Kehilangan

7 3 0
                                    

Sampai di rumah, aku langsung ganti baju karena tadi sedikit basah terkena hujan saat berlari-lari mencari tempat teduh.

Aku habis dari rumah temen tidak jauh dari rumah dan memutuskan pulang. Sebenernya aku mau diantar sama temanku, tapi aku menolak dan memilih pulang dengan jalan kaki saja. Eh malah hujan tiba-tiba mengguyur basah badanku. Kebetulan adikku juga lagi keluar jadi sekalian deh aku menghubunginya supaya jemput aku.

"Mba, tadi cuma berdua doang sama cowok di gang itu?."tanyanya takut kakaknya kenapa-napa.

Aku mengangguk, "Kakak juga bisa jaga diri kok, masnya tadi juga nggak banyak tingkah bahkan hanya diem bae."jawabku duduk di sofa sambil menonton acara tv tak lupa juga mulut komat-kamit bukan lagi dzikiran tapi makan cemilan.

"Oh, syukurlah kalo gitu."

"Ihul, tolong ambilkan kakak minum."panggilku manja.

"Ambil sendiri kenapa kak..."timpal mamaku ikut nyantai di sofa.

"Aku lagi capek, tadi lari-lari ma sebelum dijemput sama Ihul."jelasku menyengir.

"Siapa suruh lari-lari."kata mamaku.

Aku sedikit cemberut karena jawaban mamaku. Tapi senyumku terukir kembali melihat Ihul membawa segelas susu putih, minuman favoritku sejak kecil. Dia memang penurut karena mungkin masih di bangku sma.

"Makasih sayang..."kataku menerima segelas susu putih itu. Dia hanya berlalu begitu saja lalu masuk ke kamarnya, mungkin mau belajar atau nge-game biar tidak ketahuan mama.

"Kamu udah shalat isya' belum kak?."

"Udah tadi ma, papa belum pulang ma?."tanyaku balik.

"Nanti juga pulang bentar lagi. Mama udah ngantuk nih, mau tidur dulu."katanya menuju kamarnya.

Aku melihat keluar jendela. Hujan masih bertahan namun tak selebat tadi. Aku jadi kepikiran cowok di gang tadi. Apa dia masih menunggu di sana?.

"Huaaamm..."aku menguap ikutan ngantuk. Aku pun tertidur di sofa.

Bangun-bangun aku sudah di kamar, aku tersenyum. Pasti ayah yang memindahkan ku ke sini.

Aku bangkit dari tidurku untuk persiapan berangkat kuliah pagi ini.

Setelah semua beres, aku baru sadar kemana dompetku?. Isi dompet itu ada kartu-kartu pentingku, apa ketinggalan di gang tadi malam ya?

"Hul, selesai belum makannya?."ucapku lantang di depan rumah.

"Ayo.."jawab Ihul langsung naik ke mobil.

"Dasar nih anak, udah ditungguin malah pergi duluan."

Aku dan Ihul berangkat bersama dan aku yang menyetir mobil. Dia sebenernya juga bisa nyetir, cuman dia belum punya SIM.

"Kak, kenapa berhenti?."tanyanya.

"Kakak mau keluar sebentar, tungguin."perintahku.

"Di rumah nggak ada...di gang ini juga enggak. Ya Allah, dimana ya dompetku?."

)))

Fall In Love With A CoolboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang