Nineteen - Giant Baby & A Typical Sunday

1.6K 145 23
                                    

Vomment ya, atau nggak lanjut wle!

"Kenapa kamu nge bolehin Jungkook dateng, sih?" Yoongi menggeleng-gelengkan kepala tidak mengerti. Pria itu menatap Jungkook, pria yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri, yang tengah menyeruput susu rasa pisang.

"Ya gak apa-apa, sih. Jungkook kan udah kayak keluarga sendiri, masa sama Jungkook aja kamu cemburu?" Jennie menyahuti dari dapur.

Jadi posisinya, Yoongi dan Jungkook sedang di meja makan yang berada di depan dapur dan Jennie sedang di dapur. Memasak makan siang ditemani dengan pembantu rumah mereka.

"Dih alay banget lu cemburu sama gua. Gua tau sih gua ganteng, tapi kan udah ada istri pula," Ucap Jungkook.

Yoongi melempari Jungkook dengan plastik berisi roti isi cokelat kemudian berdecak, "Lo nyusahin, ego."

Jennie tertawa melihatnya. Sedari dulu selalu begitu. Jennie juga tahu kok, maksud Yoongi melempar plastik berisi roti isi cokelat bukan sekedar karena kekesalan Yoongi terhadap Jungkook, namun juga agar Jungkook makan.

Jungkook di tinggal istrinya selama dua hari karena pekerjaan di Daegu. Tadinya Jungkook mau ikut, tapi pria idiot— menurut Yoongi— itu adalah CEO yang tidak bisa asal meninggalkan pekerjaannya dengan asal.

Jadilah Jeon Jungkook yang kesepian meminta agar dapat mengunjungi Yoongi. Dibanding yang lain, Jungkook paling lama tidak bertemu dengan Yoongi.

"Nyusahin apa sih? Dih gue udah gede begini," Kata Jungkook. Yoongi meringis, "Iya badan doang gede, kelakuan lo masih kayak anak umur lima tahun!"

"Yaudah gak apa-apa biar kalian berdua belajar punya anak umur lima tahun," Sahut Jungkook dengan kurang ajarnya sambil mencomot roti isi cokelat yang baru tadi pagi dibeli Yoongi. Tapi tidak apa-apa, Yoongi sudah kebiasaan. Waktu SMA pernah Jungkook yang kegabutan malah mengambil mobil Yoongi tanpa izin dan di pakai begitu saja.

"Ogah banget gua kalau punya anak idiot macam elo!" Gerutu Yoongi kesal. Menatap Jennie dengan tatapan "Kasihan banget kalau udah hamil keluarnya malah modelan Jungkook."

"Yaudah sih, hyung. Lo gak kangen sama gue nih? Adik kesayangan lo?" Jungkook menatap Yoongi dengan tatapan menjijikan.

Yoongi berdecih, "Adek kesayangan gue Jimin bukan lo,"

"BANGSAT!"

🍰🍰🍰

"Dadah, Kook. Besok besok main lagi sama Yeri ya," Ucap Jennie dengan senyuman lebar. Jungkook mengangguk, menjalankan mobilnya.

"Tuh anak setan udah pergi, ayo jalan-jalan. Aku kangen jalan berdua sama kamu,"

Gaya banget Pak Min Yoongi, padahal baru beberapa minggu lalu jalan bersama.


"Kamu yakin mau beli bubble tea?" Jennie bertanya kepada Yoongi. Pria yang sedang sibuk mengantri itu mengangguk, "Kamu gak mau?"

Mereka sedang di mall sekarang.

"Jujur aku mau banget. Tapi berat badan aku nanti—"

Cup.
"Yoongi! Malu ih masa nyium nyium di umum?" Omel Jennie. Tadi Yoongi baru saja menciumnya secara tidak langsung karena bibir mereka tertutup masker.

Yoongi tertawa kecil, "Habis malah mentingin berat badan. Kalau kamu mau ya beli, mau naik mau turun berat badan juga aku tetep sayang sama kamu. Lagian kamu kenapa harus insecure sama berat badan? Sama aja di mata Tuhan. Mau meninggal juga enggak bakal di tulis orang ini pernah cantik, orang ini pernah punya perut rata, orang ini berat badannya segini. Hidup cuma sekali, aku milih untuk hidup dengan makan makanan yang aku mau dan ngejalanin hidup bareng sama kamu, orang yang aku sayang. Dan aku bahagia, jadi aku harap kamu bahagia juga dan enggak pilih-pilih makan,"

Jennie tersenyum kecil. Selalu. Perkataan dari Yoongi yang katanya tsundere itu selalu membuatnya bahagia dan tenang.

Lagi dan lagi Jennie bersyukur sudah diberikan lelaki semacam Yoongi, yang selalu sabar dan menanggapi omelannya dengan tenang. Pria yang selalu tahu Jennie.

"Makasih, Suga." Kata Jennie dengan senyuman. Yoongi tertawa lebar, membuat senyum gusinya terlihat.

"Sama-sama, istri."

Hello guys, maaf banget aku jarang update story. Soalnya— ya gak kenapa-napa sih cuma nggak ada ide aja. Ada ide gak buat cerita ini? Apa gitu kek. Aku mau buat konflik aja bingung mau buat konflik bagaimana.

Anyways seriusan kalau enggak vomment enggak lanjut mwahaha. Makasih ya atas support yang kalian telah berikan kepada penulis yang pemalas satu ini.

Semoga perkataan Yoongi juga ngaruh buat kalian yang sedang insecure!

Rumah Tangga | Yoongi & JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang