Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∆
Soobin menyembulkan kepalanya dari pintu perpustakaan, lega melihat lorong didepannya sepi.
Soobin buru-buru keluar sambil menggenggam handphonenya, kaki menjelajahi lorong mencoba menemukan jalan keluar.
"Ck! Mereka ngapain juga sih mau kerumah gue?"
Jadi, tadi pas Soobin fokus-fokusnya baca buku tentang bisnis ada ribut-ribut diluar, dikira Soobin ada yang nerobos masuk mansion ternyata itu Seoyoong yang ribut nyuruh ini-itu sama pelayan mansion ini.
Dikira mau ada baku hantam, kan lumayan ia bisa ikut buat ngeluarin rasa kesalnya. Soalnya dari kemarin itu Soobin kesel banget sama Yeonjun yang nglarang ini lah nglarang itu lah, Soobin kan orangnya suka kebebasan.
Dan baru saja Renjun mengirimkan pesan bahwa ia dan lambe turah mau ke apartementnya. Soobin panik, ia aja terjebak dimansion ini. Mau nolak tuh dua orang makin kepo pasti, dan bisa-bisa ngrecokkin dia mulu.
Gak ada jalan lain, Soobin harus kabur.
Soobin sudah berhasil keluar dari sayap kanan mansion itu, dibantu dengan akting abal-ablnya.
Sekarang ia berada di taman yang dikelilingi bunga lili, demi Beomgyu yang terobsesi sama semangka, ini mansion luas pake banget.
Soobin mendekat kedinding tinggi yang memisahkan mansion ini dengan daerah disekitarnya. Senyumnya merekah saat tahu kalau dinding itu tak rata.
Dindingnya itu dibuat kayak batuan tua yang tertumpuk secara abstrak, jadi ada bagian yang menonjol, bisa Soobin gunakan itu untuk memanjat.
Soobin melihat sekitarnya. Bagus, tidak ada pelayan ataupun bodyguard, waktu yang tepat untuk kabur.
Soobin dengan berat hati meninggalkan jaket dan motor kesayangannya disini, yang penting itu dua mahkluk tidak lagi mengkepoinya lebih jauh.
Soobin mulai memanjat dinding yang berdiri kokoh itu, tingginya sekitar lima meter.
