Love

6

Seokjin sesekali menatap irene yang kini duduk disebelah ya

"Fokuslah pada jalan jangan membawaku dalam bahaya" ucap irene datar

"Apa taehyung memperlakukanmu dengan baik?" Tanya seokjin

"Tentu saja" ucap irene

"Kau benar benar akan menikah dengannya? Kalian bahkan mengatakan hanya berteman dulu" ucap seokjin, meski ia pernah menanyakan ini tapi tetap saja ia tak percaya dengan jawaban irene dan taehyung kala itu "sudah sejauh apa hubungan kalian?"

Irene tersenyum mendengar pertanyaan seokjin yang terdengar mengelikan di telinganya seolah pria itu masih saja memperdulikannya "kau jangan mencampuri hidupku" ucap irene

Seokjin menghela nafasnya mencoba mengatur emosinya bagaimanapun juga ia masih begitu mencintai irene meski ia tau ia tak boleh melakukan hal itu meski ia sangat sadar apa yang ia rasakan pada adiknya ini tak boleh lebih dari rasa sayang antara seorang kakak pada adiknya.

Sedangkan irene berusaha mati-matian untuk mengubur perasaannya berusaha menahan dirinya untuk tidak berlari dan melemparkan dirinya pada seokjin lagi, berusaha menahan dirinya, menyadarkan dirinya kalau ia perlu melindungi hatinya sendiri, bahwa ia perlu menjaga agar hatinya tak terluka untuk kedua kalinya oleh orang yang sama, mencoba meyakinkan dirinya seburuk apa seorang Kim seokjin ini.

"Kau tak akan suka mendengarnya tapi aku ini benar benar kakakmu" ucap seokjin pada akhirnya

Irene tersenyum kecut mendengar ucapan seokjin yang seolah menegaskan apa yang sudah pria itu lakukan padanya beberapa tahun lalu merubah statusnya dari seorang kekasih menjadi seorang kakak.

"Appa meninggalkan ku sejak aku masih dalam kandungan omma, saat itu Appa tidak tau kalau omma tengah mengandung ku" ucap seokjin

"Kau tau ini memang sulit dipercaya tapi kita benar banar saudara sedarah aku benci fakta ini aku benci fakta kalau kau benar benar adikku"

"Oh kau semakin baik dalam mengarang cerita tuan Kim" ucap irene sarkas

"Aku berkata apa adanya" ucap seokjin

"Ah kau ingin mengatakan kalau omma ku yang merusak kebahagiaan kalian? Begitu? Dan kau berharap aku mempercayaimu?" Ucap irene tak habis pikir

"Kau tau aku masih begitu mencintaimu kau tau bagaimana perasaanku kau tau bagaimana aku juga dihadapkan pada situasi yang sulit, aku tau kau mengerti itu jangan bohongi dirimu, berhenti untuk berusaha membenciku aku bahkan sangat tau kalau kau masih memiliki perasaan yang sama padaku" ucap seokjin

Irene diam menanggapi ucapan seokjin ingin mengelak tapi memang itu kenyataannya apa terlihat begitu jelas sampai dia pun bisa membaaacanya.

Irene segera turun dari mobil seokjin begitu mereka sampai di halaman rumah nya berjalan cepat kedalam ingin segera menemui ibunya dan kembali ke apartemen nya sesegera mungkin

"Irenah"

Irene reflek menghentikan langkahnya dan menatap sumber suara sedikit tak mengerti situasi yang tengah terjadi saat ini

"Kau datang, aigo aku merindukanmu" ucap nyonya Kim berjalan mendekati irene dan memeluk irene erat

"Bibi apa yang bibi lakukan disini?" Tanya irene bingung

"Taehyung belum mengatakannya padamu? Aigo anak itu, tentu saja aku kemari untuk membicarakan pernikahanmu dengan Taehyungie" ucap nyonya Kim sukses membuat irene membulatkan matanya karena kaget "ah paman dan taehyung sedang dalam perjalanan kemari"

Seokjin melangkahkan kakinya memasuki rumah itu mendapati irene dan nyonya Kim tengah berdiri tak jauh darinya ia membungkuk sopan pada wanita paruh baya itu, ia benar benar gila membawa irene pulang bersama ya padahal ia bisa saja membawa kabur wanita cantik itu agar acara malam ini berantakan tapi ia masih cukup waras untuk tidak melakukan hal bodoh itu, ia masih begitu sadar kalau ia memang sudah sepantasnya melepas irene dari genggamannya merelakan irene karena ia pun tak mungkin bersama wanita itu sungguh ia benci fakta bahwa irene adalah adik nya, berapa kalipun ia berfikir ia masih tak habis pikir dengan jalan takdirnya kenapa ia harus mencintai adiknya sendiri.