Hari ini masuk kuliah jadwalnya siang. Karena berangkatnya kepagian, jadi aku dan Irin memutuskan untuk keliling-keliling kampus dulu, hitung-hitung sambil olahraga pagi.
"Lihat tuh May, cool banget masnya."senggol Irin padaku ketika melewati lab praktek milik mahasiswa IT.
Aku melirik cowok yang dimaksud Irin, siapa lagi kalau bukan Arya. Kelihatannya dia sedang praktek-praktek gitu di labnya. Nggak ngerti lagi ngutek- ngutek apa, intinya lagi praktek di bidang kuliahnya.
"Tipemu kek gitu kan May?apalagi udah baik, cakep, keren, dan taat agamanya lagi. Kurang apa coba?."Papar Irin mengunyah permen karetnya.
"Kalo covernya kek gitu sih, itu nilai plus buat aku. Yang penting itu dalemnya gimana?.
Irin melotot, "pikiranmu nggak usah traveling deh Ir."ujarku.
"Hehe..Tahu aja kamu May, iya iya aku paham kok maksudnya. Covernya kelihatan orang baik, perilakunya belum tentu baik. Gitu kan?."
"Yah, kurang lebih seperti itu."
"Eh May...duduk di situ yuk, kayaknya nyaman. Belum pernah kan duduk di sini?."tunjuk Irin pada bangku di taman dekat lab IT.
"Belumlah...di sini anginnya semilir juga."kataku ikutan duduk.
"May, lihat sini dong..."kata Irin padaku.
Cekrek,"Bagus nih May foto candidnya."katanya menunjukkan hasil jepretannya.
"Ih bagus juga Ir. Foto lagi yak..."pintaku lalu mengubah pose.
"Ok, 1 2 3..."arahnya.
"Gimana?."tanyaku.
"Daebak, May...mas doi ke jeprett, lihat ke kamera lagi!."bisik Irin. Aku pun langsung menoleh kebelakang sebentar, seperti biasa dia dengan cueknya keluar kelas lalu berjalan melewati kami.
"Nih anak nggak bisa senyum apa gimana? Cuek bener nih cowok, May."ujar Irin setelah Arya berlalu.
"Lah mana saya tahu, saya kan bukan ikan."jawabku asal.
"Ya emang bener, kamu kan manusia. Udah aku kirim fotonya May."balasnya.
"Oke, makasih. Eh kamu mau aku fotoin nggak?."kataku gantian.
"Nanti aja deh sehabis kelas. Kita balik kelas yuk."ajakknya padaku. Aku pun mengiyakannya.
Selesai kelas, aku dan Irin langsung pergi ke taman dekat lab Mahasiswa IT lagi. Namun sekarang sepertinya lebih rame dari tadi pagi. Banyak mahasiswa mengambil potret karena spot fotonya yang bagus buat foto-foto.
"Yah, tempat tadi udah ditempati yang lain Ir."kataku begitu tiba di sana.
"Ya udah kita cari yang kosong. Eh situ ada yang kosong May."ucap Irin langsung menuju tempat yang dimaksud. Aku mengikutinya dari belakang.
"Pake ponsel aku aja May."memberikan ponselnya padaku. Aku pun mulai memotretnya.
"Ini sih keren May, bakat juga kamu motretnya."katanya melihat hasil jepretanku.
"Hiya dung."balasku.
"May, tunggu di sini yak. Aku mau ke toilet dulu."
"Jangan lama-lama tapi."tanpa menjawabku, Irin sudah pergi begitu saja. Sudah tak tahan mungkin.
"Khemm...Mba, boleh minta tolong sebentar?."kata seseorang tiba-tiba memanggilku. Seorang cowok memakai setelan jas yang begitu rapi. Sepertinya mahasiswa hukum, karena kebanyakan mahasiswanya berpakaian rapi.
"Eh kenapa mas?."tanyaku balik. Ku lihat cowok itu sedikit kaget aku panggil dengan sebutan mas.
"Boleh minta fotoin?."
"Boleh-boleh..."kataku langsung saja memotretnya dengan ponselku. Dia sendiri juga langsung berpose dengan gaya menghadap ke depan tapi sudah kelihatan keren.
"Sudah mas..."ujarku memperlihatkan hasil fotonya dengan memberikan ponselku padanya.
"Oke makasih, nanti dikirim ya..."
Aku baru sadar kenapa motretnya pakai ponselku. Seharusnya pakai ponsel dia kan?
"Dikirim kemana?."tanyaku polos.
"Nih, udah saya masukkan nomernya."katanya mengembalikan ponselku yang di tangannya.
"Oh..."
"Makasih mba..."ujarnya berlalu.
"Iya, sama-sama mas."
Aku mengecek ponselku, di kontak sudah tersimpan nomer sekaligus namanya. Baru tahu cowok juga banyak akal ya buat modusin cewek...
))))

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love With A Coolboy
Teen FictionDia membuka hatinya pada cowok yang cuek dan dingin. Akankah sikapnya akan luluh? atuh cinta membutakan segalanya. Namun alam seolah berkata, mampukah kalian bersatu meskipun memiliki perbedaan yang mereka yakini?