"Akhh!"
Irene memekik tertahan. Nyeri menjalar ke seluruh tubuhnya. Tangannya bergetar, menahan belati dengan sekuat tenaga demi menyelamatkan Suho. Perih di telapak tangannya semakin terasa terkena hembusan angin malam. Darahnya mengalir deras, mengucur. Belati berkilau di tangannya penuh noda merah.
"Irene ...."
DORR!!
Satu tembakan dilepas. Tepat mengenai dada kiri si pria berbaju hitam. Membuatnya terjatuh, bersamaan dengan belati yang berlumur darah segar milik Irene. Kondisinya lebih parah dari Irene. Dadanya berlubang, darah segar mengucur deras. Erangan sakit terdengar pilu.
Kejadian itu berlangsung cepat sekali. Suho dan Irene terkejut melihat kedatangan Chanyeol dan anak buahnya dari ujung gang. Chanyeol yang melepas peluru mengenai pria itu sampai meregang nyawa. Anak buah Chanyeol segera mengurus pria berbaju hitam itu. Dua yang lain sudah lari entah kemana.
"Kalian tidak apa-apa?" Chanyeol menatap Suho sejenak, lantas mendelik tajam melihat luka menganga di telapak tangan Irene. "Ck, sialan," desisnya tertahan.
Abai dengan kehadiran Chanyeol, Suho langsung bangkit menghampiri Irene. Dadanya sesak melihat luka di tangan Irene. Darah masih mengalir walau tak sederas tadi. Suho langsung merobek kemejanya sendiri untuk membalut luka Irene.
"Tahan sebentar." Peringat Suho, lembut.
Irene memekik tertahan saat Suho membuat simpul. Lukanya terbalut sempurna. Setidaknya itu bisa menghentikan pendarahan.
"Bodoh!" Chanyeol memaki pelan. "Di mobil ada kotak p3k. Kenapa malah memakai kemeja lusuh penuh bakterimu, itu! Ck, sok romantis."
"Berisik!"
Chanyeol mencibir. "Kajja, waktunya kita pulang. Tuan besar akan menyambutmu dengan senang hati malam ini."
"Aku tahu."
Suho merangkul Irene, masuk ke dalam Range Rover yang dibawa Chanyeol. Di kursi belakang, ternyata ada Kai dan Kyungsoo. Dua rekannya menatap malas melihatnya duduk di kursi tengah bersama Irene. Sementara di depan, Seulgi melirik sekilas dan kembali memainkan benda pipih di tangannya.
"Kita kembali malam ini juga." Chanyeol mengambil alih kemudi. Matanya menatap spion tengah, "kau keberatan, agassi?"
Irene tak menjawab, bahkan tidak peduli semua pasang mata memperhatikannya. Ia justru sibuk menyandarkan kepala di bahu Suho dengan acuh. Jujur, kepalanya sungguh pusing. Tangannya masih nyeri, tubuhnya lemas sekaligus lapar. Sempurna sekali rasanya.
"Yak!" Chanyeol berseru pelan. Meminta jawaban pada Suho yang tak kalah kacau dengan gadis di sampingnya.
"Kita ke markas dulu." Seulgi memotong pembicaraan. Mengundang atensi dua pria tersebut. "Luka agassi perlu dicek lebih dulu. Pakaiannya juga harus diganti, sekalian kita makan malam. Aku sudah memberitahu tuan besar tentang keterlambatan kita."
.
.
.
Pesan singkat baru saja masuk. Bunyi notifikasi membawa Donghae segera mengecek benda pipih yang diperhatikan sejak tadi di atas meja. Donghae memang tengah menunggu kabar di ruang kerjanya sembari menunggu jam makan malam tiba. Ada pesan singkat dari sekretaris pribadinya, Kang Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET PRINCESS [Surene]✓
Action"The secret power behind of the beauty." Kekuatan yang tersembunyi di balik kecantikan seorang gadis. Orang-orang hanya tau bahwa Irene seorang gadis anggun dan manis, tapi dibalik itu ia cukup berbahaya. Start : 18/08/2020 Finish : 30/03/2021 ©AlF...