(5) Sunday - Eiji

1 1 0
                                    

Ketika ibunya menyuruh Eiji untuk membeli beberapa sayur di kios dekat rumahnya untuk makan malam, ia sudah merasakan hawa-hawa aneh. Tapi, siapa yang sangka hawa-hawa aneh itu ternyata berakhir seperti ini. Eiji menggeser badannya ketika Takumi berlari menghampirinya mencoba untuk memeluknya. Kemudian ia memperhatikan kios sayur-mayur yang hendak dihampirinya. Mengapa kios itu penuh dengan orang yang ia kenal.

"Apa yang kau lakukan disini?!" tanya Takumi masih mencoba memeluk Eiji.

Eiji pun masih mencoba untuk menghindari Takumi dan berjalan menuju kios di depannya. "Kawaguchi-san, Yukimura-san, apa yang kalian lakukan disini?" tanya Eiji bingung.

Manami mendorong celemek yang dipakainya, "Ini kios keluargaku."

"Benarkah?" tukas Eiji. "Aku tidak tahu ibuku selalu berlangganan sayur-mayur disini."

Senyum Manami melebar, "Wah, kejutan yang menyenangkan, silahkan dipilih Oshiro-san. Sayur-mayur hari ini masih segar sekali."

Melihat reaksi yang diberikan oleh Manami kepada Eiji ketika mendengar kata 'berlangganan' membuat Kenichi membuka mulutnya berkomentar, "Diskriminasi."

"Haaa?" Manami menoleh ketika mendegar komentar Kenichi.

Sebenarnya Kenichi menyadari pandangan membunuh dari Manami, namun ia tidak menanggapi dan menghiraukan pandangan itu.

Eiji melirik Kenichi dengan alis berkerut, "Siapa?" tanyanya.

"Ah, Eiji, Nakamura Kenichi-senpai," sahut Takumi cepat. "Senpai, Oshiro Eiji."

Eiji menundukkan kepalanya pelan, "Senpai?"

Kenichi mengangguk, "Salam kenal."

"Kakak Shimizu?" tukas Eiji tidak tahu menahu.

Takumi tersenyum lebar mendengar komentar Eiji, namun Kenichi segera mencibir cepat, "Enak saja."

Mendengar komentar dingin dari Kenichi, Eiji menarik bibirnya tersenyum. "Benar sekali."

"Kenapa kalian berdua jahat sekali kepadaku," tukas Takumi dengan wajah sedih.

"Kalian bertiga serasi juga," Manami tersenyum memberikan plastik belanjaan kepada Eiji, yang disambut Eiji dengan wajah memberengut.

"Benar, bukan?" ujar Takumi mencoba merangkul kedua laki-laki di sampingnya yang ditanggapi dengan penolakan yang sama. "Bagaimana menurutmu Kawaguchi-san, kami bertiga terlihat serasi, bukan?"

Hisa mengerjap dengan pertanyaan spontan dari Takumi. Ia memandangi ketiga laki-laki itu bergantian dan menyadari kecocokan diantara mereka bertiga, kemudian ia mengangguk dengan senyum simpul.

"Sudah kuduga!" Takumi mengeluarkan kesenangannya.

Kenichi dan Eiji hanya diam membiarkan laki-laki di sampingnya terbuai dengan angannya sendiri. Setelah beberapa saat Eiji selesai membeli belanjaannya, ia membayar seluruh total belanjaannya dan berterima kasih atas bantuan Manami.

"Berarti kalian berdua akan memasak makan malam bersama," ujar Manami menunjuk kearah Takumi dan Kenichi. "Dan Oshiro-san akan memasak makan malam dirumah?"

Ketiga laki-laki itu mengangguk bersamaan, Manami ikut mengangguk memahami, lalu ia melihat kearah Hisa yang terdiam memperhatikan.

"Hisa-chan akan makan malam di rumah?" tanya Manami.

Perut Hisa berbunyi kencang menjawab pertanyaan dari Manami. Manami tersenyum kaget mendengar suara perut Hisa yang nyaring, sementara ketiga laki-laki di belakangnya mencoba menahan tawa yang sesekali cukup terdengar.

"Bagaimana kalau kalian makan malam dirumahku saja, sepertinya Hisa-chan juga sudah mulai lapar," ajak Manami yang kemudian menoleh menghadap tiga laki-laki di belakangnya.

Takumi mengangkat bahu, "Kenapa, tidak." Ia kemudian menatap Kenichi yang terdiam tidak mengatakan apapun.

"Apakah tidak merepotkan?" tanya Hisa dengan wajah menggemaskan.

Manami tersenyum, "Tentu saja tidak, lebih ramai lebih baik."

Sebelum Manami membiarkan keempat orang itu memasuki rumahnya, Eiji mengehentikan gerakan Manami.

"Aku tidak bisa, ibuku menunggu sayur ini untuk memasak makan malam dirumah," tukas Eiji menjelaskan.

Manami mengerjap, "Aah," lalu gadis itu tersenyum lebar, "kalau begitu makan malam hari ini disponsori oleh Oshiro-san!"

Eiji membuka matanya lebar. Haaaaaa?!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our High School JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang