Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛
●●●
.
.
.
.Jika dulu pesta adalah separuh dari hidup Chandra, sekarang tidak lagi, bahkan ia sangat malas dan enggan untuk mendatangi acara sedemikian rupa,
Jika bukan karena paksaan ayahnya, Chandra tidak akan sudi untuk menghadiri pesta,Chandra menolak mentah-mentah bukan karena ia takut kalah saing terhadap rekan kerjanya, Chandra hanya malas karena selalu tersorot kamera dan wartawan yang selalu membuat berita tidak benar. Jika dulu Chandra merasa tidak peduli mendapat berita apapun, tapi sekarang tidak lagi, saat ia mendeklarasikan hati dan hidupnya hanya untuk Dyandra seorang, setidaknya ia harus menjaga hati wanitanya bukan? Meskipun Chandra bisa menebak jika Dyandra pasti tidak peduli. Ah, Chandra yang malang.
"Kenapa tidak mengajak wanita yang selalu kamu ceritakan dengan sebutan 'wanita masa depan'mu itu?" Tanya Yusuf,
"Dyandra, namanya Dyandra, ayah"
Yusuf mengangkat kedua bahunya, "mana ayah tau, kamu saja tidak pernah memperkenalkannya kepada ayah"
"Nanti, ada saatnya Chandra mengenalkan ayah dengan calon menantu ayah" ujar Chandra penuh keyakinan,
"Bilang saja, wanitamu mencampakanmu"
"No! Jika Chandra mengenalkan kepada ayah sekarang, Chandra takut jika Dyandra akan ilfil jika mengetahui sifat ayah yang menyebalkan"
"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kid"
"Kid?" Tanya Chandra tidak terima, ayahnya selalu menggoda Chandra memanggilnya dengan sebutan 'kid'
"Boy? Jangan harap, jika belum bisa membawa calonmu kerumah" jawab Yusuf disertai dengan seringai menggoda kepada anaknya,
'Tck'
Chandra kembali melihat penampilannya di depan cermin, kaos hitam di balut dengan coat coklat, terkesan santai tidak terlalu resmi tapi membawa kesan yang sangat maskulin, Chandra menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya,
"Bukankah undangannya masih jam delapan?" Tanya ayahnya yang merasa heran, waktu masih berada di pukul tujuh, kenapa anak lelakinya sudah rapi, Chandra berkata malas berangkat, tetapi kenapa malah terlihat sebaliknya? Batin Yusuf,
"Chandra harus bertemu calon masa depan dulu, baru pergi ke pesta, ayah" ucap Chandra sambil berjalan beriringan dengan Yusuf menuruni tangga,
"Chandra berangkat" pamit Chandra dengan melanjutkan langkahnya meninggalkan ayahnya, namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti, ia berputar sedikit sambil menoleh ke arah ayahnya, "assalamualaikum" imbuh Chandra, tanpa menunggu jawaban ayahnya, Chandra kembali melanjutkan langkahnya keluar dari rumah,
Yusuf seketika menjatuhkan rahangnya, melongo untuk sesaat, "waalaikumsalam" kerasukan apa anak itu? Batin Yusuf terheran-heran.
.
.Tepat saat Dyandra pulang dari masjid, sosok Chandra sudah berdiri dengan gagahnya di depan teras rumah, Dyandra sudah tidak terkejut lagi, melihat mobil besar yang tengah terparkir rapi di pinggir jalan, Dyandra sudah kelewat hafal mobil milik siapa jika bukan milik direkturnya itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Rich, Chandra! ✔
RomanceBiasanya, di mana ada Direkturnya, di situ ada Sekertarisnya, Tapi di sini beda, di mana ada Sekertarisnya, di situ pula ada Direkturnya, "kenapa sih, Pak. Chandra nyebelin banget!" "saya nyebelin sama kamu doang, Dyandra. yang lain bilang saya ding...