"Kamu udah bilang sama renjun?""Belum bunda"
"Kenapa gak bilang? Kalau kamu pergi tanpa kabar nanti dia nyari - nyariin loh" ujar bunda soobin
"Iya bun, nanti soobin bilang"
"Udah ya, bunda mau ke kamar dulu"
Bunda soobin pergi meninggalkan dirinya lagi termenung di ruang tengah, dia ingin memberitahu renjun jika dia akan pergi ke singapura lusa. Mendadak memang tapi mau gimana, dia harus pergi.
Soobin berdiri dan sedang menelpon seseorang, ekspresinya serius. Soobin menghembuskan nafasnya dan pergi keluar menuju rumah ayang beb nya.
.
.
.
.
"PANGERAN DATANG! " teriak soobin waktu masuk kerumah renjun
"Berisik!" ujar lucas dan guanlin yang lagi nobar upin ipin. Soobin langsung ikut nonton dan nyempil ditengah-tengah.
"Wuihh nonton upin - ipin, bagus nih bagus" soobin ngambil keripik yang ada di tangan lucas.
"Sana sana! You want ketemu injun kan? Sana - sana temuin he! because you ganggu gue nonton" usir lucas sambil mendorong-dorong tubuh soobin
"Eh bang, lo beneran mau pergi? " tanya guanlin dan menghentikan aktivitas dua bocah sd itu.
"Lo tau darimana?" tanya soobin
"Beomgyu"
"I juga know dari yeonjun"
"Injun udah tau belom? " tanya soobin dan dijawab gelengan sama lucas dan guanlin.
"Gue yang kasih tau nanti, gue mau ngasih tau kalian berdua sesuatu. Sini deketan! " soobin narik leher guanlin dan lucas biar lebih dekat.
"Jangan deket deket bukan muhrim" ujar guanlin
"Berisik tiang!" balas lucas
"Lo juga tiang!" soobin
"you juga tiang ya bin!" lucas
"Ya gue emang tiang goblok!"
"Gue juga tiang ya goblok!"
"Goblokan mana lo sama tiang?!" apaansih bin–_
"Goblokan gue lah!" ngatain diri sendiri si kingkong sedangkan guanlin udah nepok jidat. Mereka bandingin dengan tiang listrik aja masih tetap tinggian tiang.
"Berarti gue juga goblok!" iyain dah bin
Ini mereka debat sambil ngegas, guanlin udah lelah dengan tingkah dua makhluk yang otaknya cuman nemu di tong sampah.
"Yaudah sesama orang goblok baku tikam aja dah biar cepet" ujar guanlin sambil ngasih pisau beneran dan ajaibnya lucas ama soobin diam.
"Jadi gini.. " soobin merangkul guanlin dan lucas "Lo berdua jangan kasih tau renjun ya kalau-... "
Soobin berbisik kepada guanlin dan lucas. Mereka berdua nepuk - nepuk bahu soobin dengan tatapan sendu saat mendengar perkataan yang dibisakan soobin.
"Tenang bin, kita akan lakuin apa yang lo bilang tadi" ujar guanlin
"Be careful ya bin kalau ketahuan"
"Iya, gue kekamar injun dulu" soobin pergi menuju kamar renjun, sedangkan guanlin ama lucas cuman geleng - geleng kepala dramatis.
######============########
"injun-ASTAGAAA!!! KECOAK!! OMAIGAT!! INJUNI!! NJUN!! TOLONG ADA KECOAKS!"
Soobin auto lari dan meluk renjun yang lagi skincare an di depan kaca. Renjun kaget dong, nih soobin badan doang gede sama kecoak aja takut. Padahal tuh kecoak udah pergi.
"APAANSIH JANCOK!! GUE LAGI SKINCARE AN YA ASU! MINGGIR LO SONO! BADAN DOANG GEDE NYALI CUMAN SEPEREMPAT SENDOK TEH!" kan ngegas kanjeng ratu.
Soobin langsung manyun waktu di gas sama renjun. Jadi dia cuman duduk diatas kasur sambil sesekali waspada kalau misalnya tuh kecoak muncul lagi tapi mulutnya manyun.
"Kenapa mulut lo manyun gitu? Mau jadi bebek lo?!"
Soobin gak gubris ucapan renjun, dia cuman malingin wajahnya sambil liatin lukisan renjun. Eh tunggu? Sejak kapan ada lukisan disitu?
"Wanjay sejak kapan ada lukisan disini? Kok mirip gue ya? EH EMANG GUE!! " soobin berdiri terus deketin tuh lukisan dan terkagum - kagum.
"Ternyata gue biar di lukis tetep ganteng, gak di foto, di asli, di lukisan tetap aja kayak pangeran dari kahyangan. Auranya itu loh BEUHH!! TAMPAN!! " memuji diri sendiri
"Pangeran apa lo? Pangeran kadal?" celetuk renjun yang lagi pake bodilosien. Ha? bodilosien? Body lotion kaleee, apaan sih
"Siapa yang buat nih? Emang berbakat sekali!"
"Siapa lagi dong kalau bukan.. " renjun mengibaskan rambutnya yang sangat pendek.
"Bukan siapa? "
"Ya gue lah!!"
Soobin langsung loncat ke atas kasur dan meluk renjun. Untung gak jebol kasurnya, coba kalau jebol auto di tendang dengan renjun.
"Njun besok jalan - jalan yok! "
"Kemana? Ngukur jalan? Kagak ah kalau cuman ngukur jalan!"
"Ngapain juga ngukur jalan samsul!! Ih anak siapa sih kamu?!" soobin gemes pengen nyubit empedunya renjun.
"Kalau gitu mau kemana?"
"Kemana aja? Asal sama kamu aku seneng" dasar kadal
"Yaudah, kekuburan mau?"
"Eh jangan disitu juga. Lo tau kan gue takut yang kayak gitu, entar gue ketemu setan kayak bantal sama yang rambut panjang bagai iklan pentin"
"Ke tempat waktu kita lari pagi itu aja, sekalian gue mau rasain airnya"
"Apa? Lo mau minum air sungai?! " kepala soobin langsung di geplak sama renjun
"Bukan! Gue mau mandi maksudnya"
"Ooohhhhhhhhhhhhh biiiilang dooong! "
"Lo kebanyakan minum sianida ya bin? "
"Apaan sih kamu! Mana ada coba kalau orang minum sianida jadi gila" soobin meluk renjun sambil mendusak di bahu renjun. Renjun berasa kayak mungut kucing jalanan.
"Nyadar juga kalau dia gila"
Hello gaees I'm comeback
Uhuyyy....ceng cengceng....
Sebenarnya nih cerita gak lama lagi mau en-ups! Aku jadi duta sampo lain? AWOKAWOKAWOKAWOK!!Apasih kagak jelas
Typo bertebaran
So, nikmati aja ya gaess
See ya :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiang Pendek [Soobin X Renjun] ✔
Random[COMPLETE] Soobin itu tinggi cem tiang, gak suka ngegas tapi kadang pengen digas. Ya terserah. Renjun itu anaknya suka ngegas, mungil pula. "Gapapa penting gue tinggi gak kayak renjun" -soobin "APA LO BILANG!! BESOK KLW LO MATI JANGN SALAHIN GUE YA...