8. Jauh

698 102 41
                                    

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Pagi harinya setelah sarapan, Felix dan Chan sudah duduk di ruang tamu. Tempat yang sama dengan semalam.

Disitu, sang ayah sudah terlihat menunggu dengan secangkir kopi panas dalam genggaman.

Setelah kedua anak laki - lakinya sempurna diam, baru kepala keluarga berdehem, memecah kesunyian.

"Papa sama mama udah bikin keputusan final kemaren malem..."

Chan dan Felix kini sama  - sama menahan napas menunggu papa melanjutkan kalimat.

"Kalian harus dipisah"

Felix menggigit bibir. Ternyata perkataan Chan benar terjadi.

Apakah dia tidak setuju? Tentu saja. Tapi seperti yang dia klaim kemarin malam. Sudah saatnya ia dan Chan menyerah.

Keduanya merasa sudah keterlaluan menyakiti hati kedua orang tua mereka sendiri. Jadi cukup sampai disini saja.

Terutama Felix. Ia tidak bisa melihat wajah mamanya yang kecewa.

Felix tidak mau gagal membahagiakan sang ibu, seperti yang telah dilakukan ayah kandungnya.












"Chan, kamu stay di Sydney. Pegang bagian keuangan perusahaan kontainer papa di sini... sementara kamu, Felix, balik ke Brisbane. Lanjutin kuliah kamu di sana sampe s2"

"K-kuliah aku, pah?" Tanya Chan ragu.

"Itu urusan gampang. Kamu juga udah mulai skripsi, kan? Bikin di sini. Yang penting kamu nggak pergi ke Brisbane"

Sial, batin Chan. Mereka benar - benar akan dipisah rupanya.

Dua anak muda itu saling lirik dalam diam.  Sepertinya keputusan papa mereka sudah teguh. Dan tentu saja tak ada pilihan lain selain menurut.

"Selesai liburan ini, kalian berdua jangan harap bisa ketemu, ya... jangan harap" untuk yang terakhir kali, pria paruh baya itu menegaskan perintahnya.

Dan kepala keluarga Bang pun masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan lengang.














Chan tiba - tiba merasa tangannya diremat oleh sang adik. Genggaman Felix terasa begitu lemah dan bergetar.

"G-gua ga bakal bisa ketemu kak Chan lagi?"

Mendengar pertanyaan Felix, Chan hanya bisa merengkuh yang lebih muda dengan hati resah.

Karena sekali papanya memerintah,

Maka itu adalah perintah mutlak yang tidak akan bisa dilanggar.

Sekalinya dikecewakan, ayah kandung Chan itu tidak pernah tanggung - tanggung untuk bersikap tegas.

"It's okay, there's still a little time for us...."

Chan dan Felix saling mendekap, sama - sama merasakan perasaan asing menelusup ke dalam hati keduanya.

Rasa sakit ini sungguh tidak familiar bagi mereka.

// to be continued

Enak aja kabur2an👁👄👁

Gaada ya beb gaada

Kok kolom komen sepi ya hmmm gapapa, gapapa, aku juga sudah mendekati ujian lagi :,)

Aih jdi pengen bikin Changlix :< ada yg sekapal disini?? :D

Bodoh bgt ini book Chanlix tpi nyari shipper Changlix au ah mau menyublim aja😭

✔What Went Wrong?🌧 《Chanlix》 - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang