9

872 66 0
                                    

Assalamualaikum.wr.wb,

Langsung aja oke.

Silahkan menikmati~

🚫TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA🚫

-
-
-

Pagi hari seperti hari berikutnya, mandi, sholat subuh, mengaji, bersihkan kamar, membantu Ummi menyiapkan sarapan sudah menjadi kebiasan Zihan tinggal disini.

Ummi dan Zihan tengah berada didapur sedang memasak makanan sarapan yang sederhana namun nikmatnya Masya Allah.

"Nanti sore ada acara keluarga, Zihan ikut ya?" Ucap Ummi.

"Kemana, Ummi?"

"Ikut aja, nanti juga Zihan tau." Ucap Ummi dengan senyumannya.

"Iya, Ummi."

-

Mereka kini tengah berkumpul diruang keluarga, lengkap semuanya ada.

Azmi yang sedari tadi pokus pada handphone sekali kali teralihkan pada Zihan yang sedang bermain dengan Rara dan Dek Ahmad, sementara Ummi, Abah dan Naufal pokus pada acara televisi.

Tapi entah mengapa Zihan ingin sekali keluar melihat lihat suasana daerah sini, jadi dia putuskan untuk meminta izin.

"Ummi? Abah?" Ucap Zihan pada Ummi dan Abah.

Kini asumsi mereka pokus pada Zihan, begitu juga Azmi yang langsung saja melihat Zihan.

"Zihan izin keluar boleh? Zihan ingin keliling sekitar sini."

"Boleh, nak. Mau ditemani?" Ucap Abah.

"Enggak usah, Bah. Zihan ingin sendiri saja sekalian menikmati daerah sini hehe.."

Abah dan Ummi tersenyum.

"Yasudah, Abah dan Ummi izinkan tapi ingat jangan terlalu sore pulangnya ya?" Ucap Ummi.

"Iya, Ummi siap. Zihan keluar dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Zihan pun salam pada Abah dan Ummi, setelah itu pergi keluar. Tanpa Zihan tau sorot mata Azmi tak lepas darinya, dan Ummi melihatnya.

"Mas?" Ummi menyadarkan Azmi

"E.. eh iya, Ummi?"

"Biarkan dulu Zihan sendiri, mungkin dia butuh rileksasi sendiri."

"Iya, Ummi."

Azmi niatnya ingin menyusul Zihan, takut dia kenapa-napa dijalan kan bahaya.

Tapi kata Ummi tapi ada benarnya, biarlah. Mungkin Zihan butuh waktu sendiri.

-

Hari menjelang sore sudah saatnya Zihan dan keluarga Azmi pergi entah kemana, Zihan hanya mengikut saja seperti anak ayam yang selalu menuturi induknya.

Keluarga Azmi berpenampilan sangat rapih, begitu juga Azmi dengan menggunakan baju koko, sarung, jas, dan peci andalannya yang menambah kesan tampan pada Azmi.

Zihan sampai terpesona melihatnya, untuk dia sadar lebih awal. Jika tidak kena nanti ketauan sama Azmi.

"Gimana udah siap semua, Mi?" Tanya Abah yang sudah siap.

"Udah, Bah. Seserahannya juga udah masuk mobil." Jawab Ummi.

'Seserahan? Kita mau kemana sih? Kok perasaan aku enggak enak ya?' Batin Zihan.

"Mi, kok ada seserahan segala? Kita mau kemana?" Tanya Azmi yang kaget melihat ada seserahan.

Ummi tersenyum mendekat pada Azmi.
"Nanti Mas Azmi juga tau, yang penting Mas nurut sama Abah dan Ummi."

Takdir || Azmi AskandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang