"Hhhah kau ingin apa baby?" Brayn berbicara dengan menahan emosi nya.
"Cih, lupakan saja" Zayn berbalik dan menuju dapur. Brayn mengebor dari belakang.
"Kenapa kau mengikuti ku huh?" Zayn kesal karna brayn terus mengekori Nya.
"Berusaha meminta maaf pada mu baby" Bahkan suara berat brayn pun tak bisa membuat Zayn kagum.
"Duduk saja sana" Zayn menyuruh brayn duduk di meja makan sedangkan dia membuat makanan.
Brayn menggunakan celana panjang dan kaos lengan pendek. Sedangkan Zayn memakai celana pendek dan kaos over size berwarna putih, membuat nipple nya terpampang bebas untuk di lihat mata brayn.
Ya itu sukses membuat brayn tergoda.
Brayn mendekat pada Zayn dan memeluk nya dari belakang.
"Ugh, minggir aku sedang mencuci piring" Zayn mencoba melepaskan tangan brayn namun mana mungkin dia bisa. Badannya jauh lebih kecil dari brayn.
"Ssstt baby" Brayn menciumi leher Zayn dengan perlahan dan lembut. Itu sukses membuat Zayn terangsang.
"Ungghh sudah, yg malam tadi masih sakit" Zayn mencoba menjauh.
Brayn tak mau kalah. Dia melumat bibir Zayn dan membawa Zayn ke meja makan.
Zayn tak membalas lumatan itu. Brayn menggigit kecil bibir bagian bawah Zayn dan itu membuat bibir Zayn terbuka.
"Sshh...... Akh!" Zayn kaget saat brayn memasukan lidahnya ke goa hangat milik Zayn. Lidah brayn mencoba untuk bertarung dengan lidah Zayn.
Kini Zayn membalas lidah brayn, dia tidak mau kalah dengan daddy nya.
Tanpa Zayn sadari brayn telah membuka celana nya dan juga celana brayn sendiri.
Pertama brayn memasukan 2 jari nya ke hole Zayn.
"Aakhh" Zayn memekik saat sakit di hole nya kembali dia rasakan.
"Ouhhh aku tidak tahan" Brayn melepaskan lumatan nya. Kini nafas brayn terdengar sangat bernafsu.
Zayn mendorong tubuh brayn agar dia tidak melakukan itu. Namun lagi lagi dia gagal.
"Hhaaakkhhh" Zayn memekik sakit saat brayn memasukan junior kesayangan nya.
Brayn mendiamkan sebentar.
"Rilex baby" Ucapnya sambil mencium wajah Zayn."Heeugghhh" Zayn memberontak. Brayn tak tau malu! Pikirnya. Brayn melakukan itu I meja makan tanpa rasa bersalah dan malu? Astaga Tuhan.
Perlahan namun pasti. Brayn menggerakan junior nya dan sukses membuat Zayn mendesah.
"Aaannhhh..... Mmmhh" Tubuh Zayn melengkung dengan indah saat ujung junior brayn menekan prostat nya.
"Ah gotcha!" Brayn tersenyum ringan saat melihat Zayn mendesah karna ulahnya.
"Aahnnn sudaahhh sakithh" Zayn merasakan sakit lagi karna bekas kemarin belum sembuh dan brayn melakukan itu lagi.
"Aaghhh kau yakin baby? " Brayn semakin menusuk prostat Zayn.
"Anghhh jangaanhhh mmhmm" Zayn kembali mendesah hebat.
"Anghhh wanna cumhhh"
"Yess, bersama baby"
"Aaahhhh/aaagghhhh" Desahan panjang mengakhiri kegiatan panas mereka. Brayn menumpahkan milinya di dalam Zayn.
Sedangkan Zayn menumpahkan cairannya di meja.
Zayn menghirup oksigen dengan rakus.
Chupp~
Satu kecupan di dapatkan Zayn di punggung nya.
"Thank you baby" Ucap brayn lalu tersenyum.
"Hhhmmm" Zayn merengek pada brayn minta di gendong.
"Kau memaafkan ku? " Ucap brayn pada Zayn sambil membawa Zayn menuju kamar mereka. *HEH JANGAN MULAI LAGI LU SAD! ENTAH NAPE LU MAEN MULU. AUTHOR AE JOMS:) canda beb*
Zayn menggeleng. Lalu menatap brayn kesal. Bagaimana tidak? Dia sudah menyiksa Zayn malam tadi dan dia main lagi pagi ini?! Memang brengsek!. Pikir Zayn.
Brayn terus kekeh lalu mencium bibir Zayn singkat.
✨
"Aagghhh kalah lagi!" Brayn kesal karna terus terusan kalah saat main game.
Sedangkan zaynasih menatap brayn dengan tatapan kesal. Apa brayn tak melihatku? Pikir Zayn.
Akhirnya sedang susah payah Zayn berjalan mendekati brayn.
Brayn sadar jika Zayn marah. Dan akhirnya brayn menarik tangan Zayn untuk duduk di pangkuannya.
"Masih marah hm?" Ucap brayn.
"Euhm! Diam!" Zayn sudah terlampau kesal dengan sifat brayn.
"Jangan marah baby" Brayn melumat bibir Zayn.
Tak ada perlawanan dari Zayn. Merasa mendapatkan izin brayn semakin handal dan liar melumat dan mengubris bibir ranum Zayn.
Bersambung......
Yaiiyyy apdet. Lambat pula apdet nya.
Gomenasai yeorobun. Nanti author apdet lagi chapter yg lebih panjang an seru.C u bubye.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy~
RomanceKegabutan yg berakhir jadi cerita bxb. Zayn? Namja yg bekerja di suatu klub untuk mendapatkan uang malah mendapatkan nasib sial baginya karna mendapatkan sebuah pelanggan yg bisa di bilang posesif. Brayn? Namja yg membeli Zayn, bekerja di sebuah p...