6. Batas kesabaran Elvan

128 17 0
                                    

Ini adalah hari paling terindah untuk Clarissa dan untuk melupakan semua yang telah terjadi saat ini tidak mungkin dapat Clarissa lakukan

"Assalamualaikum", ucap Clarissa dan Elvan saat bi Inah membuka pintu untuk mereka

"Waalaikumsalam Non,Tuan", ucap bi Inah

Setelah bi Inah membuka pintu, mereka berdua pun masuk ke dalam rumah dengan masih bergandengan mesra

"Ciee... kayaknya lagi seneng banget ya", ucap bi Inah menggoda Elvan dan Clarissa yang tengah berbahagia

"Bi Inah bisa aja", ucap Clarissa malu - malu

"Ya sudah, kalo begitu bibi tinggal kebelakang ya Non,Tuan. Selamat bermesraan". Sontak mendengar ucapan bi Inah Clarissa dan Elvan tertawa

" Bi Inah bisa aja ya", ucap Elvan pada Clarissa

"Iya, emang kita seromantis itu ya?", Tanya Clarissa pada Elvan

"Iya kali, jatuhnya kayak Romeo and Juliet ya", ucap Elvan

"Hahaha.....hahaha...."

"Kok kamu ketawa?",Tanya Elvan heran

"Gak papa, cuma lagi ngebayangin kalo kisah Romeo and Juliet diganti menjadi kisah Elvan and Clarissa pasti seru "

"Kisah yang menyenangkan ya"

"Heum..", ucap Clarissa mengangguk

"Manja - manja gemesin", ucap mereka berdua,tak lama kemudian tertawa bahagia kembali

Ternyata sedari tadi bi Inah mengintip dari balik tembok yang memisahkan ruangan utama dan ruangan keluarga

"Adem banget saat bisa ngeliat Non Clarissa bahagia seperti itu, andai saja saya yang menjadi nyonya besar, memiliki menantu seperti non Clarissa adalah anugerah terindah ", ucap bi Inah

Canda dan tawa Clarissa sekejap mata berubah menjadi ketegangan tak kala saat melihat ibunya Elvan berdiri di atas anak tangga sambil memperhatikan mereka berdua dengan tatapan tajam

"Mah", ucap Clarissa sambil tersenyum

"Kok baru pulang jam segini", ucap ibunya Elvan sambil melirik ke arah jam dinding

"Iya mah maaf tadi kita-,

"Tadi kita habis dinner berdua, ada masalah?". Seolah tak perduli bahwa ia sedang berbicara dengan ibu kandung nya sendiri, Elvan berbicara dengan sangat santai bahkan terkesan masa bodo

"Kamu bisa sopan sedikit tidak saat bicara dengan mamah. Oh mamah tau pasti dia kan yang sudah merubah kamu menjadi seorang anak pembangkang", ucap ibunya Elvan menunjuk ke arah Clarissa

"Mah-,

"Sopan?, Mamah fikir dengan mencampuri urusan rumah tangga aku itu termasuk golongan sopan santun?",ucapnya sambil tertawa

"Mah - mah, aku juga tau tentang sopan santun dan yang mamah lakukan ini adalah hal yang termasuk dalam golongan tidak sopan, karena mamah terlalu sibuk mencampuri bahkan mengatur dalam rumah tangga kami, dan Clarissa bukanlah alasan aku menjadi anak yang pembangkang, tapi hal yang udah membuat aku menjadi seorang anak pembangkang adalah mamah sendiri", jelas Elvan

"Maksud kamu apa?", Ucap ibunya Elvan dengan nada agak sedikit meninggi

"Masih kurang paham?, Stop nyakitin Clarissa, Stop bikin Clarissa sedih, dan Stop buat Clarissa tertekan selama ini. Aku udah tau semuanya mah, bahwa selama ini mamah selalu nyakitin Clarissa, apa salah Clarissa mah?,jawab aku, jawab aku mah"

Clarissa yang terkejut saat mengetahui bahwa Elvan selama ini tahu tentang perlakuan ibu mertuanya terhadap dirinya, Clarissa hanya bisa menangis sambil menatap Elvan

 TAKDIR ( Cinta Yang Tak Pernah Berakhir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang