Karamatsu masih memikirkan tentang hasil rapat tadi. Tidak ada yang bisa ia lakukan terhadap ketidaktahuan terhadap kekuatan musuh mereka. Apakah Tougo Yowai akan maju dalam pertempuran? Semoga saja tidak.
Karamatsu dibukakan pintu oleh Choromatsu. Hari sudah larut, saatnya ia mengiatirahatkan dirinya dari pekerjaan tiada akhir seorang raja.
"Ichimatsu, maaf aku tidak bisa ikut makan malam bersamamu. " Karamatsu langsung berujar maaf begitu memasuki kamar mereka. Ichimatsu langsung melompat kaget.
"Nyaa?! Apa yang kau lakukan, Kusomatsu?! Kau mau membuatku terkena serangan jantung?! " Sembur Ichi kepadanya. Ia rupanya sedang mengelus-elus Nyanko di atas pahanya. "Entah kenapa Nyanko sangat sulit untuk tertidur dan terus mengeong... Apakah sesuatu terjadi padanya? " Tanya Ichi dengan nada khawatir.
"Ijinkan saya, Yang mulia. " Choromatsu mendekati kucing peliharaan Ichimatsu dan mencoba memeriksanya sebelum ia tercakar oleh kucing itu.
Sraat!
"Ah! Maafkan dia! Dia pasti terkejut. " Ichimatsu segera menenangkan kucing itu.
"Tidak, ini adalah salah saya. " Choromatsu menarik diri. "Sepertinya ia hanya mengalami mimpi buruk, kucing adalah hewan yang lumayan mirip manusia saat tidur karena mereka bisa bermimpi dan mengigau sama seperti manusia, atau... Ada sesuatu di kamar ini? " Choromatsu tersenyum mencurigakan. "Kucing juga bisa melihat hal-hal yang tak dapat dilihat oleh mata manusia.
Ichimatsu seketika itu merinding. Ia memeluk Nyanko yang mulai tenang. Bukannya dia takut hal-hal seperti itu lho ya! Sa-Sama sekali tidak kok!
Choromatsu pamit undur diri untuk membiarkan keduanya beristirahat. Ichimatsu segera naik ke ranjang setelah menempatkan Nyanko dengan nyaman di tempat tidurnya sendiri.
'Apakah yang dikatakan Choromatsu adalah benar? Bagaimana kalau ruangan ini benar-benar dihuni hantu?! ' Ichimatsu segera menutupi dirinya dengan selimut.
"Ichi... "
Deg!
"Ichimatsu... " Suara itu membuat jantung Ichimatsu hampir melompat dari tempatnya. Ia baru menyadari bahwa pemilik suara itu adalah Karamatsu.
"Ada apa? Kau takut dengan perkataan Choromatsu? Huh, dasar penakut. Aku ada disini, jadi tidak akan terjadi sesuatu. " Ujar Ichimatsu sok berani. Padahal ia baru saja menyembunyikan seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Haha... Iya aku takut. Jadi aku ingin memelukmu, boleh? " Karamatsu sebenarnya tidak takut, ia hanya ingin memeluk Ichi//dasar modus.
"Huh? Ba-Baiklah kalau kau takut. " Karamatsu langsung memeluk Ichimatsu erat. Senyum terbit di bibirnya yang seharian cemberut.
"Aku bisa merasakan detak jantungmu, itu cepat. " Kata Karamatsu pelan, matanya sudah tertutup.
"Siapa bilang?! Jantungmu berdegup lebih kencang dariku tahu! "
"Kau benar... Kurasa aku akan memelukmu lebih erat agar aku tidak takut. "***
Osomatsu tersenyum seperti biasanya. Ia bersenang-senang kemarin atas libur satu hari yang diberikan oleh Choromatsu. Entah angin apa yang membuatnya melakukan demikian. Padahal biasanya ia pelit memberi liburan! (Itu karena ia tak pernah bekerja full juga).
"Ehehe! Ichimacchan, kudengar kau tidak bisa berjalan kemarin ya? Hmm~ apa yang kau lakukan dengan Karamatsu hm~?" Tanya Osomatsu menggoda.
"Diam! Bakamatsu! Hari ini aku akan mengalahkanmu! " Ichimatsu segera mengambil ancang-ancang untuk menyerang.
"Hahaha! Seandainya bisa! " Mereka saling mengayunkan pedang kayu dengan gesit dan kuat. "Ichimacchan, apakah kau pernah melindungi orang sebelumnya? " Tanya Osomatsu disela-sela formasi ayunan pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu)
FanfictionBenua Chess adalah benua besar dengan dua negeri terbesar yang memiliki peperangan tiada akhir. Negeri hitam dan negeri putih. Setelah sekian lama, negeri hitam-negeri Matsuno akhirnya memilih Ratu terkuatnya... King: Karamatsu Queen: Ichimatsu Kn...