Ichimatsu saling bertatapan dengan Totoko. Aura persaingan terasa amat kental diantara keduanya.
"Kau akan segera mati ditanganku, Ratu hitam. " Totoko berujar seraya menyeringai iblis.
"Bukannya itu kata-kataku? Kepalamu adalah milikku. " Ichimatsu menjilat bibirnya yang terasa kering.
Detik berikutnya, keduanya telah saling beradu pedang. Selendang Ichimatsu berubah menjadi katana, Ichimatsu sangat handal dalam menggunakan pedang tradisional itu. Sedangkan Totoko memakai pedang prajurit biasa.
Pedang mereka saling menggesek satu sama lain, adu kekuatan dan ketahanan itu berhasil seri. Ichimatsu terdorong ke belakang, begitu pula dengan Totoko. Mereka berdua kembali melesat maju, gesekan antar pedang menimbulkan percikan api. Beberapa prajurit bahkan mengalihkan perhatiannya kepada kedua ratu itu. Mereka ingin membantu, akan tetapi perbedaan kekuatan amatlah kentara, dan mereka takut akan menjadi beban bagi ratu mereka.
Setelah beberapa kali mengelak dan menyerang, Ichimatsu berhasil membuat Totoko kembali ke teritori kerajaan putih. Totoko yang terdesak langsung melayangkan granat ke udara. Membuat Ichimatsu menghindarinya dan ia melarikan diri mencari mangsa lain.
Ichimatsu mendecakkan lidahnya kesal. Ia berpikir untuk terus menerjang maju selagi ia berada di teritori kerajaan putih. Ia ingin segera mengakhiri peperangan ini.
"Da-Dayon! Musuh menyerang-yon! Pertahankan Yang mulia-yon! Dekapan! " Seorang prajurit berkuda lusuh menghadang Ichimatsu. Dengan sekali serang, Ichimatsu mampu melumpuhkan prajurit itu dan kembali menghabisi musuh-musuhnya yang lain.Dari sebrang pertempuran, Karamatsu diam-diam memperhatikan Ichimatsu. Ia khawatir Ichimatsu akan terluka. Ia takkan sanggup melihat ratunya kesakitan.
'Ichi... Bukankah kau terlalu jauh?! Dan kau tidak bersama Osomatsu maupun Choromatsu?! ' Kekhawatiran Karamatsu semakin menjadi ketika ia melihat Ichimatsu menerobos tanpa kedua orang kepercayaannya."ICHI, SUDAH CUKUP! MENYERANGLAH BERSAMA OSOMATSU DAN CHOROMATSU! SEKARANG! " perintahnya kepada Ichimatsu. Ichimatsu langsung mengangguk tanda mengerti. Ia melesat menuju Osomatsu dan Choromatsu yang berada di sayap kanan musuh.
Tapi--
Ichimatsu dapat melihatnya, dengan jelas. Totoko-Ratu putih, sedang mengincar seorang prajurit 'pion' kesayangannya. Adiknya sendiri-Jyushimatsu. Ichimatsu langsung berhenti berlari.
"TERIMA INI DAN MATILAH, PION-PION KECIL! " totoko melempar geranat menuju sekumpulan prajurit pion. Tak peduli dengan adanya prajurit miliknya atau musuh. Apapun akan ia lakukan.
Jyushimatsu hanya bisa menyadarinya disaat terakhir-ketika peledak itu sangat dekat dengannya. Ia bisa mati.
"JYUSHIMATSU!! "
DUAAAR!!!
Ichimatsu mendorong adiknya menuju ke tempat yang aman, sedangkan dirinya terpental karena efek ledakan. Ia tidak bisa mengelak dari rasa sakit saat mendarat ke bumi. Kepalanya terbentur keras, ia tak bergerak dari tempatnya.
"NII-SAN! "
"AHAHAHA!! AKU TAK PERCAYA INI, SEMUDAH INIKAH, AKU MENGALAHKAN RATU HITAM?! AHAHAHA! " Tawa Totoko menggelegar. Awan mendadak berubah menjadi hitam, hujan akan segera turun. Tapi itu bukan tanpa sebab-
"Kau, beraninya menyakiti Nii-san! Kau akan mati hari ini juga! Heeeaaah! " Jyushimatsu dengan kekesalan mendalam mengayunkan tongkat bisbol spesialnya. Tongkat itu bisa mengumpulkan sebuah medan listrik ke dalam bola khusus dan memukulnya ke arah musuh.
Bang!
Buak!"KYAAA!!! " Totoko terkena serangan dengan telak. Ia langsung pingsan begitu ia merasakan sengatan yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu)
FanfictionBenua Chess adalah benua besar dengan dua negeri terbesar yang memiliki peperangan tiada akhir. Negeri hitam dan negeri putih. Setelah sekian lama, negeri hitam-negeri Matsuno akhirnya memilih Ratu terkuatnya... King: Karamatsu Queen: Ichimatsu Kn...