18.

1.1K 264 137
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.


Kesibukan seorang Chandra Javante memang tidak jauh-jauh dari kata rapat, beberapa kali ia menghembuskan nafasnya lelah, dirinya terjebak di ruangan yang megah, bergelut dengan lembaran-lembaran kertas yang memuakan, namun pikiran Chandra sudah pasti berada di lain tempat.

Pikirannya tidak tenang, kegelisahan Chandra ternyata berlanjut hingga hari ini, padahal tiga hari telah berlalu. Lebih tepatnya saat Chandra bertemu dengan Bryan pada malam launching produk terbarunya, di tambah sekarang Chandra akan lebih intens untuk bertemu dengan Bryan, bagaimanapun perusahaan Chandra menjalin kerja sama dengan perusahaan tempat Bryan bekerja,

Bryan memang bukan seorang direktur utama seperti Chandra, namun Bryan termasuk dalam jajaran penting perusahan yang di naungi oleh Bryan,

Tapi Kali ini Chandra tidak lagi mengajak Dyandra, bukankah Chandra sudah bilang jiak ia belajar dari pengalaman, untuk tidak lagi mengajak Dyandra rapat di luar kantor, benar-benar Chandra yang posesif.

.
.

Rasanya aneh sekali. Dyandra benar-benar merasa jika dirinya sedang aneh, sedari tadi arah mata Dyandra hanya memandang ke arah lift, berharap lift itu terbuka menampilkan seseorang yang tersenyum dengan senyum idiotnya. Padahal pekerjaan Dyandra lumayan banyak jika hanya untuk memikirkan hal yang tidak penting, kenapa Dyandra tidak bisa fokus seperti biasanya. Berulang kali Dyandra mengucap istighfar,

Kenapa Dyandra menjadi mengharapkan kedatangan Chandra? Tapi memang tidak biasanya jika Chandra menghadiri rapat sampai selama ini, ini sudah masuk waktu makan siang Chandra, sedangkan biasanya saja Chandra sudah menampakan batang hidungnya sebelum waktu jam makan siang tiba,

'Apa Chandra sedang makan siang bersama Rose?' Dyandra menggeleng seketika saat tersadar dengan pemikirannya, menyadari jika untuk apa Dyandra peduli kalau memang benar begitu adanya,

"Dyandra, ke kantin yuk?" Ajah Mina, teman yang berada di satu lantai yang sama dengan Dyandra, namun beda unit,

Dyandra tersadar dari lamunannya saat seseorang menegur ke arahnya, "mbak Mina duluan saja, Dyandra belum laper"

Mina menganggukan kepalanya tanda mengerti, "nungguin pak. Bos ya?" Goda Mina,

Siapa yang tidak tahu perihal Chandra yang suka sekali menempeli Dyandra, apa lagi para karyawan yang unitnya berada di lantai 12, hampir semuanya tahu akan fakta itu,

"Mbak. Minaaa" rengek Dyandra, Mina memang lebih senior dari pada Dyandra,

Mina hanya tersenyum geli sambil melambaikan tangan kearah Dyandra, berpamitan untuk pergi ke kantin terlebih dahulu, Dyandra membalas dengan melakukan gerakan yang sama,

Saat Dyandra mencoba kembali fokus dengan dokumen-dokumennya, Tiba-tiba terbesit nama Bryan di dalam pikirannya, Bryan lelaki baik dan juga sholeh menurut Dyandra, namun Bryan dengan Chandra mempunyai perbedaan yang terlihat kentara dari segi postur tubuh, namun Bryan juga tampan. Tapi tunggu dulu, kenapa Dyandra harus membandingkannya dengan Chandra? Kenapa lagi-lagi Chandra.

Dyandra menggelengkan kepalanya mencoba tersadar, matanya melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, waktu sudah menujukan pukul 12.00, azan duhur berkumandang di alrm HP Dyandra, namun Dyandra belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan Chandra,

The Crazy Rich, Chandra! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang