Bagian: 18

16 6 4
                                    

Pintu itu dibuka pelan. Tampaklah sosok berkulit pucat memasuki ruangan itu. Di dalam, seorang pria bermanik zamrud berbalik untuk melihat seseorang yang datang.

"Ichimatsu-sama! Darimana saja anda?! Kenapa tubuh anda kotor sekali? Mari saya siapkan air hangat agar anda tidak masuk angin. " Choromatsu mendekati Ichimatsu yang tampak sangat kacau.

"Kenapa... "
"Maaf? "

"Kenapa kau masih melayaniku seperti ini? Choromatsu, aku sudah tahu semuanya. Aku sudah bukanlah Ratu atau apapun juga, aku hanyalah alat yang dibuang setelah tidak digunakan. Bukan begitu? " Senyum miris itu membuat hati Choromatsu teriris.

"Ichimatsu-sama bukanlah alat yang dibuang. Hanya saja negeri ini perlu penerus, dan para tetua terus mendesak Karamatsu-sama untuk mencari ratu yang baru saat anda koma. Hamba sudah berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankan anda, anda adalah selir pertama Karamatsu-sama saat ini. " Choromatsu berusaha menghibur.

"Dia bilang dia mencintaiku? Omong kosong. Tidak ada bedanya meskipun aku menjadi selir, pelayan, atau bahkan budak. Choromatsu... Bisakah aku pulang? Bisakah aku menjalankan kehidupanku seperti dulu? A-Aku bersedia melakukan apapun! " kata Ichimatsu memohon. Choromatsu menggeleng enggan.

"Apabila anda diceraikan oleh Karamatsu-sama... Itu akan merusak reputasinya. Saya mohon dengan sangat, Ichimatsu-sama! " Choromatsu berlutut bahkan sampai bersujud di hadapan Ichimatsu. Ichimatsu sangat terkejut. "Saya bersedia mengganti hal itu dengan nyawa saya sekalipun! "

"Diam! Berdirilah! " Teriak Ichimatsu. Choromatsu langsung berdiri sesuai perintah Ichi seraya menunduk dalam. "Kalau kau sampai begitu... Artinya aku adalah tahanan istana. Sampai kapan pun aku akan tetap terkurung disini... Aku mengerti, Choromatsu... Kalau itu yang kau minta... "

Hujan malam itu bertambah semakin deras.

***

Keesokan harinya, Ichimatsu meninggalkan kamar pasien dan mulai pindah ke istana selir yang berada di bagian barat istana utama. Yanagita telah menyiapkan kamar yang luas dan nyaman untuk Ichimatsu tempati.

"Silahkan, Ichimatsu-sama. " Yanagita membukakan pintu untuk Ichimatsu. Manik kosong dan kelam itu perlahan penuh binaran.

"Ini... " Ichimatsu sangat terkejut saat melihat ruangan itu telah dimodifikasi sedikit dengan berbagai permainan kesukaan kucing. Ditambah lagi 3 ekor kucing kecil ditambah dengan Nyanko yang langsung mendatangi Ichimatsu dan menggosok-gosokkan bulunya ke gaun Ichimatsu. "Siapa yang menyiapkan ini? "

"Choromatsu-sama, Osomatsu-sama serta prajurit muda Jyushimatsu. Mereka berkata bahwa anda amat menyukai kucing, oleh sebab itu mereka menyiapkan semua ini. Semoga anda merasa nyaman. " Yanagita tersenyum tulus pada Ichimatsu.

Ichimatsu berjongkok untuk mengelus-elus para makhluk berbulu lembut itu sayang. "Aku akan. "

***

"

Karamatsu-sama! Bisakah anda memperhatikan Ichimatsu-sama sedikit saja? Beliau masih dalam keadaan stabil dan mentalnya terguncang. Apa anda tidak memiliki simpati? " Choromatsu menatap tajam Karamatsu yang tengah mengurus dokumen.

"Haaah... Choromatsu, siapa sebenarnya yang jahat disini? Aku menuruti perkataanmu untuk menikahi Ichi, aku juga menuruti keinginanmu untuk menikah dan memiliki penerus. Kau juga yang dari awal berniat untuk memanfaatkan 'Ratu terkuat' bukan? Jadi coba pikir, yang jahat itu aku atau kau? " Karamatsu mengacak-acak rambutnya. Dokumen-dokumen itu amat banyak, dan Karamatsu lelah mengerjakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Osomatsu-san fanfic (Chess Matsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang