Kai menatap tubuh istrinya yang tengah mondar-mandir dari dapur menuju tempat makannya. Dia menata makanan yang sudah siap untuk disajikan dan mengecek apakah semuanya sudah siap."Krystal, sudah selesai?" tanya Kai.
Krystal menoleh.
"Sebentar lagi Kaiy, tunggu ya" sahutnya sambil mengangkat sup yang sedang dia buat.
"Cuaca pagi ini sangat dingin jadi aku membuatkan sup untuk menghangatkan tubuhmu" ucapnya sambil menaruh sup itu ke meja makan.
"Terimakasih"
"Ya"
Krystal kembali ke dapur membereskan perlengkapan masaknya.
"Krystal malam ini aku akan pulang telat, jadi kau tak usah menungguku" teriaknya.
"Ya Kai" sahutnya sambil mencuci piring.
Kai memakan sarapannya dengan lahap.
"Semua yang dia masak sangat lezat" pujinya.
***
"Bro, kau masuk?" tanya Ravi heran saat melihat Kai berada di kantor.
Pria itu hanya mengangguk sambil membaca laporan keuangan perusahaannya.
"Cukup stabil, kau benar-benar sangat membantuku"
Ravi menghampiri Kai dan tersenyum.
"Bagaimana tidak stabil, kau bahkan membuat Mahendra Corp hampir hancur" sindirnya.
Kai menyeringai.
"Itu pantas mereka dapatkan"
"Tapi dia adikmu Kai, kembaranmu"
"Aku tau, tak usah membahasnya lagi"
Ravi terdiam meskipun dia sangat ingin menasehati sahabatnya itu. Dia tak mengerti dendam apa yang dimiliki Kai sampai tega melukai saudara kandungnya sendiri.
***
Krystal menyiram bunga di tamannya sambil bergumam. Dia tersenyum melihat banyak bunga-bunga nan indah di taman itu.
"Kalian semua cantik, aku akan selalu merawat kalian" ucapnya.
"Krystal" panggil seseorang.
Krystal memutar tubuhnya, sudut bibirnya terangkat.
"Mom"
Tiffany menyentuh tangan Krystal.
"Ayo kemari, ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu"
"Apa?"
Wanita itu menarik lengan Krystal dan menuntunnya ke ruang tengah.
"Wow mom, ini sangat indah"
Mata Krystal terbelalak saat dia melihat satu set kotak perhiasan.
"Ini adalah hadiah pernikahan untukmu, nak. Kau menyukainya?"
"Tentu, aku sangat menyukainya"
Krystal mengambil sepasang gelang dan memakainya.
"Mom, ini sangat indah"
Matanya berbinar, dia benar-benar kagum.
"Aku senang jika kau menyukainya"
"Pasti ini sangat mahal ya mom?" tanyanya ragu.
Tiffany menyentuh dagu Krystal hingga gadis itu menatapnya.
"Hei, aku beli ini dari uang yang dihasilkan Kai jadi kau tak usah merasa tak enak hati. Semua ini akan menjadi milikmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Denial
FanfictionDemi menyelamatkan nyawa ibunya, Krystal rela menjual tubuhnya pada seorang pria yang tak dia kenal. Dan sialnya setelah dia mendapatkan uang untuk biaya pengobatan, sang ibu malah meninggalkan dia untuk selamanya. Di tengah keterpurukannya dia ber...