A Gift

307 32 0
                                    


"Kak Kai, hari ini pulang cepat yah" ucap Sheila saat mereka sedang sarapan.

Kai memutar bola matanya malas.

"Tidak bisa aku ada meeting kemungkinan akan pulang larut malam hari ini"

"Yaaaahh"

Sheila memanyunkan bibirnya dia melirik Krystal dan memberikan kode tapi Krystal tak mengerti dengan isyarat Sheila.

"Kak, ayolah"

"Aku tidak bisa janji tapi akan aku usahakan"

"Yeyy.. Aku tidak mau tau hari ini Kak Kai harus pulang cepat, titik!"

Kai menatap heran Sheila namun tak dapat membantah.

***

"Krys, ayo ikut aku" ajak Sheila.

"Eh Sheila kita mau pergi kemana? Aku sedang  sibuk"

Sheila melirik baju Krystal yang masih basah dan tangannya yang masih memegang cucian.

"Krystal tinggalkan itu, kita punya asisten rumah tangga. Kau tak perlu lagi melakukan ini"

"Tapi Sheila—"

Sheila menutup mulut Krystal.

"Bik Minah, kemari" teriaknya.

Tak lama Bik Minah yang merupakan asisten rumah tangga keluarga datang.

"Ada apa nona?"

"Bik, bereskan semua ini, aku dan Krystal akan pergi"

"Baik nona"

"Ayo Krystal kita pergi"

"Eh Sheila"

Krystal hanya bisa pasrah saat Sheila menyeret dirinya.

***

"Nah yang ini saja, Kak Kai sangat menyukai cokelat. Dia pasti akan suka dengan black forest ini, bagaimana menurutmu, Krys?"

"Hmm terserah kau saja Sheila, kau lebih tau seleranya dibandingkan aku" ucapnya pelan.

"Hei kau ini"

Sheila kesal karena Krystal terlihat murung.

"Hmm aku mau kue black forest ini yah, bisa diberikan tulisan kan diatasnya?"

"Bisa nona, mau diberi tulisan apa?" tanya si penjaga toko.

"Hmm, Happy Birthday Kai"

"Oke"

Pandangan mata Krystal dan Sheila masih tertuju pada kue yang telah mereka pilihkan untuk Kai.

Sementara itu di tempat yang sama Karen sedang membeli kue untuk Kai juga.

"Aku mau yang ini, red velvet yah"

"Baik ditunggu, mau diberikan tulisan?"

"Oke, tuliskan saja happy birthday my lovely, Kai"

"Oke, ditunggu"

"Kai, aku yakin kau pasti menyukainya"

***

"Happy birthday bro, hari ini kita mau rayakan dimana nih?" sindir Sean.

"Tak ada perayaan"

"Hmm kau yakin? Atau kan hanya ingin merayakannya berdua saja bersama Karen?" godanya.

Kai terkekeh.

"Maybe, Karen mengajakku untuk makan malam hari ini mungkin dia akan memberikan kejutan untukku" ucapnya penuh percaya diri.

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang