✔What Went Wrong?🌧 《Chanlix》 - Completed

4. Asthma

...

...

Sepulang dari restoran, Chan dan Felix disambut oleh kedua orang tua mereka.

Bukan sambutan hangat tentu saja. Pasangan paruh baya itu hanya duduk terdiam. Melirik ke arah dua putranya datar.

Chan mencoba bersikap biasa. Ia menarik tangan adiknya untuk pergi menjauh dari ruang tamu. Menuju kamar masing - masing.

Felix mengganti bajunya dengan sepasang piyama berbahan katun yang nyaman.

Tadinya ia berniat untuk langsung tidur. Tapi suara ketukan di pintu menghentikannya.

"Masuk..."

Krieet...

Terlihat sosok sang mama yang-seperti biasa-lesu dan datar.

"Kenapa ma?"

"Mama sama papa mau ngomong tentang sesuatu..."

Tubuh mungil Felix seketika menegang.

Sesuatu?

"Oh, y-yaudah... Felix- Felix cuci tangan sama cuci kaki dulu, ma. Habis itu langsung nyusul"

Wanita itu mengangguk dan meninggalkan putranya sendirian. Dan seketika itu juga Felix merasa dadanya seperti ditimpa sesuatu yang sangat berat.

Rasanya sungguh sesak dan menyakitkan.

Ia langsung mengobrak - abrik laci yang ada di kamarnya dan menggapai sesuatu.

Benda yang merupakan obat itu sudah lama sekali tidak Felix gunakan. Itu adalah inhaler. Alias obat asma.

Rasa - rasanya penyakit itu hanya kambuh ketika Felix stress atau gugup. Ia jadi susah bernapas dan asmanya pun makin - makin.

Gugup, atau stress? Bukan, bukan.

Gugup, dan stress yang lebih tepat. Karena ia merasakan keduanya.

Setelah merasa lebih baik, Felix mengelus dada sembari tersenyum miris.

Tidak ada gunanya berdoa untuk keajaiban sekarang. Ia memang tidak tahu apa yang akan terjadi di ruang tamu. Tapi yang jelas bukan hal baik, kan?

Doanya hanyalah agar ia diberi ketabahan dan kekuatan untuk menahan air matanya nanti.

// to be continued

Cup cuppp good morning every oneee UwU

Dah aku balik ke kelas online dulu :,)