Suara itu memanggil nama Ichimatsu. Beberapa kali, hingga akhirnya pemuda itu memutuskan untuk bangun.
"Yang mulia ratu, teh anda telah siap. Sarapan anda juga siap, anda mau makan di kamar saja atau pergi ke ruang makan bersama Yang mulia Karamatsu?" Tanya butler Yanagita pada Ichimatsu.
Ichimatsu memperhatikan sekelilingnya. "Ah! Kenapa aku ada disini?! " Ichimatsu menyadari bahwa ia berada di atas ranjang Karamatsu. Ia menoleh ke samping hanya untuk melihat tempat tidur yang kosong. "Dimana raja bodoh itu?!"
"Huh? Ku-Kurasa panggilan anda cukup keterlaluan... Yang mulia... " Yanagita merasa aneh dengan pasangan yang baru menikah kemarin ini. Mengapa tidak ada lovey-dovey seperti yang ia pikirkan dari rajanya yang menyakitkan itu?
"Apa peduliku! Dia yang memaksaku untuk menikahinya! Terserah aku! " Sembur Ichimatsu marah.
"Perkataan anda sungguh keterlaluan. Sebaiknya anda menyadari posisi anda disini. " Seseorang tiba-tiba masuk ke dalan kamar, ia adalah Choromatsu. Seketika itu Ichi bungkam.
"... A-Aku tak tahu nama lengkapnya... Aku hanya tahu nama panjangnya Matsuno... Maafkan aku... " Ichimatsu menunduk. Choromatsu merasa bersalah saat melihat Ichi takut kepadanya.
"Uh, baiklah. Namanya adalah Karamatsu. Anda boleh memanggilnya dengan nama Karamatsu, atau juga embel-embel Yang mulia——itu terserah anda. " Kata Choromatsu. Yanagita menyodorkan teh hangat kepada Ichimatsu.
"Bagaimana kalau teh yang menenangkan? Saya jamin anda akan merasa lebih baik. " Ichimatsu menggeleng.
"Aku tidak mau. "
"Saya mengerti. Anda menginginkan sesuatu yang lain? Atau langsung mandi? "Ichimatsu sempat ragu, kemudian ia menoleh ke arah Choromatsu. Bila dibayangkan, ia seperti seekor kucing yang ketakutan di hadapan seekor anjing. Telinganya turun kebawah, dan ekornya lemas.
"Ah—Choromatsu-sama bisa pergi terlebih dahulu? " Minta Yanagita takut-takut. Merasa dianggap penggangu, Choromatsu pun pergi dari sana.
"Hei kau! " Yanagita menoleh ke arah Ichimatsu. "Aku ingin... " Ichimatsu berbisik kepada Yanagita. Yanagita mendengarkan dengan seksama.
"Hanya untuk kali ini ya? Baiklah, akan saya bawakan. Sesuai permintaan anda, wahai ratuku. " Yanagita menunduk memberi penghormatan. Kemudian ia segera pergi mengambilkan apa yang Ichimatsu inginkan.
***
Karamatsu sedang mengetuk-ketukkan jarinya di atas meja. Ia sedang menunggu Ichimatsu. Barang kali ia bisa meminta maaf tentang menyentuhnya tanpa ijin kemarin malam——yah, walau itu demi kebaikan Ichi sendiri sih...
"Dia benar-benar memperlakukanku seperti perempuan, cih! " Gumam Ichimatsu yang diantar oleh Yanagita menuju ruang makan. Pakaian Ichimatsu adalah pilihan Choromatsu, walau tak menggunakan gaun, Ichimatsu berpikir bahwa pakaiannya cukup feminim. Yanagita hanya bisa tersenyum makluk atas gumaman Ichimatsu yang terdengar olehnya.
"Yang mulia Karamatsu, Yang mulia ratu Ichimatsu sudah datang! " Todomatsu berujar dari pintu luar. Segera pintu raksasa itu di buka. Nampaklah wajah cemberut Ichimatsu.
"Kau tampak cocok sekali dengan pakaian itu. Aku juga... Terlihat sangat tampan dengan pakaian ini... Bukankah kita tampak serasi? " Karamatsu bersikap narsis. Selera makan Ichimatsu langsung turun ke yang paling dasar. Tapi ia memaksakan diri duduk di tempatnya.
"Selamat dinikmati. " Koki berpakaian rapi itu selesai menyajikan masakannya di atas meja dengan bantuan beberapa maid.
Ichimatsu sedikit tercengang dengan sarapan super mewah yang ia dapatkan, walau ia bangsawan, ia bisa disebut orang biasa juga—dikarenakan perdagangan orang tuanya pernah mengalami kemerosotan drastis dan hampir bangkrut, itu jugalah alasan orang tua Ichi meninggal dunia. Kelelahan, dan stress adalah kunci dari kematian mereka yang terlalu dini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu)
FanfictionBenua Chess adalah benua besar dengan dua negeri terbesar yang memiliki peperangan tiada akhir. Negeri hitam dan negeri putih. Setelah sekian lama, negeri hitam-negeri Matsuno akhirnya memilih Ratu terkuatnya... King: Karamatsu Queen: Ichimatsu Kn...