Irene menikmati setiap potongan daging yang ada di piring nya tanpa memperdulikan tatapan tak suka dari gadis di depan nya.
"Bae, omma bilang akan datang ke apartemen mu besok, pastikan kau tidak kemana mana besok" ucap taehyung yang duduk di samping irene
"Kalian mempermainkan ku?" Ucap jiso lalu meletakkan pisau dan garpu nya sudah sejak tadi ia merasa menjadi orang ketiga dia kekasih taehyung tapi seperti orang asing
"Apa maksudmu?" Tanya taehyung tak mengerti
Jiso tersenyum kecut melihat sikap pura pura tak mengerti taehyung kekasihnya "kenapa kau mengajaknya lagi? Kenapa kau terus bersamanya? Kenapa omma mu mengunjunginya juga?" Ucap jiso menumpahkan semua kekesalannya
"Apa maksudmu?"
"Ya kau kenapa kau terus menempel pada kekasihku?" Ucap jiso kesal menatap irene tajam
Irene meletakkan pisau dan garpu miliknya dan menatap lawan bicaranya "jangan berteriak jangan mempermalukan dirimu banyak orang disini dan kau membuat kita jadi pusat perhatian" ucap irene santai tak ingin terpancing
"Tidak tau diri" kesal jiso lalu mengambil gelas berisi air putih di mejanya dan menyiram air itu mengenai wajah dan baju irene
"Yak kenapa kau menyiramnya" ucap taehyung kaget "ada apa kenapa kau tiba tiba marah?"
Irene menatap taehyung yang sekarang berdiri di sisi jiso mencoba menenangkan gadis itu
"Aku mau pulang antarkan aku pulang" ucap irene tenang lalu berdiri dari duduk nya kemudian kembali menatap taehyung "tidak mau?" Tanya irene"Oh ayo pulang" ucap taehyung lalu menggandeng tangan irene
"Apa lagi?" Tanya taehyung saat irene tak juga bergerak dari tempatnya
Irene menunjuk jiso dengan gerakan kepalanya "putuskan dia sekarang" ucap irene tak mau di bantah
"Mwo?" Ucap jiso terkejut
.
.
.
Irene terus berjalan mengabaikan taehyung yang terus saja mencoba menjelaskan sesuatu padanya."Bae kenapa kau jadi terbawa emosi kau harusnya lebih mengerti dia" ucap taehyung "rene jangan hanya diam saja"
Irene tiba tiba menghentikan langkahnya membuat taehyung yang berjalan di belakangnya hampir saja menabrak nya, irene membalikkan badannya menatap taehyung "apa kau tak lihat dia menyiram ku"
"Aku tau kau pasti kesal tapi seharusnya kau tidak perlu sampai menyuruh ku untuk.."
Irene tersenyum sinis "ya sudah pergi temui dia dan minta maaf lah dan jangan kemari lagi" ucap irene lalu kembali berjalan menuju lift yang ada beberapa langkah didepan ya
"Bodoh kenapa musti menangis" ucap irene saat sudah berada di dalam lift sendiri ia mengusap air matanya kasar dengan punggung tangan nya. Masih sangat jelas diingatkannya saat taehyung hanya berdiri diam tak berusaha mengejarnya lagi
.
.
.
Ini bukan kali pertama taehyung dan irene bertengkar dan ia paling tidak bisa bertengkar lama lama dengan sahabatnya itu ya dia menyesal sudah egois meminta irene untuk mengalah semalam dan justru menyalahkan irene padahal wajar jika irene bersikap seperti itu."Sajangnim sajangnim" ucap minseok sekretaris taehyung membuyarkan lamunan taehyung
"Ah ada apa" ucap taehyung
"Apa ada yang mengganggumu kau tampak tak fokus hari ini" ucap minseok
Taehyung menghela nafasnya "Hyung bisakah kau atur ulang jadwalku hari ini ku rasa aku harus pergi ke suatu tempat" ucap taehyung
"Baiklah" ucap minseok sekretaris taehyung yang juga kakak tingkat nya saat di universitas
Menemui irene dan meminta maaf adalah satu satunya jalan yang bisa taehyung lakukan agar ia bisa kembali tenang karena ia sejak semalam terus saja memikirkan sahabatnya itu, dan disini lah ia sekarang menunggu di cafe Sebrang tempat kerja irene ia sudah berusaha menghubungi sahabatnya itu sejak tadi tapi irene terus mengabaikannya ia juga sudah mengirimkan pesan pada irene kalau ia menunggu di cafe Sebrang kantornya. Sudah lebih dari 1 jam taehyung menunggu sampai akhirnya ia melihat sosok yang ia kenali masuk ke dalam cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionIrene sudah bersahabat dengan taehyung lebih dari 10 tahun meski sering bertengkar nyatanya mereka selalu saling membutuhkan satu sama lain. Cast: Bae irene Kim taehyung Kim seokjin Park jimin Kang selugi Jiso