10

960 75 2
                                    

Assalamualaikum.wr.wb.,

Gimana nih kabarnya?

Maaf baru up lohh hehe

Langsung oke

Selamat menikmati~

🚫TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA🚫

-
-
-

Zihan dan Azmi kini berada dalam mobil, tapi tempat duduk mereka tidak bersampingkan. Melainkan Azmi didepan ditempat pengemudi yang melihat kearah depan sesekali melihat ke belakang melewati kaca mobil dan Zihan ditengah tempat penumpang dengan menunduk.

Sesaat suasana menjadi canggung, hanya keheningan yang ada diantara mereka. Sebab tidak ada dari salah satu mereka yang ingin memulai obrolan itu. Padahal Zihan yang ingin mengobrol bukan?

Hening.

Tenang.

Canggung.

Ya itu keadaan sekarang.

Keadaan itu membuat Azmi merasa tidak enak, dia laki-laki. Apakah dia harus memulai obrolan duluan? Ya harus.

"Han?"

"Mi?"

Ya.

Ujung-ujungnya mereka berdua menyaut duluan.

"Emmm, kamu aja duluan." Final Azmi.

Zihan mengangguk.
"Azmi, ma.. maaf."

"Maaf untuk apa?" Heran Azmi.

"Maaf beberapa hari ini Zihan menjauh dari Azmi."

Azmi tersenyum, ternyata benar dugaannya. Zihan menghindari dirinya, tapi kenapa?

"Kenapa kamu menjauhi Azmi?" Tanya Azmi.

"Sebenarnya saat acara dipondok Azmi, Zihan bertemu para 3 ukhty yang pesantren disana. Mereka bilang, Azmi akan dijodohkan dengan perempuan yang tidak mereka kenal."

"Jadi dari situ Zihan ada pemikiran untuk menjauh atau menghindar dari Azmi, Zihan takut kalau benar perjodohan itu terjadi sama saja Zihan seperti orang ketiga diantara hubungan Azmi dan perempuan yang akan dijodohkan Azmi. Dan ternyata benar, sekarang Azmi dijodohkan dengan ukhty yang terlihat sholehah bercadar pula." Lanjut Zihan.

Zihan berhenti sejenak sebelum pada perkataan sebelumnya yang akan membuat hatinya sakit.

"Terimalah perjodohan ini, mungkin ini adalah jalan terbaik untuk Azmi."

Setetes air mata menetes, yang dilihat langsung oleh Azmi dari kaca mobil.

Sungguh. Apa yang barusan diutarakan Zihan membuat hatinya sakit.

Zihan menghapus air matanya, diganti dengan senyum yang sangat terpaksa.

"Yang terbaik untuk Azmi kata Ummi dan Abah, belum tentu yang terbaik bagi Allah SWT." Tegas Azmi.

"Tapi bukannya perkataan orangtua atau izin orangtua juga sama halnya restu dari Allah SWT?" Ucap Zihan yang membuat Azmi menjadi diam.

"Meski begitu Azmi tidak bisa menerima perjodohan ini." Tegas Azmi lagi.

"Kenapa?" Tanya Zihan.

"Karena Azmi mencintai perempuan lain. Bukan perempuan yang dijodohkan pada Azmi."

Ucapan Azmi sangat membuat Zihan kaget, siapa perempuan itu? Apakah orang lain? Atau santri yang ada dipesantren Azmi? Atau bolehkah Zihan berharap? Perempuan itu adalah dirinya?

Takdir || Azmi AskandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang