"Kau tidak akan menyesal mencoba kafe ini!" pekik Manami senang. Ia terus menarik tangan Hisa untuk mengikutinya. Hisa hanya tersenyum mengikuti Manami berjalan. Mereka baru menyelesaikan kelas hari ini dan gadis itu mengajak Hisa untuk mendatangi salah satu kafe yang sedang terkenal di kota.
"Mereka baru buka sekitar dua minggu yang lalu, dan aku selalu ingin mencoba mengunjunginya," tukas Manami menjelaskan. "Kau suka makanan manis, bukan?"
Hisa mengangguk simpul.
Ia masih memikirkan kejadian di atap sekolah saat istirahat makan siang tadi. Ia tidak menyangka student council bisa membuat keributan seperti itu, memang kejadiannya hanya terjadi di atap sekolah, dan hanya ada beberapa siswa yang melihat kejadian itu. Namun, tetap saja, Hisa mengernyit, kejadian tadi telah menjadi bahan omongan seluruh siswa SMA Wakamoto. Gosip memang bejalan dengan sangat cepat.
Manami membuka pintu kafe dan memasukinya bersama dengan Hisa. Hisa memperhatikan sekeliling ruangan kafe itu. Kafe Amora, kafe dengan luas ruangan yang cukup besar, kaca jendela yang transparan dengan berbagai tanaman dan bunga mengelilingi ruangan. Hisa tersenyum melihat ruangan kafe itu, kemudian ia mendapati kursi kosong di ujung ruangan dan mengetuk pundak Manami cepat.
"Disana," tukas Hisa menunjuk tempat duduk di ujung kafe.
"Yosh! Kerja yang bagus, Hisa-chan," ujar Manami berjalan menuju meja kosong tersebut.
Hisa masih suka tersenyum apabila ia mendengar Manami memanggil nama pendeknya. Hanya butuh waktu dua hari bagi Manami untuk mulai memanggil Hisa dengan nama pendeknya. Ia sendiri masih ingat betul bagaimana gugupnya ia ketika Manami memaksanya untuk memanggilnya dengan nama depan, bukan lagi Yukimura-san. Itu pertama kalinya bagi Hisa memiliki seseorang yang cukup dekat untuk dipanggil nama depannya.
Mereka berdua menduduki meja kosong tersebut dengan saling berhadapan, sementara Hisa menduduki kursi yang menghadap ke pintu masuk. Ia mengikuti Manami dan membuka menu yang ada di atas meja.
"Kau sudah tau ingin memesan apa?" tanya Manami dengan wajah pusing mencari menu yang ia sukai.
Hisa tersenyum, "Mm-hmm."
"Apa?" tanya Manami bersemangat melihat buku menu di tangan Hisa.
Hisa menunjuk sebuah milkshake cokelat dengan topping whipped cream dan berbagai wafer dan permen. Sambil memberengut Manami kembali membaca buku menunya. "Aku masih bingung ingin memilih apa," ujarnya berbisik dengan mulut manyun.
"Pelan-pelan saja," ucap Hisa melipat kedua tangannya di atas meja.
"Ah!" Manami membuka matanya lebar dengan senyum merekah di wajahnya. Kemudian ia mengangkat tangannya memanggil pelayan kafe.
"Aku sudah dapat yang kumau," ujar Manami tersenyum manis kearah Hisa.
Hisa mengangguk mengiyakan.
"Selamat datang di Kafe Amora, silahkan pesanannya?" ujar pelayan kafe dengan suara yang ramah.
"Aku ingin Sweet Taro Caramel," Manami menunjuk salah satu menu di buku menu, lalu membiarkan Hisa memilih pesanannya.
"Satu Chocolate Fantasy Milkshake."
Ketika pelayan kafe tersebut pergi dari meja mereka Manami langsung mencondongkan badannya ke depan mendekati Hisa yang hanya mengerjap terkejut.
"Kejadian tadi siang hebat sekali," ucap Manami sambil memangku dagunya dengan tangan.
Hisa mengangguk pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/241503190-288-k472451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our High School Journal
Storie d'amoreHisa tidak pernah yakin dapat bertemu orang yang bisa mengerti dan memahami dirinya, ia mempercayai itu berdasarkan pengalamannya saat SD dan SMP, oleh karena itu ia tidak pernah menaruh harapan sedikit pun saat memasuki SMA. Mungkin karena itulah i...