1. Awal pernikahan

302 38 21
                                    

Kedua insan yang telah resmi menjadi sepasang suami istri, yang begitu terlihat bahagia walau pernikahan yang mereka laksanakan tidak begitu mewah seperti pernikahan yang di impikan semua orang pada umumnya

" Sekarang kamu resmi menjadi istri aku, aku bahagia.... Banget bisa menikah dengan wanita yang baik, cantik, dan perhatian kayak kamu " ucapnya sambil memegang tangan wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya

" Dan aku begitu bersyukur memiliki seorang suami yang bertanggung jawab dan perhatian, makasih ya kamu udah mau jadi imam buat aku " ucapnya manis lalu mencium  tangan suaminya

" Aku minta maaf ya "

" Untuk apa ? "

" Karena aku belum bisa membahagiakan kamu, belum bisa mengajak kamu pergi honeymoon layaknya pasangan yang baru menikah "

Clarissa yang mendengar ucapan dari Elvan suaminya yang baru saja menikahinya, tertawa kecil sambil tersenyum

" Kok ketawa ? " Wajah Elvan yang begitu terlihat serius membuat Clarissa menghentikan tawanya lalu kembali menatap  Elvan sambil memegang bahunya

" Dengerin aku, aku mau menikah sama kamu bukan karena harta, tapi karena hati kamu " ucapnya lalu menepuk dadanya Elvan secara perlahan menggunakan tangan kanannya yang semula memegang bahu Elvan

" Hati kamu yang tulus mencintai aku, dan aku berharap hati itu tidak akan pernah berubah "
Ucapnya di akhir kalimat sambil tersenyum manja

" Aku janji gak akan ada yang bisa menggantikan kamu di hati aku, sesungguhnya hati aku sudah dimiliki oleh kamu dan cuman kamu lah yang berhak mengisi kekosongan hati ini " ucap Elvan di akhir kalimat memeluk Clarissa yang masih menggunakan gaun pengantin

" Aku janji gak akan ada yang bisa menggantikan kamu di hati aku, sesungguhnya hati aku sudah dimiliki oleh kamu dan cuman kamu lah yang berhak mengisi kekosongan hati ini " ucap Elvan di akhir kalimat memeluk Clarissa yang masih menggunakan gaun ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















                                    *****

Suasana malam yang begitu hangat, tepat 1 bulan Clarissa menjadi istri Elvan

" Tok..tok...tok... " Suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumah

Clarissa yang berada di dalam kamar tidurnya langsung bergegas keluar untuk melihat siapa yang berada di luar rumahnya
Dengan dandanan sederhana Clarissa tersenyum hangat saat membuka pintu, melihat seseorang yang sangat di nanti nantikan kepulangannya sejak tadi

" Hai " sapaan Elvan yang dibalas dengan senyuman hangat dari Clarissa

Terlihat sermik bahagia di wajahnya, 1 bulan pernikahan dengan sikap Elvan yang begitu manis tidak pernah berubah sama sekali ketika mereka masih pacaran

" Kamu capek ya " ucap Clarissa, lalu memegang bahu Elvan dengan tangan satunya lagi beralih mengambil alih tas yang berada di genggaman tangan Elvan

Saat mereka berdua memasuki rumah, suasana yang sebelumnya hangat menjadi begitu penuh ketegangan yang hadir karena ibu mertuanya ( ibu Elvan )

" Kapan ya mamah bisa ngerasain hidup mewah kayak dulu lagi " ucap ibunya Elvan, seketika suasana romantis mereka berdua berubah

Senyuman yang sebelumnya melekat di bibir Elvan dan Clarissa , tiba tiba menghilang menjadi diam semenjak ibunya Elvan yang tidak lain adalah mertuanya Clarissa yang berniat menyindir menuntut kehidupan mewah dari anak dan menantunya

" Mah, Elvan mohon, untuk mamah gak terus menerus menuntut kehidupan mewah mamah yang dulu kembali " diam Elvan lalu menghampiri ibunya yang sedang menatapnya malas

Dengan lembut Elvan mengambil alih tangan ibunya dan menggenggam dengan perlahan

" Elvan janji bahwa Elvan akan berusaha membuat mamah bahagia "

" Ya tapi kapan dong Van " ibunya melepaskan tangannya dari genggaman Elvan putra semata wayangnya

" Mamah juga pengen hidup kayak dulu lagi, bisa shopping ke mall, ngumpul arisan bareng temen temen mamah yang dulu, bolak balik ke luar negeri, gak hidup kayak gini boro boro pergi ke luar negeri, pergi ke luar kota aja nunggu dua bulan kamu gajian " omel ibunya Elvan merasa tidak bahagia dengan kehidupannya yang sekarang

" Mah..._"

" Udah deh, mamah capek...kamu itu sama aja kayak almarhum papah kamu gak pernah mau dengerin omongan mamah, sekarang apa jadinya miskin kan " bentak ibunya Elvan lalu pergi meninggalkan anak dan menantunya, masuk ke dalam kamar tidur sambil membanting pintu

" Brak...... "

Clarissa yang sedari tadi hanya diam kini beralih menghampiri Elvan sambil mengusap pundak Elvan
Seperti mengerti perasaan sang suami saat ini Clarissa mengajak Elvan untuk membersihkan diri sebelum makan malam
Dan tentu saja Elvan menuruti Clarissa

Suasana dingin di meja makan, hanya suara sendok dan piringlah yang meramaikan suasana makan malam hari ini
Clarissa yang menyadari ke tegangan antara ibu dan anak mulai membuka pembicaraan untuk mencairkan suasana

" Emmm.... Aku udah mikirin baik baik, untuk kembali bekerja di kantor " ucap Clarissa membuka pembicaraan di antara keheningan yang terjadi

" Kamu yakin ? " Ucap ibunya Elvan menghentikan suapan sendok ke dalam mulutnya, Clarissa yang mendengar pertanyaan dari ibu mertuanya itu hanya mengangguk tersenyum

" Nah gitu dong, kalo jadi menantu harus nurut sama mertuanya, kalo gini kan enak kita bisa cepat kaya, dan mamah bisa hidup mewah lagi " ucap mamahnya tersenyum gembira, dengan melihat senyuman di bibir wanita paruh baya yang tidak lain adalah mertuanya Clarissa merasa lega

" Kalo gitu mamah mau tidur dulu " ibunya Elvan menghentikan acara makan malamnya dan mulai beranjak dari kursi nya

Di sisi lain Elvan hanya memandang Clarissa dengan tatapan tidak rela untuk melihat wanita yang telah ia nikahi harus bekerja lagi untuk membahagiakan ibunya yang begitu haus akan kemewahan

" Kenapa kamu lakuin ini ? "

" Hei, kamu ini kenapa hah ? Ingat aku ini juga punya tamatan sarjana sama kayak kamu, percuma kan kalo gak digunain, aku gak papa kok, lagian kita jadi bisa bareng terus kan " ucap Clarissa menggoda Elvan agar tidak marah

" Kamu ini, kalo udah kayak gini kan aku gak bisa ngomong apa apa " ucap Elvan lalu mencuci manja hidung Clarissa yang membuat mereka berdua kembali tersenyum dan tertawa romantis

" Kamu ini, jail banget sih tangannya " raut bahagia kembali di wajah Clarissa yang membuat Elvan semakin jatuh cinta akan senyuman indah yang berasal dari bibir indah Clarissa

" Udah yuk abisin makanannya terus istirahat, besok kan kita harus berangkat bareng ", ucap Clarissa membuat Elvan tersadar dari lamunannya

" Ok cintaku " tangan nakalnya kembali mencubit pipi manja Clarissa hingga membuat Clarissa tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

# author

Hai penasaran yang sama kelanjutannya

Next 👉 episode

Vote ✔️
Coment✔️
Follow ✔️

Unfollow ❎
Folback ✔️
Feedback ✔️

 TAKDIR ( Cinta Yang Tak Pernah Berakhir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang