[DAY6] For You, Jae. ✓

Behind 11

Behind FYJ 11 - Pilu Membiru

Hujan turun. Aroma petrichor mulai menyebar.

Aroma tanah yang terkena hujan itu kesukaan Sera.

Jae memejamkan matanya. Ia lalu menatap langit kelabu diatas. Rintikan hujan terdengar deras di atas atap halte bus.

"Sera.."

"Apa kabar?"

Setitik air mulai menuruni wajah Jae. Bukan.. itu bukan air hujan.

Itu air mata Jae.

Jae menangis.

Sera telah menemui neneknya seminggu yang lalu. Sera pergi dengan senyuman diwajahnya.

Sera pergi dengan kedamaian di hatinya.

Seminggu yang lalu, setelah Jae bernyanyi, Sera tertidur. Jae hanya menganggap ucapan Sera sebagai luapan kebahagiaan.

"Makasih untuk semuanya."

Jae saja masih mengingat suara Sera. Nadanya, dan tatapan hangatnya. Jae berharap bisa melihat Sera sampai selamanya.

Tapi, nyatanya?

Jae kehilangan Sera untuk kedua kalinya, dan untuk selama – lamanya.

Sera meninggal dengan tenang malam itu, tepat jam 12 malam, tepat hari berganti.

Harusnya waktu itu hari bahagia untuk Jae dan Sera.

15 September adalah hari ulang tahun mereka. Hari kelahiran mereka. Sera dan Jae lahir ditempat yang sama, tanggal yang sama, dan jam yang sama, walaupun berbeda tahun.

Hari itu, menjadi hari ulang tahun Jae yang ke 28 tahun, dan menjadi hari ulang tahun terakhir untuk Sera.

Jae tak menyesal.

Jae senang.

Jae senang, karena Jae berada disamping Sera saat Sera pergi. Jae juga melihat senyuman terakhir Sera. Jae juga sudah menyanyikan lagu terakhir untuk Sera.

Sera bisa pergi dengan tenang.

Jae juga bersyukur ingatannya kembali.

Mungkin tanpa usaha Sera, Jae akan menjadi Jae yang lain.

Bukan Jae yang sekarang, yang sedang menatap langit kelabu dan merenungi arti kepergian.

Dipegangnya catatan cantik yang sudah berpindah kepemilikan. Jae akan selalu mengingatnya. Jae juga akan selalu membacanya. Catatan itu kenangan dari Sera.

Catatan terakhir Sera-nya.

Sera-nya yang telah pergi.

Sahabatnya yang telah menjadi bintang diatas.

"Sampai ketemu lagi, Sera. Aku merindukanmu."

Terimakasih telah bertahan dan menungguku.

Terimakasih karena kau rela menahan sakitnya berjuang hanya demi diriku.

Kini, aku akan merelakanmu pergi.

Selamat jalan, Sera.

Kau tak akan sakit lagi.

[Jae]

End.

Huaaaa! Ngga nyangka bisa tamatin ni cerita. Makasih buat yang udah baca tulisan gabutku karena sekolah online.