Bagian: 17

16 4 1
                                    

"Hey, kenapa tidak menjawab pertanyaanku? " Ichimatsu memiringkan kepalanya bingung.

Choromatsu meminta maaf seraya memunguti pecahan gelas yang berhamburan. "Hal itu... Um... "

"Karamatsu sibuk. Itu saja~ btw Ichimacchan, lihatlah kulitku yang mulus ini~" Osomatsu menjawab dengan senyum lebar. "Kekuatan teknologi nano memang sungguh luar biasa! Kulitku serasa diganti menjadi yang baru, sejujurnya aku mulai merasa banyak jerawat. Tapi setelah luka bakarku diobati, itu seperti baru! " Osomatsu menggosok-gosokkan tangannya ke pipi.

Choromatsu berdehem. "Yang mulia pasti akan menjemput anda setelah kesibukannya berakhir, Ichimatsu-sama. "

"Begitu... " Ichimatsu menyamankan dirinya bersender di bantal dengan bantuan Choromatsu. Ia menoleh untuk melihat pemandangan dari luar jendela.

'Jadi bukan dia orang yang kulihat pertama kali... Ah! Bukan berarti aku kecewa ya! Tidak sama sekali! ' Ichimatsu menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. 'Sudah cukup Jyushimatsu yang kulihat pertama kali. Lagipula Fuyu, dan Yuki akan datang... Aku tidak perlu Karamatsu. '

Tanpa Ichimatsu sadari, Choromatsu memandangnya iba.

***

Fuyu dan Yuki langsung menjenguk setelah mendengar berita bahwa Ichimatsu telah sadar. Todomatsu juga sesekali berkunjung untuk menjenguk atau sekedar berbicara dengan Atsushi. Namun, Karamatsu sama sekali tidak menjenguknya. Anehnya, Ichimatsu merasa sangat sedih dan kecewa.

"Osomatsu... Apa tidak terjadi perang selama aku koma? " Ichimatsu memulai pembicaraan saat Osomatsu memotong buah untuk dirinya sendiri. Choromatsu tidak sesering Osomatsu dalam hal menengok Ichimatsu, dia adalah tangan kanan raja, tentu ada hal yang jauh lebih penting untuk dilakukannya. Sedangkan Osomatsu mungkin hanya mencari alasan agar bisa membolos latihan.

"Tidak ada! Hehe, kerajaan Yowai tengah mengalami krisis karena pemberontakan rakyat dan permasalahan internal. Jadi kurasa mereka tengah menanganinya sendiri. Semoga saja si raja bodoh Tougo itu mati. Kemudian perdamaian bisa terlaksanakan... Ichimacchan tidak perlu terluka lagi. " Osomatsu tersenyum kecil.

Ichimatsu termenung, ia merasa aneh dengan pernyataan tentang dirinya tidak perlu terluka.

"Saat itu tiba—"
"Saat itu tiba, apa gunanya aku disini? "

Osomatsu menghentikan gerakan memotongnya. Ia memandang Ichimatsu sedih.

"Apa saat itu aku akan diceraikan? Aku tahu semuanya adalah bohong, dia hanya memanfaatkanku. Tidak, aku dimanfaatkan oleh negeri ini. Aku tidak pernah dicintai oleh siapapun, bahkan orang tuaku... Hiks-hiks! Aku tidak pantas hidup, seharusnya aku mati saja di medan perang itu. Karena... Pada akhirnya semua akan menjadi damai dan aku tidak dibutuhkan. "

Osomatsu hanya terdiam tanpa bisa menjawab. Ia membiarkan air matanya jatuh dengan membawa kesedihannya. Hanya itu yang bisa Osomatsu lakukan.

***

Beberapa hari kemudian Ichimatsu sudah bisa berjalan-jalan dengan normal. Berat badannya juga sudah mulai normal setelah kekurangan berat badan saat koma. Ia merasa bosan berada di kamar rawatnya, oleh karena itu ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istana.

"Bukankah istana ini kelewat luas? Aku jadi ingat pernah meminta Todomatsu untuk mengantarku menuju dapur... " Ichimatsu hanya berjalan-jalan tanpa tujuan. Sampai ia mendengar suara mengeong.

Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang