" Kenapa diam saja, apa kamu tidak mau menikah denganku " ucap Devan " Dev, kau melamarku " ucap Nadia yang sudah berkaca-kaca " Emmm ... Aku melamarmu " ucap Devan memegang tangan Nadia
Nadia langsung menganggukan kepalanya.
" Terima kasih sayang " ucap Devan memeluk Nadia
😉
Setelah Devan melamar Nadia, sekarang Devan dan Nadia berkunjung ke rumah orang tua Nadia
" Ma ... Mama " panggil Nadia " Nadia " peluk mamanya " Nadia kangen mama " ucap Nadia " Mama juga kangen kamu sayang " ucap mamanya
Mata mamanya melihat sosok laki-laki tampan di belakang Nadia
" Dia siapa Nadia " tanya mamanya " Ah iya, Nadia sampai lupa. Dia Devan ma " ucap Aya " Hallo tante " sapa Devan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Saya mamanya Nadia " ucap mamanya " Papa kemana ma " tanya Nadia " Biasa papa kamu kan di kantor " ucap mamanya " Ya sudah, yuk duduk dulu " ucap mamanya
Selagi Nadia membikinkan minuman, mama Nadia mengobrol dengan Devan
" Nak Devan siapanya Nadia " tanya mamanya " Saya kekasihnya Nadia tante " ucap Devan " Wah, baru kali ini Nadia membawa kekasihnya " ucap mamanya " Benarkah tante " tanya Devan " Nadia itu anaknya pendiam, jarang pergi sama teman-temannya, dan suka sekali bekerja " ucap mamanya " Saya ingin melamar Nadia tante " ucap Devan
Mamanya terdiam sejenak
" Saya duda anak satu, dan Nadia sangat dekat sekali dengan anaknya saya, anak saya sangat suka dengan dengan Nadia " ucap Devan
Nadia keluar dengan membawa minuman
" Tante tidak mempermasalahkan status, tante bahagia kalau anak tante bahagia " ucap mama Nadia " Ma makasih " ucap Nadia
Setelah mendapat restu kedua keluarga Devan dan Nadia merencanakan pernikahannya di bulan depan. Nadia ini konsep garden party agar para undangan bisa nyaman
Ponsel Nadia bergetar terdapat pesan dari Bram Nadia menghembuskan nafas kasar dan Devan mengetahuinya
" Ada apa sayang " ucap Devan membelai pipi Nadia
Nadia menunjukkan ponselnya ke Devan. Devan membaca pesan dari Bram
" Nad, bisa kita bertemu " Bram
Devan mengerangkan rahangnya dan melempar ponsel Nadia ke sofa
" Hai, jangan marah. Kalau kamu tidak mengizinkan aku bertemu Bram, tidak apa-apa sayang " ucap Nadia memegang tangan Devan
Devan membuang nafasnya kasar
" Temui saja dia, aku akan menemaniku " ucap Devan " Nanti kalian akan bertengkar " ucap Nadia " Tidak akan sayang, aku akan bersikap dewasa " ucap Devan
Sekarang Devan dan Nadia tiba di cafe. Devan menggandeng tangan Nadia
" Hai Nad " sapa Bram lirih " Hai " jawab
Devan masih senantiasa memegang tangan Nadia. Nadia tau itu bentuk kecemburuan Devan selagi melihat Bram
" Aku mau minta maaf kepadamu Nad " ucap Bram menundukkan kepalanya
Nadia menghembuskan nafasnya
" Aku sudah memaafkanmu Bram " ucap Nadia " Dan kau, jangan sampai mengganggu Nadia lagi " ucap Devan tegas
Nadia mengusap lengan Devan yang sedang emosi
" Apa ada lagi yang perlu di bicarakan lagi " tanya Nadia " Tidak ada Nad " ucap Bram " Baiklah kami pamit " ucap Nadia sambil berdiri meninggalkan Bram
Bram harus mengikhlaskan Nadia bersanding dengan orang lain
Persiapan pernikahan Devan dan Nadia tinggal 1 minggu lagi Mereka sudah di sibukkan fiting baju pengantin
Seperti sekarang Devan sudah menemani Nadia ke designer baju pengantin Selagi Nadia mencoba baju pengantin Devan mengecek pekerjaannya lewat ponsel Tirai terbuka tampaklah Nadia yang berbaju pengantin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devan yang melihatnya sungguh terpana melihat Nadia memakai baju pengantin. Devan berjalan mendekat ke Nadia