[23] Gemas

153 41 0
                                    

semangat buat kalian yang lagi ulangan!♡^^♡
















[ R E L A Y - 2 0 0 3 ]

Di luar sedang hujan. Ditemani secangkir teh hangat dan alunan musik, Siyoung tengah menatap kalender di meja belajarnya. Masih tersisa sekitar dua belas hari lagi sebelum semester baru kenaikan kelas dimulai.

Rasanya waktu cepat berlalu, bahkan ia sendiri tidak menyangka akan menjadi sosok kakak kelas sebentar lagi. Entah kenapa senyumnya jadi mengembang membayangkan semester yang akan datang.

Merasa handphone-nya bergetar beberapa kali, tangan Siyoung langsung mencabut benda pipih yang sedang terhubung pada kabel USB dan laptopnya. Pipinya mulai menghangat saat melihat kontak seseorang yang baru saja muncul dipikirannya sekarang mengabarinya duluan.

ㅡSi Manis.

Jihan🍫

| Siyoooooung
| Aku udah diterima disana
| Tapi nggak masuk teknik gambar bangunan kayak Siyoung😞

Siyoung terkekeh pelan membacanya. Melihat typingnya saja sudah gemas, apalagi melihatnya berbicara seperti itu secara langsung? Ah, Siyoung tidak kuat.

"Ish, ish!" Siyoung menggelengkan kepalanya berulang menepis bayangan Jihan yang lucu dan gemas dalam pikirannya.

Ia sedang dalam mode bucin, jadi harap dimaklumi.

Jihan🍫

Masuk jurusan apa? |


| Elektro😁


Kedua mata Siyoung membelalak tidak percaya. Bisa-bisanya cewek dengan muka lugu, manis dan imut itu masuk ke teknik elektro daya yang akan berfokus pada arus listrik dan mesin. Gila, Siyoung tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Jihan adalah satu-satunya perempuan di kelasnya mengingat jurusan itu didominasi oleh kaum laki-laki.

"Aish.. kok bisa sih?" Gumamnya entah kenapa jadi greget sendiri, bahkan cowok itu menggigit ibu jarinya selagi membalas chat dari Jihan.

Jihan🍫

Kenapa ga masuk tekform? |


| Tekform apa?😶

Teknik komunikasi dan informatika |
Banyak cewek yang masuk sana |
Di elektro cowok semua |

| Tau kok😌
| Aku liat daftar anak-anaknya
| Di angkatan aku cuma 5 cewek
| Ada 4 kelas😂😂


"DIH GILA?!" Siyoung berjengit. Cowok itu segera bangun dari duduknya lalu mondar-mandir sambil berfikir keras. "Peluangnya tiap kelas dapet satu cewek, ada satu kelas yang bakal dapet dua. Tapi kalo Jihan jadi cewek yang di kelas sendirian gimana?"

Siyoung kembali menggelengkan kepala menepis pikiran negatifnya. Tapi sulit jujur saja. Untuk perempuan yang masuk ke teknik elektro sama saja dengan masuk ke kandang buaya ㅡpenuh anak fakboy maksudnya.

Siyoung kembali melirik chat baru dari Jihan.

Jihan🍫

| Aku gak bisa masuk jurusan lain😭
| Nilai aku cukupnya masuk elektro
sama otomotif😭
| Aku kan udah janji sama Siyoung
bakal sekolah bareng jd aku maksa
masuk SMK Produksi
| Maaf ya aku bego soalnya😭😭

"aish... gak bisa gue gak bisa!" Siyoung mengacak rambutnya asal lalu membanting diri ke kasurnya dan meracau sendiri. "Gemes banget huhu gak kuat Siyoung..."

Cowok itu merengek dan menedang-nendang selimutnya yang terlipat rapi sampai jatuh dengan tidak beraturan. Ketika pintu kamarnya dibuka tanpa permisi, Siyoung segera bangkit dan memasang wajah datar seolah tidak ada apa-apa.

Ah, mama.

"Mah, ketok dulu kalo masuk kamar Siyoung ih!"

Sang mama hanya menatap putranya dengan datar. "Kamu udah mama panggilin dari bawah nggak denger? Makanya ini kuping dipake jangan buat dengerin musik aja." Siyoung merengek saat telinga kanannya dijewer. Tidak sakit, tapi ia hanya tidak suka mama-nya melihat wajah anaknya dari dekat yang sedang merah padam perihal chat gemas dari pujaan hati.

"Kenapa sih? Itu abang keberisikan denger kaki kamu gedebak-gedebuk dari bawah, mama yang kena omel tau?" Bibir Siyoung mencebik kesal mendengarnya. Salah apa dia sampai bisa punya abang yang punya telinga amat sensitif sampai tidak bisa memaklumi suara berisik sedikit?

"Emang dasar kuping gajah," cibir Siyoung pelan.

"Kamu tidur, udah jam sepuluh ini. Besok bantuin papa kamu cuci motor sama anterin mama ke pasar. Ya Gusti Agung ini kamar apa kapal Titanic, kok berantakan banget punya anak lanang yang satu ini??" ujar sang mama sambil memungut seragam sekolah yang Siyoung taruh asal. "Bangun pagi besok. Jangan chatting sama pacar loh, dek. Ketahuan papa abis diomelin kamu."

"Siapa yang pacaran lagian," cicit Siyoung. "Udah mamah keluar ah, bentar lagi aku tidur."

"Iya iya ini mama keluar, jangan berisik lagi. Abang kamu bawel banget, mama pusing dengernya."

Siyoung mendelik saat pintu kamarnya ditutup. Derita punya abang menyebalkan yang terkadang ingin ia sumbangkan.

"Oh?!" Siyoung kembali membuka roomchat Jihan. Ia terkekeh lagi saat melihat banyak spam muncul dengan berbagai emoticon saat cowok itu tidak membalas chatnya padahal tanda centang biru muncul.

Siyoung kembali merebahkan diri diatas kasur, menatap langit-langit kamarnya sambil menanti hari dimana ia kembali masuk sekolah.

"Jihan jangan gemesin gitu, kasian hati gue nya yang nggak kuat tau..."























Siyoung kalo salting atau malu tuh gemes banget soalnya><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siyoung kalo salting atau malu tuh gemes banget soalnya><

[ RELAY  2003 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang