*Happy Reading*
"Bagaimana hyung?" Taehyung bertanya saat dirasa Seokjin sudah selesai memeriksa Jungkook.
"Bukan hanya dehidrasi tapi juga kekurangan nutrisi, aku akan menelfon ambulan, Jungkook harus mendapatkan perawatan."
Taehyung hanya bisa mengehal nafas berat saat Seokjin menuturkan bagaimana kondisi Jungkook, tadi ia dan Seokjin sangat panik ketika Jungkook jatuh pingsan.
Taehyung terus memperhatikan wajah pucat dan tirus Jungkook, sampai tiba-tiba matanya menyipit ketika Taehyung menangkap ada noda darah dibaju lengan Jungkook.
Taehyung memutuskan untuk mendekat dan menyingkap kemeja Jungkook, dan saat itu juga Taehyung terkejut reflek menutup mulutnya dengan tangannya.
Dilihatnya tangan Jungkook yg penuh akan sayatan."Seokjin hyung, lihat ini."
Seokjin bergegas melihat tangan Jungkook, Seokjin tak kalah kaget dengan Taehyung. Jadi selama ini Jungkook sering menyayat lengannya.
"Sepertinya aku juga perlu menghubungi psikiater."
"Hyung........"
"Kau tenang saja Tae, aku hanya ingin memastikan."
Taehyung sungguh tak percaya dengan apa yg ia lihat, Taehyung tak habis pikir dengan tindakan Jungkook.
Taehyung mengelus lembut luka goresan dilengan Jungkook.
"Apa ini sakit? Maafkan aku." Ucap Taehyung lirih.
Ketika Taehyung dan Seokjin tengah memperhatikan Jungkook yang masih setia terpejam, tiba-tiba..........
"Owh.. ternyata rumahku sedang kedatangan tamu."
Mereka dikagetkan dengan suara tuan Jeon yg ternyata sudah berdiri diambang pintu.
"A-appa? Bukankah appa sedang dicanada, kapan appa pulang?"
"Kenapa reaksimu seperti itu Jeon Seokjin? bukankah seharusnya kau menyambut kepulangan ayahmu ini dengan senang." Ucap tuan Jeon.
Tuan Jeon melangkah kakinya memasuki kamar Jungkook dan berdiri tepat dihadapan Taehyung.
"Bukankah kau yg bilang bahwa terus ingin bersama putraku, aku masih ingat jelas bagaimana yakinnya dirimu saat mengatakan hal sampah itu. Tapi ternyata......"
Tuan Jeon menjeda perkataannya dan mengarahkan pandangannya pada Jungkook.
"Sudah berapa kali putraku seperti ini? Dan itu semua karnamu tuan muda Kim."
"Appa..!" Panggil Seokjin.
Tuan Jeon tidak terpengaruh sama sekali dengan panggilan Seokjin.
"Aku tidak menyangka kalau keluarga Kim senang sekali merusak keluargaku, apa jangan-jangan ini bagian dari rencanamu dan ayahmu, menggunakan putraku untuk menghancurkanku?"
"Appa, hentikan."
"Aku tidak berbicara denganmu, sebaiknya kau diam." Tunjuk tuan Jeon pada Seokjin.
"Meskipun saya tidak mengerti maksud anda, tapi saya tidak pernah mencoba menyakiti Jungkook." Ucap Taehyung akhirnya angkat bicara.
"Tapi kau lihat sendiri, Taehyung asal kau tau putraku tidak pernah menjadi orang gila seperti ini, bahkan saat ia kehilangan nenek dan ibu kandungnya, tapi sekarang dia seperti ini karna kau."
"Appa cukup, jangan terus salahkan Taehyung." Seokjin mulai kesal dengan perkataan sang appa.
"A-aku......"
"Hahaha.. bahkan kau tidak bisa berkata apapun, sebaiknya berhenti sampai disini, dan aku sudah memanggil tim medis, Jungkook akan mendapatkan perawatan dirumah."
"Appa, Jungkook bukan hanya butuh perawatan medis tapi ia juga butuh Taehyung." Ucap Seokjin.
"Persetan, apa kau pikir aku peduli, putraku akan baik-baik saja meski tanpa anak ini, karna aku sudah menemukan orang yg tepat dan layak berada disisi putraku."
"Apa maksud appa?" Tanya Seokjin.
"Masuklah." Perintah tuan Jeon entah pada siapa.
Namun tak lama, munculah sosok wanita yang sangat Taehyung kenali, wanita yg menjadi penyebab utama putusnya hubungan dirinya dengan Jungkook.
"Eunha?" Ucap Seokjin tak percaya.
"Aku tau gadis ini sangat mencintai Jungkook, dan pastinya dia tidak akan menyakiti putraku."
Jujur, Taehyung masih tak percaya dengan situasi ini.
"Sepertinya kehadiramu tak dibutuhkan lagi disini, jadi sebaiknya kau pergi."
"APPA..!"
"JANGAN TINGGIKAN SUARAMU DIDEPANKU JEON SEOKJIN..! Dan kenali batasanmu."
Taehyung terkejut kala tuan Jeon membentak Seokjin.
"Kau masih hafal pintu keluar rumahku bukan?" Tanya tuan Jeon.
"Nde."
Setelah itu Taehyung tak bicara apapun lagi, ia memutuskan untuk pergi dari sana. Namun sebelum langkahnya menuju pintu kamar, Taehyung menengok kebelakang dan melihat Jungkook dengan tatapan sendu dan mata yg memerah menahan tangis.
"Jungkook.. aku pergi, jaga dirimu baik-baik.. dan berbahagialah bersama Eunha, maaf karna telah membuatmu menderita"
Meskipun Taehyung berbicara melalui hatinya, namun ia berharap Jungkook dapat mendengarnya.
Setelah itu Taehyung melanjutkan langkahnya meninggalkan kamar Jungkook dengan air mata yang tidak bisa lagi ia tahan.
To be continued...
Rasanya chap kali ini lebih pendek yah? Hehe...
Besok aku akan up lagi kok. 😊
Jangan lupa vote and comment.
Gomawo and Purple U 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Loves [Kookv Area] 🔞
RomanceKisah Perjalanan Cinta Antara Idol Terkenal dan Model Ternama Yang Tidak Mudah Dan Berjalan Lancar. "Sudah Kukatakan Untuk Berhenti Dari pekerjaanmu Hyung Dan Aku Yang Akan Menanggung Semua Kebutuhanmu". Jeon Jungkook "Jangan Konyol Jeon, Sudah Cuku...