Undangan pernikahan Nadia dan Devan sudah di sebar Hari ini adalah hari bersejarah untuk Nadia dan Devan
Nadia sekarang bercermin dan menapat wajahnya yang sudah di rias
" Ya tuhan, lancarkan prosesi pernikahan kami " ucap Nadia dalam hati
Tok ... Tok...
" Nad " ucap mamanya " Ma " ucap mamanya " Anak mama cantik sekali " ucap mamanya " Ma .... Maafin Nadia yang belum bisa membahagiakan mama dan papa " ucap Nadia yang matanya berkaca " Mama senang kamu akan menikah nak, mama bahagia " ucap mamanya memegang tangan Nadia " Ma ... Boleh Nadia memeluk mama " pinta Nadia " Boleh sayang " mamanya merentangkan tangan dan memeluk Nadia
Tangis Nadia pecah sambil memeluk mamanya
" Sudah sayang, jangan menangis lagi. Nanti riasannya luntur lho " goda mama " Mama " ucap Nadia cemberut " Permisi upacara pernikahannya akan di mulai " ucap penata rias
Nadia dan mamanya keluar dari kamar. Tepat di pintu keluar sudah ada papa Nadia.
" Pa " ucap Nadia " Putriku " ucap papa Nadia yang matanya berkaca-kaca " Pa " ucap Nadia meneteskan air mata " Jangan menangis di hari bahagiamu " ucap papa membasuh air mata Nadia
Nadia tersenyum dia beruntung memiliki orang tua yang sangat sayang dengan dia
" Sudah siap " ucap papanya " Em " angguk Nadia
Nadia mengaitkan tangannya di lengan papanya. Nadia dan papanya berjalan menuju pelaminan yang dimana Devan sudah menunggunya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Devan papa serahkan anak papa satu-satunya kepadamu " ucap papa Nadia " Saya akan menjaga putri papa dengan sepenuh hati saya dan akan membahagiakannya " ucap Devan
Papa Nadia meninggalkan Nadia di pelaminan. Prosesi upacara pernikahan Devan dan Nadia sedang berlangsung Tamu sudah berdatangan dari rumah sakit yang Nadia bekerja begitu pun juga relasi Devan