3.

1.7K 324 63
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.

Tidak berapa lama setelah kepergian Teo, lelaki paruh baya memasuki kamar inap Chandra, lelaki itu adalah Yusuf Javante, Ayah dari Chandra,

"Bagaimana keadaanmu?"

Chandra menoleh malas kearah ayahnya, ayahnya tidak pernah berubah, selalu posesif seperti ibu-ibu yang kehilangan koleksi tupperwarenya,

"Berhentilah menghawatirkanku seperti menghawatirkan anak lima tahun, ayah!"

"Kau membuat satu negara kacau hanya karena ulahmu tiga tahun yang lalu"

Chandra menaikkan satu alisnya, "kenapa ayah tidak membungkam saja semua media, apa ayah sudah miskin?"

"Dasar menyebalkan!"

"Sama, ayah juga"

Yusuf hanya terkekeh, ia mendudukan diri di sofa yang terdapat di ruangan VVIP kamar Chandra, sesekali masih sibuk menatap ponselnya,

Chandra diam menatap ayahnya, menurut Chandra, tiga tahun berlalu begitu sangat cepat, seperti tidak ada perubahan apapun, ayahnya masih sama, tidak menua sama sekali, tetap menyebalkan dan suka sekali melakukan perjalanan bisnis,

"Kau memikirkan apa?"

Chandra kembali tersadar dalam lamunannya,

"ayah"

"Ya"

Sedikit ragu ingin menanyakan perihal ini, mengingat Teo yang notabennya selalu berada di dekat Chandra ia tidak tahu, apa lagi ayahnya? Tapi Chandra sudah terlalu penasaran dibuatnya,

"Apa ayah tau, wanita yang membawa Chandra kemari tiga tahun yang lalu?"

Yusuf seperti menerawang jauh, pikirannya kembali mengingat kejadian tiga tahun yang lalu saat ia mendapat kabar jika anaknya mengalami kecelakaan pukul 02:30 dini hari,

Saat itu Yusuf benar-benar tidak tahu jika Chandra keluar malam itu, tanpa supir atau Teo yang selalu berada di sekat putranya, yang ia ingat malam itu ia mendapat panggilan dari Chandra, tetapi yang berbicara seorang wanita,

Yusuf mengangguk, seketika wajah Chandra berninar, "siapa namanya?"

Ayahnya mengangkat kedua bahunya tidak takin, "ayah sedikit lupa"

Binar di wajah Chandra redup seketika, "wanita itu aneh, ia terlihat terburu-buru, ayah sempat memberinya cek yang nominalnya bukan main sebagai tanda terima kasih, tapi tidak dia terima, katanya dia membantu dengan tulus"

Chandra mengangguk setuju, tapi tidak menutup rasa kegagumannya kepada wanita penolongnya yang semakin besar,

"Kalau tiak salah, namanya Dyandra"

'Dyandra?' Guman Chandra sambil tersenyum, entah apa arti dari senyuman itu, tapi yang jelas, saat ini yang perlu Chandra lakukan hanya harus segera keluar dari tempat sialan ini dan segera mencari wanita yang bernama Duyandra.

The Crazy Rich, Chandra! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang