"Mereka.. berkencan!?!"
Siapa yang menduga, kalau dua dari tiga anggota Big Three sedang berkencan?
Ya, Tamaki dan Nejire.
"Pantas saja Nejire-senpai dan Tamaki-senpai tidak kesini bersama Mirio-senpai. Kero." Tsuyu menanggapi dengan santai, sedang yang lain masih tidak percaya.
Kaminari dan Kirishima bertatap-tatapan tidak percaya, "Jadi, mereka sudah resmi pacaran?" tanya Sero menengahi acara tatap mata mereka berdua. Mirio menggeleng pelan sambil terus fokus menata rambut Eri. "Entahlah, tanya saja pada mereka nanti."
"Mereka berkencan dimana?" tanya Midoriya sambil menyisir rambut Eri. Uraraka memasang mimik yang menunjukkan bahwa dia mempunyai ide, "Bagaimana kalau kita memata-matai mereka berkencan?"
Iida menggeleng tanda tidak setuju, "Itu tidak sopan, Uraraka-kun!" apa yang Iida katakan memang benar. Tapi semuanya tampak setuju dengan pendapat Uraraka.
"Itu menarik, aku ikut ya! Kalau tidak salah mereka berkencan di taman kota." Mirio menanggapi setuju, Iida mengalah dan akhirnya satu kelas sepakat akan memata-matai Tamaki dan Nejire saat itu juga.
"Nee, kalian sedang membicarakan apa?" Eri tampak cemberut karena pada akhirnya dia tidak dapat perhatian lagi, Midoriya mencubit pipi Eri gemas lalu berkata, "Tidak kok, kami cuma mau jalan-jalan ke taman kota. Eri-chan ingin ikut?"
❄❄❄
•Taman Kota•
"Minna-san! Itu mereka berdua!" Ashido berbisik pada teman-temannya. Saat ini mereka sedang menyamar menjadi orang lain agar tidak ketahuan.
"Kouta-kun, Kouta-kun! Disana ada Nejire-san dan Tamaki-san, ayo pergi kesana!" Eri menarik tangan Kota menuju bangku taman yang sedang ditempati oleh Tamaki dan Nejire. Ya, para pro-hero Pussy Cat's menitip Kouta pada murid-murid kelas 1-A tersebut.
"E-eri-chan! Pelan-pelan!" Kouta merasa agak risih dengan pergerakan cepat Eri, dan pada akhirnya sampai di tempat Nejire dan Tamaki berada.
Murid-murid kelas 1-A telat menyadarinya, soalnya mereka masih sibuk memata-matai Nejire dan Tamaki.
"Are? Kouta-kun, Eri-chan. Kalian pergi ke sini sendirian?" tanya Nejire celingak-celinguk melihat kebelakang Eri dan Kota, tidak mungkin mereka berdua pergi ke sini tanpa pendamping.
"ASTAGA! ERI DAN KOUTA MALAH PERGI KE SITU!" Jiro dan teman-temannya panik sekali, terjadi kehebohan.
Eri dengan polosnya menunjuk ke tempat persembunyian murid-murid kelas 1-A. "Lemillion-san, Deku-san, dan teman-temannya sedang bermain petak umpet disitu." Kouta mengangguk setuju.
Tamaki menghembuskan nafas pelan lalu beranjak berdiri dan menghampiri tempat persembunyian anak kelas 1-A. "Sudah kuduga kau yang memberitahu mereka." Tamaki melirik Mirio sebentar dan tersenyum, Mirio membalas dengan senyum lebar tanpa merasa bersalah.
"Kalian ketahuan!" Nejire muncul dari belakang Tamaki dengan senyum manisnya, murid-murid kelas 1-A pada akhirnya mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Kouta dan Eri juga muncul dari belakang Nejire dan tersenyum jahil, mereka jadi merasa di permainkan.
"Apa yang sedang kalian lakukan? Ramai sekali." Yao-Momo dan Todoroki tiba-tiba muncul tanpa disadari, "Hee? Aku baru sadar kalian tidak ikut, kalian dari mana saja pagi ini?" Uraraka terkejut dengan kedatangan kedua temannya itu. "Apa kalian berkencan di taman ini?"
Todoroki menanggapi dengan santai, "Ini jadwal latihan tambahan kami. Oh ya, bukannya ini juga jadwal Sero dan Ashido?" Ashido dan Sero terkejut, mereka lupa tentang latihan tambahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Feelings. TodoMomo ✓
FanfictionYao-Momo tak pernah terpikir sekalipun untuk menembus tembok dingin seorang Todoroki Shoto tanpa menyadarinya. Tapi, kenyataannya ia telah berhasil. Lugu sekali gadis ini. Jatuh cinta tidak kau harus pelajari di buku, kok. Pelajari dengan mengenal i...