Yao-Momo tak pernah terpikir sekalipun untuk menembus tembok dingin seorang Todoroki Shoto tanpa menyadarinya.
Tapi, kenyataannya ia telah berhasil.
Lugu sekali gadis ini. Jatuh cinta tidak kau harus pelajari di buku, kok. Pelajari dengan mengenal i...
Malam yang damai di asrama kelas 1-A SMA Yueei. Ah, nampak luarnya sih begitu.
Nyatanya, di dalam sedang terjadi perang bantal besar-besaran di ruang santai asrama tersebut.
"AHAHAHA KAMU KENA!"
"BUGH!"
Yah, begitulah. Ribut sekali kalau melihatnya dari dalam.
"Sudah dulu ah, aku mau tidur." Jiro melangkah pergi dari ruang tamu dan menuju kamarnya.
"Jiro-san! Tunggu aku! Aku juga mau tidur." Yao-Momo segera menyusul Jiro dari belakang.
Alhasil, seluruh kaum cewek berbarengan pergi ke kamarnya masing-masing. Kaum cowok? Ah, mereka juga ikut menyudahi acara perang bantal besar-besaran tersebut.
"Kalau Kacchan ikutan mungkin akan lebih heboh ya?" ucap Midoriya berbasa-basi sambil mengelap keringat dan membawa 2 bantalnya.
"Tidak mungkin juga Bakugo ikutan," tukas Kirishima tersenyum lelah. Toh, siapa juga yang tidak capek kalau habis main perang bantal?
Beberapa cowok mengangguk, Bakugo mana mungkin mau ikut.
❄❄❄
"Minna! Rasanya aku tidak begitu mengantuk, ayo kita bermain sesuatu!" Ashido menghentikan pergerakan teman-temannya yang nampaknya sudah kelelahan.
"Ashido-san, aku ngantuk sekali. Hoaahm." Gadis yang bajunya melayang, ah maksudnya Hagakure menanggapi Ashido bermaksud tidak setuju.
"Kamu memang penuh energi ya, aku juga sudah mengantuk." sambung Uraraka sambil mengucek-ngucek matanya.
"Sodane, aku juga setuju dengan Hagakure-san dan Uraraka-san. Besok saja ya Ashido-san?" Ashido nampak kurang setuju, namun semuanya mengangguk. Ah, lelah sekali rasanya.
⭐⭐⭐
Pelajaran Matematika dari Aizawa-sensei baru saja selesai, waktunya istirahat.
"Nee-nee! Minna-san. Kalian sudah berjanji kalau hari ini kita main 'kan?" Ashido menagih janji teman-temannya. Semuanya mengangguk.
"Kita mau main apa? Kero." tanya Tsuyu dengan gaya kataknya yang khas.
Semuanya kebingungan, semuanya pun tampak berpikir keras.
"Ah!"
Jiro memecah keheningan, tampaknya dia punya sebuah ide.
"Bagaimana kalau kita main Truth Or Dare?"
Semuanya mengangguk setuju dengan pendapat Jiro, toh mau main apa lagi?
"Mainnya nanti saja dong! Aku belum makan nih," Hagakure menanggapi setelah itu.
"Kalau begitu nanti malam saja di asrama, kero." usul Tsuyu pada teman-temaannya.
Semuanya mengangguk setuju dan segera pergi ke kantin atau dikenal dengan nama 'Lunch Rush'
❄❄❄
Di malam harinya, cewek-cewek itu pun berkumpul di kamar Uraraka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
