penggal satu

525 124 9
                                    

Tujuh tahun silam.

Gerbang sekolah SMA Pelita Jingga, Bandung berdiri tegak. Hitam warna menghiasi.

Pukul tujuh lewat lima menit.

"Pak... bapak...," sahut anak lelaki tampan. Datang menghampiri si penjaga sekolah dibalut rasa cemas.

Nafas memburu dan berbicara terpatah-patah.

"Kamu? yang sudah telat tidak boleh masuk!" perintah penjaga berseragam putih hitam ketat melekati kulit yang sudah keruput.

"Maaf pak, tapi saya hanya telat lima menit bukan?"

"Berarti masih bisa diberi keringanan," tawarnya dengan senyum terpaksa.

"Loh, kamu kira saya pedagang,"

"Sekali telat ya tetap telat dan tidak boleh masuk," tolak penjaga tegas.

"Mohon pak, saya anak baru disini. Kasih saya kelonggaran."

Mata memelas dan tangan memohon. Berharap penjaga akan tergoda pada rayuannya.

"Ya sudah untuk kali ini saya kasih izin,"

Ananda tampan melangkah dengan girang, melompat seraya berteriak juga berlari tergesa-gesa.

"Terimakasih pak,"

✠ ✠ ✠

Tingkat dua sekolah itu terdapat sepuluh kelas yang berjejer. Empat diantaranya kelas sebelas jurusan IPA dan selebihnya kelas sepuluh.

Dalam kelas berwarna putih juga cokelat, sudah terisi banyak murid duduk dengan rapi. Ada yang berbicara dengan ria, menulis dan lainnya hanya sibuk bersuara menimbulkan kebisingan.

"Selamat pagi anak-anak," sapa seorang guru memasuki kelas dan seketika suasana hening.

"Pagi bu," jawab seluruh kelas.

"Hari ini kita kedatangan teman baru,"

"Mari masuk kamu," katanya melirik manusia yang sedari tadi hanya mematung di ambang pintu.

Perlahan melangkahkan kaki masuk ruangan. Menarik seluruh perhatian semua murid terkesima dengan sosok rupawan.

"Perkenalkan dirimu,"

"Hai semua, perkenalkan saya Partha Hanan Sagara."

"Kelak bisa jadi teman cerita yang baik," ucapnya membuka suara.

Ananda berseragam putih abu-abu dan ransel cokelat kesayangan menggantung indah di punggung.

Rambut hitam tertata rapi di atas ubun kepala, pupil biru menghiasi netra. Penampilan mengecohkan penglihatan kaum hawa penghuni kelas.

Abudaga ; Kim Rowoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang