"Krys, kau mau pergi kemana? Kenapa tiba-tiba meninggalkan apartement seperti ini? Ada apa, hah?" cerocos Sheila.Dari pagi Sheila terus mencari Krystal, karena gadis itu tiba-tiba meninggalkan apartment milik kakaknya tanpa izin kepadanya.
"Kau membuat aku khawatir" bentak Sheila.
Krystal hanya terdiam, bibirnya gemetar. Dia duduk di pinggir trotoar itu sambil mengusap wajahnya.
"Maaf Sheila. Aku bingung, aku tak tau harus bagaimana"
"What? Bingung kenapa? Memangnya kenapa kau tiba-tiba mau pergi? Kalau ada masalah cerita sama aku, jangan seperti ini"
Krystal menatap lekat mata Sheila dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Intinya aku tak bisa jika terus-menerus tinggal di apartemen itu"
"Kenapa? Kau tidak nyaman tinggal disana?"
"Bukan itu, aku hanya merasa kalau aku tidak pantas saja tinggal disana"
Sheila menyentuh kedua bahu Krystal.
"Kau pasti sedang ada masalah, kan?"
Krystal menggigit bibir bawahnya.
"Cerita padaku, mungkin aku bisa membantumu, hm?"
Krystal menggeleng cepat.
"Tidak Sheila, aku hanya ingin mandiri saja dan tak ingin menyusahkanmu lagi"
"Ohh hello, kau itu sahabatku bukan orang lain kenapa tiba-tiba kau berpikir seperti itu?"
Mata Krystal berkaca-kaca.
Sheila menarik tubuh Krystal dan memeluknya erat.
"Jangan berpikir macam-macam Krys, sekarang ikut aku, kita kembali ke apartmen yah?"
Krystal langsung melepaskan pelukannya.
'Tidak! Aku tidak ingin kembali lagi kesana'
"Kenapa, Krys? Mau, kan?"
"Maaf Sheila, tapi aku tak bisa"
"Hmm menyebalkan! Kau itu keras kepala sekali"
Krystal menarik sedikit sudut bibirnya.
"Terus kau akan tinggal dimana?" ucapnya sambil melirik koper Krystal.
"Aku akan tinggal di mess"
"Mess?"
"Ya Sheila, coffee shop aku memiliki mess untuk karyawannya, jadi aku akan tinggal disana"
"Kau yakin?"
Krystal mengangguk cepat.
"Baiklah, ayo aku antar"
Pari langsung menarik koper Krystal.
'Maaf Sheila, aku terpaksa membohongimu. Aku hanya tidak ingin bertemu lagi dengan pria brengsek itu'
***
"Eh Krystal, kau yakin akan tinggal disini? Tempatnya kumuh sekali yah" ucap Sheila sambil melihat sekeliling tempat itu.
"Hmm tidak masalah Sheila, ini juga masih lebih baik"
Sheila menarik nafasnya kasar.
"Terserah kau saja"
Sheila membuntuti Krystal yang sudah berjalan lebih dulu.
"Ishh kecil sekali tempatnya, sempit dan pengap lagi. Kau yakin tidak ingin kembali lagi ke apartemen kakakku?"
Krystal menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denial
FanfictionDemi menyelamatkan nyawa ibunya, Krystal rela menjual tubuhnya pada seorang pria yang tak dia kenal. Dan sialnya setelah dia mendapatkan uang untuk biaya pengobatan, sang ibu malah meninggalkan dia untuk selamanya. Di tengah keterpurukannya dia ber...