"Aku harap ini yang terakhir tuan" ucapnya sambil membelakangi tubuh pria itu.Pria itu tertawa sarkas. Dia memakai pakaiannya dan beranjak menuju jendela kamar hotel itu.
Dengan santainya dia mengambil rokok dan mulai menyalakanya.
"Jika aku ingin, kau harus menurutinya. Jika tidak, kau tau kan apa konsekuensinya?" ucapnya sambil melirik Krystal.
Krystal memutar tubuhnya menatap sosok tegap pria itu. Matanya membulat, dia meremas kuat selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Ingin mengumpat pun percuma, semua sudah terlambat.
Harga dirinya telah dia jual kepada pria tak berprikemanusiaan.
Hatinya mencelos sakit, dia menggigit kuat bibir bawahnya untuk menahan tangis.
"Sudah ku katakan nona, apa yang telah menjadi milikku tak akan aku lepaskan"
"Tapi kan waktu itu kau bilang hanya sekali"
"Aku? Memangnya kapan aku pernah bilang seperti itu?"
Krystal mengumpat dalam hati.
'Sial! Bukan dia yg bilang tapi mucikari itu'
"Kenapa? Kau menyesal?" sindirnya dengan menaikkan salah satu alisnya.
"Tidak" jawabnya pelan.
"Namamu Krystal, kan? Hoho nama yang indah"
'Cih'
Krystal benar-benar muak saat ini. Dia seperti terjebak oleh pria bejat di hadapannya ini.
"Aku Kaivan, kau bisa panggil aku Kai. Kau tenang saja jika kau menjadi wanitaku hidupmu pasti akan terjamin"
"Aku tak ingin menjadi wanitamu" sela Krystal.
Kai geram dia meremas rokoknya dan menghampiri Krystal. Dia menekan rahang Krystal.
"Kau bilang apa tadi?" ucapnya dengan mata yang nanar.
"A-aku tak ingin jadi wanitamu, aku tak ingin jadi wanita simpananmu" isaknya.
PLAAKKK...
Tubuh Krystal terhempas ke ranjang.
Rasanya panas dan perih karena Kai menamparnya dengan kuat.
"Sudah aku peringatkan bukan jika kau akan selalu menjadi wanitaku. Kau hanya bisa pergi jika aku bosan padamu" bentaknya.
Tubuh Krystal bergetar, air matanya meleleh keluar tak tertahankan.
"Kau bebas lakukan apapun sesukamu tapi aku mohon lepaskan aku"
Kai semakin geram, dia mencengkram kuat kedua bahu Krystal.
"Kenapa? Kenapa kau begitu ingin pergi dariku, hah?"
"A-aku, a-ku tak ingin menjadi wanita simpananmu"
"Lalu apa maumu, hah? Kau menginginkan aku untuk menikahimu setelah aku mengambil kesuciaanmu?"
Krystal terdiam, namun isak tangisnya semakin terdengar.
"Jangan mimpi! Ingat Krystal, kau adalah wanita milikku. Malam itu wanita mucikari itu menjual dirimu padaku, kau pikir aku bodoh mau menghabiskan uang beratus-ratus juta hanya untuk menidurimu satu malam, ck"
"Apa? Ja-jadi, kau?"
"Ya! Kau bisa tanya dengan mucikari itu. Dan ya, aku ingat. Aku mempunyai bukti jika kau juga setuju untuk menjadi wanitaku karena aku telah membelimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Denial
FanfictionDemi menyelamatkan nyawa ibunya, Krystal rela menjual tubuhnya pada seorang pria yang tak dia kenal. Dan sialnya setelah dia mendapatkan uang untuk biaya pengobatan, sang ibu malah meninggalkan dia untuk selamanya. Di tengah keterpurukannya dia ber...