Devan mengantar Nadia pulang ke apartemen. Devan menggandeng tangan Nadia menuju apartemennya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Masuklah " ucap Nadia
Devan masuk ke apartemen Nadia
" Kau tinggal sendiri " tanya Devan " Em " ucap Nadia menuju dapur
Nadia membuatkan Devan teh
" Minumlah Dev " ucap Nadia
Devan meminum teh yang di buat Nadia
" Aku ganti baju dulu ya " pamit Nadia " Em " ucap Devan
Devan berkeliling melihat isi apartemen Nadia. Terdapat foto Nadia dan mamanya. Mereka sangat akrab
" Kenapa melihat fotoku seperti itu " ucap Nadia yang sudah ganti baju " Ini ibu kamu " tanya Devan " iya dia ibuku " ucap Nadia " Kalian mirip sekali " ucap Devan " Benarkah " ucap Nadia memandang fotonya " Em " ucap Devan " Yuk, berangkat sekarang. Aku takut telat " ucap Nadia memegang tangan Devan
Sebelum kekantor Devan mengantar Nadia ke rumah sakit dulu.
Nadia hendak berenjak dari mobil Devan, tetapi tangan Nadia di cekal Devan.
" Ada appa Devan " tanya Nadia
Devan mencium bibir Nadia sekilas
" Dev, ini di rumah sakit " ucap Nadia memukul dada Devan
Devan tersenyum menanggapi omelan Nadia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Nanti pulang jam berapa " tanya Devan " jam 7 malam " ucap Nadia " Oke nanti aku jemput " ucap Devan " Da Dev " pamit Nadia
Di sudut sana ada seseorang yang mengamati Nadia dan Devan. Dia sangat tidak suka dengan kedekatan Nadia dan Devan
Di rumah sakit
Nadia sekarang berada di UGD memeriksa pasien. Setelah memeriksa Nadia kembali ke ruangannya, dia mengecek arsip-arsip setiap pasien.
Terdengar suara ketukan pintu Tok tok
" Masuk " ucap Nadia
Nadia mendongakkan kepalanya, dia melihat Bram masuk keruangannya. Ada rasa canggung di hati Nadia.
" Hai " sapa Bram " Hai " ucap Nadia tersenyum " Sibuk kah " tanya Bram " Lumayan, ada apa " tanya Nadia terlihat santai " Aku kesini untuk meminta maaf " ucap Bram " Aku sudah memaafkan kamu " ucap Nadia
Bram tersenyum mendengar penuturan Nadia
" Aku juga minta maaf, kemarin aku bicara berlebihan " ucap Bram " Baiklah kita impas "ucap Bram
Sebenarnya hati Bram masih mencintai Nadia
" Aku kembali memeriksa pasien dulu " ucap Bram " Em "
Nadia menunggu jemputan Devan. Dari belakang Bram memukul pundak Nadia
" Astaga " ucap Nadia memegang dadanya " Maaf .... Maaf " ucap Bram " Bram, kau membuatku kaget " ucap " Maaf, kau tidak pulang " tanya Bram " Masih menunggu " ucap Nadia " Emm " dehem Bram
Bram tau Nadia pasti menunggu Devan
Bram dan Nadia berbincang- bincang, terlihat mobil Devan. Devan yang melihat keakraban Nadia dan Bram timbulah rasa cemburu.
Mobil Devan berhenti didepan Nadia dan turun menemui Nadia.
" Hai sayang " sapa Devan menatap Nadia dan Bram
Bram sangat tidak suka Devan berdekatan dengan Nadia
Nadia yang melihat Devan dengan memanggilnya sayang mengerutkan dahinya.
" Yuk, kita pulang " ajak Devan " Bram kita pulang dulu ya " pamit Nadia " Em "
Devan menggandeng tangan Nadia dan membukakan pintu mobil. Devan berputar dan masuk kedalam mobil
Di jalan Nadia melihat Devan yang hanya diam.
" Dev " panggil Nadia " Hem " " Dev " panggil Nadia dengan nada agak menekan
Devan meminggirkan mobilnya
" Dev, kamu kenapa kok dari tadi diam saja " tanya Nadia
Devan menghela nafas panjang
" Aku tidak suka, kamu di dekat Bram " ucap Devan menatap Nadia
Nadia tersenyum tipis di bibirnya
" Dev, aku sama Bram tidak ada apa-apa. Tadi hanya kebetulan aku menunggu kamu, terus Bram datang " jelas Nadia
Devan memegang pipi Nadia
" Maafkan aku " ucap Devan " Em " Nadia menganggukkan kepalanya
Devan mencium bibir Nadia sekilas
" Dev, aku kangen sama Luna " ucap Nadia " Kita ke sana sekarang ya " ucap Devan " Em " angguk Nadia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.