Bagian: 3

55 15 11
                                    

Suara tawa memenuhi ruangan megah itu. Kedua gadis itu tertawa dan bersenda gurau, diikuti oleh seorang pemuda yang tersenyum menanggapi obrolan mereka.

"ne-nee, Todomatsu-kun tidak lelah apa berdiri terus disini? Tidak bosan juga kah?" Tanya seorang gadis berkuncir kuda kepada sang pemuda.

"Huum... kalau dibilang bosan, tentu saja aku bosan~ tapi karena ada kalian berdua, aku jadi merasa terhibur. Terimakasih ya!" Kata Todomatsu seraya tersenyum lembut. Kedua gadis itu berteriak kegirangan.

"Hoi kalian bertiga! Apa yang kalian lakukan mengobrol disana? " Tegur seseorang. Todomatsu terkejut, ia segera menoleh dan membungkukkan sedikit badannya.

"Ehehe, Choromatsu-san. Kami hanya sedang mengobrol santai saja kok! " Kata Todomatsu beralasan.

"Justru karena itu! Kalian berdua ada tugas membersihkan aula ini kan?! Kenapa malah mengobrol? Cepat kerjakan! Dan kau Todomatsu, jangan mengobrol saat bertugas! Kau penjaga gerbang, 'benteng' kerajaan ini tahu! Kalau kau lengah, bisa-bisa ada penyusup masuk ke dalam! " Omel Choromatsu kepada mereka bertiga. Ketiganya menunduk merasa bersalah.

"Kami mengerti... Maafkan kami... " Kata mereka bertiga serempak.

"Kalau begitu, kami berdua permisi dahulu, Choromatsu-sama, Todomatsu-kun. " Kedua gadis pelayan itu hendak pergi sebelum Todomatsu mencekal tangan salah satunya.

"E-Eh, setidaknya beritahu aku nomer ponsel kalian! " Mohonnya kepada keduanya.

"Ah! Baiklah, tentu saja! Lain kali kita pergi jalan-jalan yuk, Todomatsu-kun! " Kedua gadis itu telah menghilang di pintu masuk. Todomatsu masih dengan senyum manisnya.

"Hoi! " Todomatsu berjengit kaget. Ia menoleh ke arah Choromatsu yang masih menatapnya tajam.

"Ya... Choromatsu-san? " Tanyanya takut-takut. Todomatsu sudah hapal betul dengan tabiatnya yang buruk, dan apa akibatnya bila ketahuan oleh Choromatsu. Tapi apalah boleh buat, jiwa muda penggembara cinta milik Todomatsu tak dapat dihentikan—huh? Kenapa ia terdengar menyakitkan seperti rajanya? Jangan-jangan ini efek terlalu dekat dengan ruang sang raja yang sedang ia jaga saat ini?

"Kau menjaga tempat ini, setidaknya berikan dirimu sendiri sedikit kesadaran! Mengerti!? Saat ini aku sedang malas menasehatimu lebih jauh, aku ada pembicaraan penting dengan Yang mulia Karamatsu. Ingat! Jaga tempat ini dengan benar! " Awas Choromatsu terhadap gerak-gerik Todomatsu yang sepertinya mau kabur dari sana.

"Si-Siap laksanakan! " Jawab Todomatsu pada akhirnya. Ia benar-benar tak bisa melawan atasannya ini.

***

"Saya telah kembali, rajaku. " Choromatsu memasuki ruangan megah dengan dua singgahsana. Karamatsu menyambut kedatangan Choromatsu dengan gembira.

"Akhirnya kau datang juga, Choromatsu! Bagaimana, apa Ichi mau menjadi permaisuriku? " Tanya Karamatsu antusias.

"Sesuai permintaan anda, Yang mulia. " Choromatsu menunduk seraya memberi hormat. Ia menatap wajah sumringah rajanya.

"Aku sangat terkejut saat melihat profilenya. Dia adalah calon prajurit menjanjikan. Aku penasaran mengapa ia tak menjadi ksatria atau prajurit kerajaan. " Kata Karamatsu memuji Ichimatsu.

"Yang mulia ratu Ichimatsu memiliki kesibukan setelah orang tua beliau meninggal dunia. Jika tidak ditangani segera, keluarga mereka akan segera hancur. Ichimatsu-sama adalah seorang yang sangat pandai, ia menerima sertifikat kelulusan studinya bahkan sebelum kakak tirinya lulus. Padahal kakak tiri beliaulah yang dua tahun lebih awal memasuki dunia pendidikan. " Jelas Choromatsu melanjutkan. Karamatsu mengangguk tanda mengerti.

Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang