Mimpi Buruk (1)

636 48 4
                                    


"Hanya semalam saja, kan?" tanya Krystal ragu.

Wanita itu mengangguk.

"Baiklah, asalkan ibuku selamat itu tidak masalah"

***

Krystal terus menatap dirinya di cermin. Pakaian ketat yang menunjukkan belahan dada serta lekukan tubuhnya membuatnya merasa tak nyaman.

"Pakai topeng ini"

Wanita itu melemparkan topeng untuk menutupi sebagian wajah Krystal.

"Sebentar lagi dia akan datang, jangan gugup dan membuatku malu. Ingat, kau sangat membutuhkan uang ini demi biaya operasi ibumu, kan? Jadi lakukan dengan baik"

Krystal mengangguk, matanya menatap sendu.

Harga dirinya telah dia gadaikan disini demi ibunya.

"Ibu, tunggu aku. Hiks"

***

"Tuan, kau sudah datang? Saya sudah menyiapkan wanita sesuai kriteria yang anda inginkan?" sapa wanita tua itu.

"Dimana dia?"

"Dia sedang menunggu anda di dalam kamar"

Pria itu tersenyum sinis.

"Mana topengku?" ucapnya pada salah satu pengawal di belakangnya.

Pengawal itu memberikan topeng kepada pria bertubuh kekar.

"Ini tuan"

"Ingat, rahasiakan ini dan jangan pernah membocorkannya. Kau tau bukan akibatnya jika mengkhianatiku?"

Wanita itu mengangguk.

"Tentu saja, semua sudah aku pikirkan"

Pria itu tersenyum sinis, dia mulai melangkahkan kakinya menuju kamar yang sudah di siapkan.

SREETTT..

Suara pintu kamar yang mengayun membuat Krystal menjadi gugup. Meskipun posisi tubuhnya yang membelakangi pria itu dia tetap bisa melihat bayangan yang terpantul di bawah sana.

"Matikan lampunya" ucapnya berteriak.

"Eh"

Krystal terkejut.

"Aku bilang matikan lampunya, apa kau tuli?" bentaknya lagi.

Krystal mengangguk, tubuhnya gemetar. Dia melangkah menuju stop kontak yang terletak tak jauh dari ranjang.

KLIK

Lampu di ruangan itu mati dan suasa kamar itu semakin gelap dan mencekam.

BRAAKK..

Pria itu membanting pintu dengan sangat kasar.

Langkah kakinya terdengar sangat cepat dan hentakannya yang terdengar sangat nyaring.

"Kenapa? Kau takut?"

Krystal menggeleng.

Dia tak dapat melihat dengan jelas wajah pria itu karena tertutup oleh topeng sama sepertinya.

Pria itu menatap dingin ke arah Krystal. Tubuh Krystal bergetar, sekujur tubuhnya mengalir keringat dingin.

Nafasnya memburu tak karuan, dia semakin takut saat pria itu telah menanggalkan semua pakaian yang membungkus tubuh atletisnya.

"Berapa banyak yang kau butuhkan?"

"Hm"

"Berapa banyak?" ulang pria itu.

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang