6.

1.3K 283 163
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.

Selesai menunaikan jamaah sholat duhur, Chandra duduk di pelataran masjid sambil memakai kaos kakinya, sengaja sepatu yang ia pakai ia tempatkan di sebelah sepatu Bryan, tapi nyatanya lelaki yang Chandra tunggu tidak kunjung menampakan batang hidungnya,

Tepat saat Chandra selesai memakai kaos kaki dan memakai sepatunya, Bryan duduk di sebelah Chandra, untuk sesaat Chandra masih diam sambil memperhatikan lelaki yang duduk di sebelahnya,

'Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan denganku' batin Chandra,

"Anda sudah lama mengenal Dyandra?" Tanpa basa-basi Chandra langsung bertanya,

Bryan langsung menoleh tanpa ragu menatap Chandra dengan tersenyum, Bryan tidak terkejut dengan keberadaan Chandra, Bryan bahkan sadar jika Chandra memperhatikannya sedari tadi, "anda cemburu?"

Chandra menaikan satu alisnya, lelaki pendek ini benar-benar menyebalkan, batin Chandra,

"Memangnya ada apa?" Imbuh Bryan,

"Yang perlu anda ketahui, saya calon suami Dyandra!" seperti biasa, Chandra mengaku-ngaku,

Jujur saja Bryan sedikit terkejut tentang status lelaki yang ada di sebelahnya ini, namun Bryan sudah mengira, karena sedari Bryan bercengkrama dengan Dyandra, mata elang Chandra menatap tajam Bryan sekan ingin menguliti, Bryan paham betul itu, "oh, maaf saya tidak tau, tapi masih calon, kan?"

Chandra sempat meradang kala mendengar perkataan terakhir Bryan, ingin menyela namun urung saat Bryan tiba-tiba bersuara kembali, "masih calon bukan berati mahram untuk anda dan belum pasti jadi milik anda" Bryan berdiri dari duduknya dan menunduk sesaat ke arah Chandra, "permisi, Assalamualaikum" pamit Bryan pergi meninggalkan Chandra tanpa menunggu jawaban Chandra,

Chandra mengepal kuat kedua tangannya, 'dasar pendek sialan! Jika tahu kau semenyebalkan ini, tidak akan sudi aku bekerja sama dengan perusahaanmu!' Gerutu Chandra sambil berjalan dengan langkah lebar, mengabaikan karyawan yang sesekali menyapanya.

.
.

Chandra kembali keruangannya dengan aura yang dingin dan berasap hitam mengikuti tubuhnya, karyawan yang mengenal baik Chandra akan beranggapan jika pimpinannya sedang ada masalah dengan sekertarisnya, tetapi karyawan yang tidak cukup mengenal baik pimpinanya, mereka beranggapan jika seperti itulan jati diri direkturnya yang sebenarnya, kejam dan menyeramkan,

Pesona Chandra memang tidak di ragukan lagi, meskipun bukan kabar burung lagi jika Chandra sendiri yang mendeklarasikan menandai Dyandra sebagai miliknya, tapi tak urung para karyawan wanita masih tetap mengagumi sosok pimpinannya yang muda, tampan, mapan dan berwibawa.

Chandra sedang meneriksa ponselnya yang terus-terusan mendapat teror pesan dari nomor yang tidak ia kenal memanggilnya dengan sebutan 'sayang', padahal sudah jelas jika sekarang Chandra tidak punya kekasih atau semacamnya, mungkin yang mengirimnya pesan adalah wanita yang pernah dekat dengan Chandra di masalalunya,

'Tok.. tok.. "

Pintu ruangan Chandra di ketuk, muncul sosok Hana yang berjalan mendekat ke arah Chandra, Chandra menaikan satu alisnya, bertanya-tanya,

The Crazy Rich, Chandra! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang