4. Hari yang indah (1)

171 27 11
                                    

Pagi hari yang begitu cerah, memancarkan sinarnya ke arah wanita cantik yang sedang tertidur pulas
Bibirnya yang begitu manis, mulai menampakkan senyuman indah disana melupakan semua yang terjadi padanya tadi malam
Hal yang pertama kali dilihatnya adalah seorang pria tampan dengan masih menggunakan piyama , sambil tersenyum padanya setelah membuka gorden kamar mereka

" Morning sayang ".kata yang pertama keluar dari mulut Elvan ketika melihat istrinya mulai membuka matanya dan diawali dengan senyuman hangat, seperti tak ada habisnya Clarissa selalu memberikan senyuman hangat kepada semua orang

" Morning too... ", Ucap Clarissa yang turun dari king size dan mulai memeluk Elvan dengan manja dari arah belakang

Romantis, satu kata buat hubungan Elvan dan Clarissa, seolah tak pernah hilang dalam setiap kenangan yang mereka buat

                             *******

Seperti layaknya pasangan pengantin yang baru saja menikah, mereka berdua turun dengan saling bergandeng tangan dari atas tangga menuju meja makan yang telah tersedia beberapa jamuan untuk sarapan pagi

Elvan yang selalu bersikap manis kepada Clarissa, walaupun mereka sudah menikah selama 3 tahun tetap saja selama itu juga Elvan tidak pernah memperlakukan Clarissa dengan kasar bahkan hanya sekedar membentak saja tidak pernah

Itulah hal yang membuat Clarissa selalu mencintai Elvan yang selalu sabar menghadapi sifatnya yang sedikit kekanak Kanakan, walaupun di sisi lain ada sosok ibu mertua yang mulai bersikap kasar kepada dirinya sejak satu tahun pernikahan mereka

" Kamu duduk disini ya " , ucap Elvan mempersilahkan Clarissa untuk duduk di kursi yang telah ia siapkan tepat di sebelah kursinya

Clarissa hanya membalas sikap manis Elvan dengan senyuman hangat yang seolah olah sudah melekat di bibirnya

" Kamu mau makan apa ? ", Tanya Elvan kepada Clarissa yang masih melihat lihat semua makanan yang tersedia di atas meja

" Roti aja deh " , ucap Clarissa, lalu dengan sigap Elvan menaruh dua lapis roti yang dilapisi nya dengan selai strawberry favorit Clarissa

Begitu pun sebaliknya Clarissa menaruh nasi goreng buatan bi inah , Clarissa menaruh se centong nasi goreng di atas piring Elvan tak lupa meletakkan telur mata sapi di atasnya

Tak lama kemudian wanita paruh baya menghampiri mereka dengan di ikuti Adara di sampingnya
Tatapan lain dari mata Adara melihat Elvan yang sama sekali tak direspon oleh Elvan
Elvan malah berbalik melihat Clarissa sambil tersenyum manja

" Enak ? ", Tanya Elvan pada Clarissa yang sedang memakan roti dari Elvan

" Enak pakai banget, apalagi ini suami tersayang aku yang ngasih selainya ", ucap Clarissa setelah selesai menelan roti yang ada di dalam mulutnya, sedetik kemudian tersenyum sambil sedikit tertawa manja

" Bisa aja kamu ini, makin sayang deh aku ", ucap balik Elvan kemudian mencubit pipi cabi Clarissa

" Ih nakal ". Clarissa balik mencubit pinggang Elvan

" Aww..sakit tau ", kesal Elvan pada Clarissa, padahal pinggang nya sama sekali tidak sakit

Bukannya meminta maaf atau khawatir Clarissa malah kembali meledek Elvan

" Idih lebay ". Ledek Clarissa dan kembali melahap roti miliknya

Di sisi lain ibunya Elvan yang melihat kejadian demi kejadian romantis mereka berdua
Sedikit kesal dan memarahi mereka yang sedang bersikap Romantis

" Hmmmm, kalian berdua ini apa apaan sih, kayak gak punya moral " ucapnya lantang

" Memangnya kenapa sih mah, wajar aja dong kita romantis romantisan kan kita udah nikah " , ucap santai Elvan, yang sudah mengetahui betul sifat ibunya

" Kamu ini kalau mamah bicara selalu membantah, harusnya kalian ini menghargai Adara, tidak pantas bersikap seperti itu di depan Adara, Adara di sini adalah tamu " , ucap ibunya Elvan dengan nada kesal

Adara yang menyadari itu, hanya diam lalu melahap nasi goreng miliknya secara perlahan

Kenapa sih ibunya selalu aja merusak suasana romantis antara dirinya dan Clarissa, pikir Elvan
Elvan yang kesal melihat sikap ibunya yang semakin cerewet dan judes terhadap dirinya dan Clarissa sejak kedatangan Adara di rumahnya, memilih untuk pergi bersama Clarissa ke kantor

" Terserah mamah deh, aku capek dengan sikap mamah ", ucap Elvan di akhir kalimat lalu menarik tangan Clarissa untuk pergi bersamanya

" Elvan... Bentar dulu, tas aku ketinggalan " , ucap Clarissa dan kembali ke meja makan mengambil tas selempang miliknya yang terletak di atas kursi

                              *******

Suasana gedung kantor yang ramai dengan beberapa karyawan dan pekerja lainnya
Seolah tidak berpengaruh bagi Elvan untuk menggoda sang istri di ruangannya yang tengah serius meneliti beberapa file yang tidak terlalu penting namun bukan berarti tidak penting

Posisi dirinya yang menjabat sebagai direktur utama perusahaan, membuat dirinya bebas kapan saja ingin datang ke ruangan sang istri yang menjabat sebagai manajer keuangan

" Hai "

" Elvan, kamu kok disini, memangnya gak kerja ", ucap Clarissa yang melihat kehadiran suaminya di hadapannya

" Gak tuh, hari ini lagi gak ada kegiatan ", ucapnya dengan wajah cemberut

" Oh ", ucap Clarissa yang kembali menatap file file yang berserakan di atas mejanya

" Kok cuman oh ". Kesal Elvan menarik file yang sedang berada di tangan Clarissa

Dan sekarang pandangan Clarissa beralih melihat Elvan yang sekarang sedang cemberut manja

" Terus aku harus apa ? ", Tanya Clarissa seperti tidak peka sama sekali

" Kita jalan yuk " ajak Elvan

" Memangnya kamu gak liat aku lagi kerja ", ucap santai Clarissa menggeleng gelengkan kepalanya melihat sikap suaminya yang hari demi hari semakin manja dan posesif

" Ya, udah sini aku bantuin biar cepat selesai terus kita bisa jalan jalan deh " , Elvan menawarkan bantuan kepada Clarissa

" Udah selesai kok, ini aku cuman ngecek aja siapa tau ada yang belum aku tanda tangani "

" Gimana ? , Ada yang belum kamu tanda tangani ? ", Tanya Elvan tidak sabaran

" Gak ada kok, udah selesai semua " , ucap Clarissa mulai membereskan mejanya

                            ******

Elvan mengemudikan mobilnya dengan bersemangat, untuk pergi mengajak Clarissa ke sebuah tempat yang sudah dipersiapkan olehnya

.
.
.
.
.
.
.
.
.

# author

Hai penasaran yang sama kelanjutannya

Next 👉 episode

Vote ✔️
Coment✔️
Follow ✔️

Unfollow ❎
Folback ✔️
Feedback ✔️

Papay sampai jumpa lagi di next episode

Happy reading 👋😘

 TAKDIR ( Cinta Yang Tak Pernah Berakhir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang