tiga belas

1.4K 222 2
                                    

Happy reading ❤️

Jake yang sudah berada di bandara dengan kedua orangtuanya, sedang merasa gelisah karena Alena bener-bener ngga membalas pesannya.

Mama jess selalu menenangkan dan memberi kata-kata positif biar anaknya sedikit lebih tenang.

Jadwal penerbangan jake sudah tiba, ia pun pamit kepada kedua orangtuanya.

Jake masih mengharapkan kedatangan Alena sampai detik ini, tapi sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa pacarnya akan datang.

Dengan berat hati jake pun berjalan sambil menghela nafas.

"JAKE!" panggil alena

Jake langsung berlari ke arah Alena dan langsung memeluknya.

"Maaf.." lirih Alena
"maaf aku egois, maaf banget jake" tangis alena pun pecah. Jake pun mengeratkan pelukannya.

"jangan minta maaf naa." ucap jake sambil mengusap air mata alena.

"aku pamit ya, jaga diri kamu baik-baik. Dan satu hal lagi, tunggu aku ya." final jake yang langsung memasang kalung ke leher alena.

Setelah jake menghilang dari pandangannya, mama jess langsung memeluk alena.
"maafin mama len, karena udah buat kalian jauh."

"ngga ma, ini bukan salah mama."


****

Sudah satu hari sejak kepergian Jake ke Australia, hubungan mereka pun baik-baik saja.
Setelah jake mendarat ia langsung mengabari alena, dan sekarang alena sedang sibuk mempersiapkan buat acara besok malam.

Shasha: jalan yuk?

Alena: gass

Shasha: otw

Alena langsung siap-siap untuk pergi bersama shasha, daripada ia bosan mending jalan-jalan mumpung ada temen.

📞 jake is calling...

"halo?"

"lagi apa na?."

"siap-siap nih, mau jalan bareng Shasha."

"oh.. yaudah aku matiin ya byee"

Mereka sering banget telponan walaupun cuma sebentar, Alena kadang suka mikir sampai kapan dia bisa bertahan seperti ini.

Suara mobil Shasha pun terdengar dari kamar, alena langsung buru-buru nyamperin temennya itu.

Shasha cuma ngajak muter-muter sekalian dia mau nyari petasan buat adenya.


to be continued...

𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang