Brak!
"AKU TIDAK MAU! " Teriak Ichimatsu keras. Ia menggebrak meja dengan kuat, gelas minumnya tumpah dan mengenai bajunya.
"Tapi Ichi, ini perintah—"
"PERSETAN SIAPA YANG MEMERINTAH! AKU LURUS! AKU SAMA SEKALI TIDAK MENYUKAI RAJA BODOH ITU! " Tubuh Ichimatsu bergetar sangking terkejutnya.
"Tapi Ichi, kau sendiri yang menyetujui namamu terdaftar di calon ratu kerajaan Matsu ini, bukan? " Kata Fuyu pelan-pelan.
"KAPAN AKU MENYETUJUI HAL BODOH ITU?! " Emosi menguasai Ichimatsu. Membuatnya menjadi sedikit pelupa."Sebelum aku melakukan studi. Saat itu aku membaca dokumen kerajaan, dikatakan bahwa satu keluarga bangsawan harus mencantumkan satu nama untuk menjadi calon ratu berikutnya. " Fuyu berhenti sejenak. "Saat itu ayah dan ibu baru beberapa hari yang lalu meninggal, kita sangat sibuk memperbaiki bisnis keluarga, hingga kau kelelahan dan menjawab—maafkan aku Ichi... "
"APA ITU?! APA YANG KUKATAKAN?! " desak Ichimatsu, ia sebenarnya mulai ingat kejadian yang terjadi saat itu.
"Kutanyakan kepadamu, siapa yang akan menjadi wakil? Aku mengatakan bahwa diriku akan melakukan studi di kota, sedangkan Jyushimatsu juga pergi untuk menjadi prajurit beberapa bulan lagi... Lalu kau menjawab... 'Yasudah tulis namaku' begitu... " Fuyu menghentikan ucapannya dengan menyesal.
"Apa... Yang... " Ichimatsu terbata-bata, ia kesulitan menelan ludahnya sendiri. "KA-KALAU BEGITU, FUYU SAJA YANG—Ah! " Ichimatsu menoleh ke arah Yuki yang terlihat kebingungan sekaligus takut.
Ichimatsu tidak tega melihat calon kakak iparnya itu bersedih. Mereka sudah merencanakan pernikahan mereka, dan bisa-bisanya Ichi hendak merusak segalanya. Ichimatsu mendudukkan dirinya di kursi makan karena lemas. Tidak habis pikir, kenapa dirinya harus menikah—dan lagi menjadi ratunya?!
Maeko tiba-tiba berbisik kepada Fuyu yang ada di dekatnya. "Apa?! Utusan raja menunggu di ruang tamu?! Kenapa tidak bilang dari tadi? " Fuyu menarik Yuki untuk segera menuju ruang tamu. Diikuti Ichimatsu yang ditarik oleh Jyushimatsu untuk meninggalkan ruang makan.
***
"Saya menunggu cukup lama disini. Sepertinya ada masalah di belakang sana?" Seorang pria bermuka masam berkomentar saat rombongan itu sampai di ruang tamu.
"Tolong maafkan kami, ada sedikit kesalahan tentang dokumen calon ratu atas nama Ichimatsu itu, tuan... " Fuyu menunduk kemudian melirik pria yang masih duduk manis di sofa lebar berwarna merah itu.
"Perkenalkan, nama saya Choromatsu. Utusan dari Yang mulia Karamatsu untuk menjemput calon ratunya—Ichimatsu-sama. " Choromatsu berdiri lalu membungkuk ke arah Ichimatsu.
"Kenapa ratu haruslah aku?! Aku laki-laki! Apa kau buta?! " Hardik Ichimatsu keras. Choromatsu berdehem saat memperhatikan watak Ichimatsu.
"Uhum! Ngomong-ngomong saya membawakan beberapa gaun untuk anda kenakan saat upacara penobatan. Bisa dilihat bahwa warnanya sangat beragam, anda bisa memilihnya sesuai selera—"
"Kenapa harus gaun?! Aku laki-laki! Aku tidak akan sudi memakainya! " Ichimatsu mendorong koper berisi gaun-gaun yang disodorkan Choromatsu di atas meja.
"Tapi anda harus memakainnya untuk upacara penobatan—"
"Siapa sih, ratunya itu?! Kau atau aku?! "
"Jadi anda sudah setuju untuk menjadi ratu? "
Ichimatsu geram setengah mati. Ia kehabisan kata-kata untuk membalas Choromatsu yang kelewat pintar bicara. "Uukhhh!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu)
FanfictionBenua Chess adalah benua besar dengan dua negeri terbesar yang memiliki peperangan tiada akhir. Negeri hitam dan negeri putih. Setelah sekian lama, negeri hitam-negeri Matsuno akhirnya memilih Ratu terkuatnya... King: Karamatsu Queen: Ichimatsu Kn...