" Dev " panggil mamanya " Iya ma " Devan menatap mamanya " Menurut kamu Nadia itu bagaimana orangnya " tanya mamanya " Kok mama tanya tentang Nadia " tanya kembali Devan " Jawab dulu pertanyaan mama " ucap mamanya " Nadia .... Orangnya baik, perhatian dengan anak kecil " ucap Devan " Apa kamu suka sama dia " tanya mamanya
Seketika Devan menoleh ke mamanya
" Mama, apa-apaan sih pertanyaannya " ucap Devan " Ya .... Siapa tau kamu sudah bisa membuka hati kamu Dev " ucap mamanya " Devan selalu buka hati ma, terus kalau belum di kasih sama yang diatas bagaimana " tegas Devan " Iya .... Iya ... Mama tau " ucap mamanya " Ya sudah ma, Devan mau urus administrasi dulu " ucap Devan meninggalkan mamanya
Devan menuju ruang administrasi
" Sore sus, saya mau membayar administrasi kamar anak saya " ucap Devan " Iya tuan " ucap suster
Tepat di samping Devan ada dokter Bram
" Kau " sapa dokter Bram " Maaf anda .... Oh ya. Yang kita bertemu di ruangan Dokter Nadia " ucap Dev " Anda kok bisa di sini " tanya Bram " Ah ... Anak saya masuk rumah sakit " ucap Devan " Emmm " dehem Bram " Apa anda dan Nadia mempunyai hubungan " ucap Bram to the point
Devan menghentikan aktivitasnya menulisnya dan melihat Bram sekilas
" Saya dan Nadia tidak ada hubungan apa-apa " ucap Devan
Ada rasa kecewa setelah mengatakan itu
" Eh .... Begitu " ucap Bram
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kalau begitu saya permisi dulu " pamit Bram meninggalkan Devan
Devan hanya menatap dokter Bram dari kejauhan
Di ruangan Nadia
Tok tok tok
" Masuk " ucap Nadia " Hai " sapa Bram " Bram " sapa Nadia " Untukmu " Bram memberikan minuman dingin " terima kasih " ucap Nadia langsung meminumnya " Wah segarnya " ucap Nadia " Apa malam ini kau ada waktu " tanya Bram " Memangnya kenapa " tanya Nadia " Aku mau ajak kamu makan malam " ucap Bram
Nadia berfikir-fikir dia sering sekali menolak ajakan Bram
" Baiklah kita makan malam " ucap Nadia " Benarkah " tanya Bram " Iya dokter Bram " ucap Nadia " Oke nanti sepulang dari praktek aku tunggu kamu di lobi ya " ucap Bram " Em oke " ucap Nadia " Aku pamit dulu ya, da ... " pamit Bram
Bram sudah menunggu di lobi rumah sakit. Dan Nadia berlari agar dia tidak terlambat makan malam. Tiba-tiba ada yang memanggilnya
" Nad " panggil Devan
Nadia langsung berhenti berlari
" Dev " ucap Nadia kaget
Bram yang mengetahui kalau Nadia di panggil Devan, dia langsung menghapirinya.
" Kenapa terburu-buru " tanya Devan " Em itu aku ... " ucapan Nadia terputus karena selahan seseorang " Dokter Nadia akan makan malam denganku, benarkan dokter Nadia " " Em " angguk Nadia.
Ada rasa cemburu di hati Devan saat melihat Nadia bersama Bram
" Kau sendiri " tanya Nadia " Ah ... Aku baru selesai beres-beres. Luna sudah pulang sama neneknya " ucap Devan " syukurlah " ucap Nadia " Em, dokter Nadia jadi kita makan malam " ucap Bram " Eh ... Iya iya. Aku duluan ya Dev " pamit Nadia " Oke " ucap Dev
Nadia meminggalkan Devan. Devan menatap Nadia berada di samping Bram. Hanya helaan nafas yang panjang
Di lestoran
Bram mengajak Nadia ke lestoran korea. Bram tau kalau Nadia paling suka makanan korea
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Wah, kau tau seleraku Bram " ucap Nadia matanya berbinar melihat menu di depannya " Apa kau suka " tanya Bram " Suka " ucap Nadia senang " Ayo makan " ucap Bram
Nadia langsung makan menu yang di depannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah makan Bram dan Nadia berbincang-bincang
" Makasih ya Bram untuk makan malam ini. Lain kali aku akan traktir kamu " ucap Nadia " Santai saja Nad " ucap Bram
Bram ingin sekali untuk mengutarakan isi hatinya yang sudah di tahan selama 1 tahun.
" Nad, boleh aku mengatakan sesuatu " ucap Bram " Em ... Katakanlah " ucap Nadia sambil minum air " Aku suka sama kamu " ucap Bram
Nadia mendengar ucapan Bram langsung tersedak
" uhuk ... uhukkk " Nadia tersedak dan batuk
Bram langsung menepuk punggung Nadia
" Apa kau gila Bram " ucap Nadia " Aku sungguh-sungguh Nad " ucap Bram memegang tangan Nadia
Nadia melepas tangannya
" Bram kita sudah berteman lama, kenapa harus begini " ucap Nadia kesal " Nad, dengarkan aku. Aku sudah menyukaimu 1 tahun lalu " ucap Bram
Nadia memegang kepalanya karena pusing
" Bram maaf aku tidak bisa " ucap Nadia " Kenapa, apa karena Devan " tegas Bram " Apa hubungannya dengan Devan " ucap Nadia heran " Itu karena kau sangat dekat sekali dengan dia " ucap Bram " Devan bukan untuk alasan Bram " ucap Nadia " Terus apa alasan kamu tidak bisa menerimaku ha " ucap Bram sedikit kasar " Itu bukan urusanmu Bram " ucap Nadia mengekuarkan beberapa uang untuk membayar makan malam ini " Terima kasih atas undangannya Bram " ucap Nadia meninggal kan Bram
Nadia meninggalkan restoran tersebut dan naik taxi
" Kenapa jadi seperti ini, sial " ucap Bram mengusap wajahnya kasar