14

872 73 4
                                    

-
-
-
Assalamualaikum.wr.wb.

Yukk lanjutttt~
-
-
-

Sesampainya dirumah Azmi, mereka langsung disambut oleh Ummi, Abah dan beberapa orang lainnya yang membantu disana.

Ummi yang melihat Zihan langsung menghampirinya, hatinya begitu tenang setelah melihat Zihan. Gadis yang sudah Ummi anggap sebagai keluarga dan anak sendiri kini berada dihadapannya Kembali.

Zihan yang juga melihat Ummi pun langsung saja mendekatinya, setetes air mata Kembali terlihat diwajah Zihan. Rindu yang teramat sangat pada Ummi akhirnya tertuntaskan juga.

“Ummi, Zihan rindu Ummi.” Ucap Zihan.

“Ummi juga sayang, akhirnya Ummi bisa bertemu Zihan lagi."

Ummi dan Zihan berpelukan layaknya seorang ibu dan anak, merendam rindu dengan pelukan itu sangat melegakan.

“Sudah, biarkan Zihan istirahat dulu Ummi. Ayo Hafiz Syakir Zihan masuk, istirahatkan dulu.” Ucap Abah pada mereka.

Mereka pun masuk ke dalam rumah, melihat keliling rumah yang memang sudah didekor umtuk acara. Gelaran karpet menghiasi lantai rumah, dan makanan tersaji diatas karpetnya.

“Kak Zihannn!!!” teriak Rara menghampiri Zihan sembari merentangkan kedua tangannya.

Zihan yang melihat Rara tersenyum kemudian berjongkok bersiap menerima pelukan Rara.

“Kak, Rara kangen kakak.”

“kakak juga kangen Rara.”
Pelukan pun terlepas.

“Kak Zihan tidurnya di kamar Rara ya? Temenin Rara.”

“Emangnya boleh kakak tidur dikamar Rara?”

“Boleh kak, Rara udah izin ke Ummi. Kata Ummi boleh.”

“Ya sudah kalau udah diizinin Ummi.”

“Yeyyyy”

Zihan dan Rara menuju kamar Rara, tapi sebelum masuk ada yang memanggil mereka.

“Zihan kamu sudah sholat?"

“Astaghfirullah, belum Bang.”

“Sana sholat dulu, Rara biar sama Abang mainnya.” ucap Bang Syakir.

Zihan melihat ke arah Rara yang tengah menganggukan kepala
.
“Ya sudah Zihan sholat dulu.”

Zihan segera menunaikan sholatnya yang tertinggal, menuju tempat wudhu dan tempat sholat yang memang ada dirumah Azmi. Selesai berwudhu Zihan dikagetkan oleh seseorang yang berdiri tak jauh dari dirinya berdiri.

“Baru mau sholat?”

Zihan hanya mengangguk sebagai jawaban, setelah menjawab Zihan akan melenggang pergi menuju tempat sholat. Tapi.

“kamu punya mulut bukan? Kenapa tidak menggunakan mulut untuk menjawab pertanyaan saya?”

“kamu juga punya mata kan, Azmi? Harusnya kamu sudah tau jawaban dari pertanyaan kamu dengan melihat Zihan berwudhu.”

Azmi terdiam seketika, memang benar Azmi melihat Zihan berwudhu dan sudah pasti tau akan sholat. Namun, bukan itu tujuan Azmi bertanya. Dia hanya ingin mendengar suara Zihan, ya hanya itu.

Setelahnya Zihan benar-benar pergi dari hadapan Azmi dan menunaikan sholatnya.

•••

Keesokan harinya mereka disibukan untuk acara pernikahan besok hari, Ummi dan Azmi yang kesana sini menyambut tamu dan Abah yang mengatur beberapa halnya. Naufal, Hafiz dan Syakir pun ke ajak subuk sana sini. Zihan? Mengasuh Ahmad dan Rara. Ya itu tugasnya, harus bagaimana lagi.

Takdir || Azmi AskandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang