Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∆
Soobin melangkahkan kaki panjangnya masuk kemansion besar itu untuk kedua kalinya.
Soobin mengerutkan dahinya melihat bodyguard yang berdiri disetiap sudut mansion itu, kenapa makin banyak?
Apakah ada tamu penting?
Soobin mengedikkan bahunya acuh, yaudah sih bukan urusan dia juga. Dia harus cepat-cepat ketemu Yeonjun terus pulang, Soobin rindu kasurnya.
Tepat saat pintu ruang tamu terbuka, Soobin bisa melihat ada laki-laki paruh baya duduk dikursi utama ruangan itu. Soobin jadi ragu untuk masuk, tapi pintunya sudah dibuka, otomatis ia sudah jadi pusat perhatian ketiga orang yang duduk disana.
Yeonjun berdiri menghampiri Soobin yang masih terlihat ragu untuk masuk. Soobin menegang saat tangan besar Yeonjun meraih pinggangnya.
Apa-apaan ini?
"Ini Pa, calon istri aku!"
A--apa?
"Calon istri atau suami? Pasti kau pihak bawahnya," jawab pria paruh baya itu mengejek, dia Choi Seon. Papa Yeonjun.
Yeonjun mendecih, "Maaf aku pihak dominan, tentu saja."
"Tapi bahkan kau lebih pendek darinya, haha," sahut Seon yang tertawa puas, melihat wajah masam anaknya itu.
"Hanya dua centi, tak usah diperjelas," ucap Yeonjun masam.
Seoyoong yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua prianya itu tertawa gemas, emang ya kalau keduanya dijadikan disatu tempat hasilnya ya gitu debat mulu. Yang kecil keras kepala, yang besar nggak mau ngalah, yaudah.
