks.. Poppa juga akan meninggalkan nana hiks bersama nong ae hiks.. " Isak nana pilu menatap raut putus asa sang ayah tidak main-main dengan ucapannya.

"Hiks poppa hanya ingin menembus semuanya.. Hiks.. " Perth menangis dalam pilu hingga nana duduk dari pembarigan nya lalu menatap sang ayah yang masih berbaring dengan derai air mata.

"Poppa ingin menebus kesalahan dengan menyusul momma.. ?Lalu bagaimana dengan nana poppa..? Bagaimana dengan nong ae.. ?" Nana mencoba tegar seraya mengusap air mata nya,tapi dari mata sang ayah tetap dengan keputusan yang sulit nana terima.

"Hiks poppa tidak kuat nana.. Hiks.. " Perth benar-benar buntu saat ia harus mengingat semua kesalahan yang ia lakukan pada pete hingga dirinya begitu tertekan seperti ini, ia baru menyadari rasanya di tinggalkan oleh orang yang di cintai akan sesakit ini, bahkan lebih sakit dari luka yang pernah ia buat beberapa hari yang lalu di pergelangan tangannya.

Kini nana mengusap sisa air mata nya dan menghela nafas dalam.

"Poppa.. Saat ini nana dan nong ae hanya memiliki poppa.. Jika poppa pergi.. Nana dan nong ae akan  tinggal bersama siapa.. MSiapa yang akan menjaga kami jika bukan poppa.. Jika poppa ingin menebus semuanya poppa harus kuat.. Jangan seperti ini.. Bukan kah poppa paling benci dengan orang cengeng.. Orang lemah.. " Tangis Perth terdiam seketika saat mendengar ucapan nana, karena semuanya benar hanya dirinya yang mereka miliki kini, serta saat nana mengingatkan dirinya kembali karena paling membenci  orang lemah serta cengeng, tapi kini waktu yang  menunjukkan semuanya bahwa dirinya lah yang lemah dan mudah menyerah dengan keadaan.

𝘖𝘯𝘦 𝘊𝘩𝘢𝘯𝘤𝘩 ( Pinson) Mpreg (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang